Selasa 30 Jun 2015 14:00 WIB

Kuasai Teknologi, Menangi Pertempuran

Red:

Kodiklat TNI AD merupakan dapur konsepsi pembinaan doktrin, pendidikan, dan latihan TNI AD. Jika dapurnya baik, produknya pun akan baik. Begitu sebaliknya. Untuk mengetahui lebih jelas tentang produk-produk yang dihasilkan, berikut wawancara wartawan senior Republika, Selamat Ginting dengan Komandan Kodiklat TNI AD, Letnan Jenderal Lodewijk F Paulus, di Bandung, Rabu (24/6).

 

Selain membawahi lembaga pusat pendidikan, lembaga ini juga membawahi empat komandan pusat kesenjataan korps. Sementara, pimpinan korps lainnya langsung berada di bawah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Mengapa empat pimpinan korps tersebut justru berada di bawah Komandan Kodiklat TNI AD?

Pertanyaan yang jeli. Begini ya, empat pimpinan korps, yakni infanteri, kavaleri, artileri medan, dan artileri pertahanan udara memang berada di bawah Dankodiklat TNI AD. Pertimbangannya agar pembinaan satuan tempur dan bantuan tempur akan menjadi lebih efektif. Sebab, hakikat pertempuran adalah integrasi manuver dan tembakan sehingga dengan pembinaan lapangan kekuasaan teknis atau LKT, akan lebih mudah pembinaannya. Tetapi, jangan lupa, hal yang bersifat khusus terkait pembinaan kecabangan maka para komandan kesenjataan itu tetap sebagai staf khusus KSAD. Jelas ya.

Adakah sesuatu yang baru yang Anda terapkan dalam pembinaan doktrin, kurikulum pendidikan dan latihan di lingkungan TNI AD? 

Saya akan menjawabnya dari tiga bagian supaya sistematis. Pertama, di bidang pembinaan doktrin. Doktrin disesuaikan dengan hakikat ancaman dan perkembangan teknologi. Kami telah melakukan penyusunan atau revisi. Hingga 2015, menghasilkan 252 petunjuk dan doktrin. Sedangkan, untuk organisasi, menghasilkan 45 buah dan forum evaluasi organisasi masa uji coba sejumlah 22 buah.

Kedua, di bidang kurikulum pendidikan. Hal yang telah diterapkan dalam penyiapan sumber daya manusia, salah satunya mengubah mindset guru militer dan pelatih, menjadi enterpreneur minded. Mengubah pola belajar peserta didik dari teacher learning centered menjadi student learning centered, self directedlearning, dan metakognisi.

Di samping itu, mengubah cara belajar peserta didik dari menghafal materi pelajaran menjadi belajar menemukan dan membangun serta mengubah metode belajar. Dari individual klasikal menjadi kelompok pembelajaran kooperatif. Selain itu, membangun karakter atau character building, intellectual capital, dan kepemimpinan di lingkungan Pusdik Kodiklat TNI AD.

Peserta didik dipacu untuk memperoleh nilai tertinggi yang meliputi bidang sikap dan perilaku, pengetahuan, dan keterampilan, serta kondisi jasmani yang samapta dengan nilai masing-masing minimal 85. Diwujudkan dalam bentuk sangkur perak untuk lulusan terbaik. Sebagai data, sampai Juni 2015 ini telah diselenggarakan 430 macam pendidikan dengan total 16.578 peserta didik. Telah dilakukan penyusunan dan revisi sebanyak 243 kurikulum pendidikan.

Ketiga, di bidang pembinaan latihan. Telah melaksanakan evaluasi yang terprogram disesuaikan dengan perkembangan yang berlaku, salah satunya memasukkan program kemahiran menembak (hirbak) dan beladiri militer (BDM) ke dalam kurikulum. Kondisi saat ini pelatih BDM yang memiliki kualifikasi sabuk hitam Dan-1 sejumlah 7.878 orang, Dan-2 sejumlah 413 orang, serta Dan-3 sejumlah 45 orang. Sedangkan, untuk kondisi saat ini, pelatih hirbak adalah 1.091 orang.

Kodiklat juga terlibat dalam pembentukan satuan raider. Hingga 2015, yang sudah dibentuk sejumlah 22 batalion. Yang sedang berjalan dalam pembentukan ada tiga batalion. Dan, yang akan datang ada enam batalion.

 

Apa yang menjadi fokus Anda untuk meningkatkan kemampuan prajurit TNI AD?

Kami fokus dalam  menjabarkan kebijakan pimpinan TNI AD melalui penyiapan sumber daya manusia prajurit yang berkualitas dan profesional dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, kompetensi guru militer atau tenaga pendidik (gumil/gadik). Sebelum mengajar, harus melaksanakan test kemampuan kemampuan pengoperasian komputer, kemampuan penguasaan materi yang diajarkan, dan kemampuan cara memberikan instruksi.

Kedua, e-learning dan e-library. Pada pendidikan perwira, baik pendidikan pembentukan, pendidikan pengembangan spesialisasi, maupun pendidikan pengembangan umum, penggunaan metode  pembelajaran e-learning dan e-library sudah diterapkan. Hal ini sangat bermanfaat bagi para perwira siswa karena bahan-bahan pelajaran bisa  diperoleh lebih dahulu melalui media e-learning dan e-library.  Selain itu, tenaga pendidik juga bisa memantau perkembangan siswa dalam mengikuti mata pelajaran melalui online  monitoring.

Ketiga, cegah dehumanisasi. Maksudnya, setiap waktu seluruh pusat pendidikan di lingkungan TNI AD melaksanakan program cegah dehumanisasi dalam rangka meningkatkan moral dan motivasi para peserta didik. Bentuknya dengan meningkatkan kebersihan lingkungan tempat pendidikan, menambah fasilitas pendidikan, seperti barak, dapur, ruang makan, kamar mandi, dan WC, sehingga prajurit yang melaksanakan pendidikan memiliki semangat belajar dan berlatih.

Keempat, kemahiran menembak (hirbak). Dimasukkan dalam kurikulum pendidikan karena seorang prajurit sejatinya harus mahir dalam menembak. Menembak merupakan dasar kemampuan yang harus dimiliki oleh seluruh prajurit TNI AD. Prajurit harus memiliki keahlian menembak, minimal memiliki kualifikasi menembak tingkat pratama.

Kelima, beladiri militer (BDM). Kini juga dimasukkan dalam kurikulum pendidikan dalam mendukung keahlian pertempuran jarak dekat yang merupakan prasyarat bagi seorang prajurit.

Keenam, circuit training (CT). Merupakan program latihan yang diterapkan secara rutin di lingkungan TNI AD untuk dapat memelihara dan mempertahankan serta meningkatkan kesegaran jasmani prajurit. Dengan pembinaan CT secara rutin, akan terhindar terjadinya sudden death.

 

Ada yang berbeda pada lomba peleton tangkas tahun ini, bisa dijelaskan?

Lomba peleton tangkas merupakan salah satu alat ukur program pembinaan satuan di TNI AD yang meliputi pembinaan latihan, pembinaan personel, pembinaan peranti lunak, pangkalan, dan logistik. Untuk tahun ini, satuan yang mengikuti lomba merupakan sampel atau perwakilan secara acak yang mewakili masing-masing komando utama (kotama). Penentuan peserta melalui proses uji petik yang langsung dilakukan oleh KSAD sehingga akan diketahui sejauh mana pembinaan satuan tersebut dilaksanakan selama ini.

Materi yang dilombakan juga relevan dengan program pembinaan yang seharusnya dilakukan oleh para komandan satuan. Sejumlah lomba meliputi kesegaran jasmani berupa lari 3.200 meter, ilmu medan teori dan praktik, menembak senapan, menembak pistol (khusus komandan peleton), HTF, renang militer, lintas medan, dan bela diri militer. Sehingga, perbedaannya dengan tahun sebelumnya, pesertanya telah disiapkan oleh masing-masing Kotama. Dicari yang terbaik sehingga belum menggambarkan hasil pembinaan satuan.

 

Puslatpur berada di bawah Kodiklat TNI AD. Kini, tantangan perang bukan lagi seperti perang konvensional. Apakah ada perubahan pola latihan tempur dalam menghadapi ancaman perang ke depan?

Dalam menghadapi pola latihan tempur ke depan, pada dasarnya Puslatpur telah didesain menyesuaikan ancaman perang ke depan dengan melakukan pembangunan daerah latihan di Puslatpur secara bertahap. Prioritas yang telah dilakukan adalah membenahi organisasi Puslatpur yang semula sebagai unsur pelayan dan pendukung latihan pertempuran satuan jajaran TNI AD, menjadi penyelenggara latihan antarkecabangan, mulai tingkat batalion sampai dengan tingkat brigade.

Upaya yang dilakukan dengan melengkapi sarana-prasarana latihan, termasuk alat utama sistem senjata (alutsista) yang terbaru yang dimiliki oleh TNI AD. Sehingga, penyelenggaraan latihan di Puslatpur tidak lagi memobilisasi alutsista yang akan digunakan untuk latihan.

 

Apa yang harus ditindaklanjuti pengganti Anda ke depan untuk memajukan pembinaan doktrin, pendidikan, dan latihan?

Harapan saya ke depan, pengganti saya selaku Dankodiklat TNI AD dapat meneruskan program-program yang telah berjalan dan meningkatkan pembinaan doktrin, pendidikan, dan latihan. Sehingga, Kodiklat TNI AD mampu menghasilkan produk berkualitas dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI AD.

***

COMMANDER

PANGKAT DAN NAMA PERIODE ABIT AKMIL KORPS

15. Letjen Lodewijk F Paulus 3 Jun 2013 - Kini 1981 Infanteri

14. Letjen Gatot Nurmantyo 18 Okt 2011 - 3 Jun 2013 1982 Infanteri

13. Letjen Marciano Norman 26 Apr 2011 - 18 Okt 2011 1978 Kavaleri

12. Letjen Budiman 21 Jun 2010 - 26 Apr 2011 1978 Zeni

11. Letjen Syaiful Rizal 17 Okt 2008 - 21 Jun 2010 1975 Infanteri

10. Letjen Bambang Darmono 29 Okt 2007 - 17 Okt 2008 1974 Infanteri

9. Letjen Cornel Simbolon 5 Nov 2004 - 29 Okt 2007 1973 Infanteri

8. Letjen Hadi Waluyo 9 Jun 2003 - 5 Nov 2004 1972 Infanteri

7. Letjen Darsono 24 Jul 2002 - 9 Jun 2003 1972 Infanteri

6. Letjen Syahrir MS 17 Okt 2001 - 24 Jul 2002 1971 Infanteri

5. Letjen Amir Sembiring 16 Jun 2000 -17 Okt 2001 1970 Infanteri

4. Letjen Sumardi 1 Okt 1998 - 16 Jun 2000 1970 Infanteri

3. Mayjen Luhut B Panjaitan 16 Jul 1997 - 1 Okt 1998 1970 Infanteri

2. Mayjen Achfas Mufti 15 Sep 1996 - 16 Jul 1997 1965 Infanteri

1. Mayjen AM Hendropriyono 2 Nov 1994 - 15 Sep 1996 1967 Infanteri

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement