Selasa 19 May 2015 16:00 WIB

Jerman Tetap Menang

Red:

Siapakah yang akan memenangi laga final Liga Cham pions musim 2014-15 ini? Mungkinkah Juventus yang sudah lapar gelar di kompetisi ini karena terakhir kali merebutnya pada musim 2002-2003? Ataukah Barcelona yang sudah tujuh kali tampil di final, tetapi baru merengkuh empat trofi?

Yang pasti, nilai Barcelona maupun Juventus pada masa mendatang akan lebih tinggi dibandingkan musim-musim sebelumnya. Kalah atau menang, kedua tim tetap mencatat rekor baru.

Barca akan menorehkan tinta sebagai tim yang delapan kali memasuki fase final Liga Champions. Di tempat lain, Juventus juga sama mencatat delapan kali berlaga di final dalam sejarah kompetisi ini. Kedua tim pasti bakal me nyum bang rekor bagi negara masing-ma sing dan tentu saja meningkatkan koefisien klub, liga do mestik, dan tim nasional.

Penampilan Juve pada final nanti membuat Italia tetap menjadi negara yang klubnya tampil terbanyak di Liga Champions, bermain hingga 15 kali di final. Sementara, Spanyol menguntit pa da posisi kedua dengan menyumbang klub yang tampil hingga 11 kali.

Para agen, pemilik klub, dan manajer tentu akan mengamati pergerakan setiap pemain yang berlaga di final nanti. Mereka tak akan melewatkan kesempat an untuk membuktikan pilihan membidik para pemain dalam bursa transfer tak salah.

Bagi para pemain yang berlaga, me reka juga akan berusaha keras menunjukkan pada dunia sebagai pemain ter baik sehingga layak dibeli dengan harga mahal. Para sponsor dan mitra juga akan mengikuti perkembangan untuk memastikan dukungan dana dari mereka selama ini kepada klub sebagai pilihan tepat.

Pada final nanti, Barca akan berlaga sebagai tim tandang. Juve tentu beruntung karena akan memakai seragam ke besaran mereka: "Bianconeri"! Sera gam ‘hitam putih’ tersebut tentu akan melecut semangat para pemain Juve. Te riakan pada suporter juga akan lebih mem bahana karena klub kebanggaan mereka diperlakukan sebagai tuan rumah.

Merunut perjalanan sebelum final, Barca memang menunjukkan permainan yang lebih sempurna ketimbang Juve. Pada laga grup, Barca menapaki posisi tertinggi Grup F dengan meraih 15 poin.

Juve yang berada di Grup A hanya mampu berada pada posisi kedua dengan 10 poin di bawah Atletico Madrid (13 poin). Tapi, "the Old Lady" harus melewati tiga klub hebat sebelum ke babak final, yaitu Borussia Dortmund, AS Mo naco, dan Real Madrid. Barca juga sama, melewati tim hebat Manchester City, Paris Saint-Germain, serta Bayern Muenchen.

Pada musim ini, Barca lebih subur ke timbang Juventus. Dari 12 kali pertan ding an yang sudah dijalani, Barca mam pu mengemas 28 gol dan kemasukan 10 gol.

Juve memang tak terlalu subur karena hanya mampu mengoleksi 16 gol. Tapi, Juve menunjukkan karakteristik klub Italia yang memiliki pertahanan sangat solid. Dalam 12 kali gim, Juve baru ke masukan tujuh gol.

Berlin berjaya

Tapi, di balik semua itu, kota Berlin yang akan menikmati manisnya final Liga Champions. Ibu kota Jerman ini akan men jadi tempat yang paling banyak me ngeruk keuntungan dari ajang terakhir kompetisi terprestisius di daratan Eropa ini.

Stadion Olympia Berlin terbesar ke- 14 di Eropa yang mampu menampung 74.649 penonton. Tentu saja fans dari Juve dan Barca akan berbondong-bon dong mendatangi stadion ini demi me lihat langsung pertarungan tim kesayangan mereka.

Diperkirakan akan banyak fans yang kecewa karena tak bisa duduk di dalam stadion. Maklum saja, regulator sepak bola Eropa (UEFA) sudah membatasi pen jualan tiket final tersebut. UEFA hanya menjatah 20 ribu kursi untuk ma singmasing pendukung kedua kesebelasan.

Hanya 6.000 tiket yang dijual bebas kepada khalayak. Sisanya, sebanyak 24.500 kursi telah dijatah untuk para spon sor, mitra perusahaan, dan para ang gota UEFA. Dengan habisnya masa penjualan tiket secara resmi, para suporter tentu hanya bisa menonton dari luar sta dion, terutama melalui media layar lebar.

Menurut pemantauan media Inggris the Independent, masih tersedia tiket yang ditawarkan secara online. Namun, harga tiketnya sudah gila-gilaan. Bagi mayoritas orang Indonesia, harga tersebut sangat tak masuk akal.

Harga tiket termurah saja (kategori keempat) sudah lebih dari 1.500 poundsterling atau lebih dari Rp 30,9 juta. Tiket termahal atau kategori satu sudah dijual seharga 3.000 pounds atau sama dengan Rp 61,7 juta per.

Bila tak ingin bepergian sendiri, pen jaja tiket kini menawarkan tiket premium yang mengakomodasi multitiket. Untuk tiket jenis ini, sepasang kursi kategori utama dihargai 12 ribu poundsterling (setara dengan Rp 247 juta).

Berlin juga menawarkan paket penginapan yang sudah berkali-kali lipat harganya. Pada saat normal, paket penginapan di sana hanya berharga 1.768 pounds, tetapi sekarang harganya melangit menjadi 5.000 (Rp 102,9 juta) hingga 20 ribu (411,6 juta).

Bagi kebanyakan warga Eropa, harga sebesar itu mungkin masih sangat ter jang kau, apalagi tak setiap hari mereka mengeluarkan uang dalam jumlah ber limpah. Sepak bola pun sudah mendarah daging bagi mereka. Bagi mereka, melewatkan tim kesayangan berlaga menjadi sebuah kerugian besar.

Beruntunglah para penggemar sepak bola yang sudah membeli tiket pada Maret lalu. Pada bulan itu, harga tiket ma sih murah. Tiket golongan terakhir saja masih dihargai 50 pounds atau setara dengan Rp 1,03 juta, sementara yang termahal (kelas utama) 280 pounds (Rp 5,8 juta).

Olahraga yang sudah sangat membudaya di Eropa membuat seluruh stadion tempat berlaga selalu penuh penonton. Di Nou Camp saja, stadion milik Bar celona, setiap laga di arena itu dipenuhi lebih dari 70 ribu penonton. Dengan kapasitas stadion sebanyak 99 ribu, artinya 71 persen kursi di stadion terbesar Eropa itu selalu terisi.

Bagaimana dengan Juventus? Juven tus Stadium yang berada di kota Turin, Italia, berkapasitas 41.254 tempat duduk. Namun, setiap laga, terutama pada pertandingan kandang "Si Nyonya Besar", rata-rata 40 ribu penonton memadati sta dion tersebut. Dengan kata lain, 97 persen stadion milik Juve selalu terisi penonton.

Hasil riset yang dilakukan Onefoot ball & GoEuro.co.uk menunjukkan, final Liga Champions akan memberikan pemasukan bagi kota Berlin hingga 25,9 juta poundsterling atau senilai dengan Rp 533,8 miliar.

Jumlah itu berasal dari akomodasi (5,0 juta pounds), transportasi dalam kota (2,11 juta pounds), makanan dan minum an (1,7 juta pounds), serta pembelian su venir dan barang lainnya (1,9 juta pounds). Totalnya mencapai 10,7 juta pounds. Bahkan, diperkirakan transportasi menuju Berlin akan menghabiskan uang hingga 15,2 juta pounds.

Kali ini tidak ada tim Jerman yang tampil di final. Bayern Muenchen takluk oleh Barcelona pada semifinal. Tapi, Jerman tetap bisa berjaya. Ribuan orang dari Eropa, bahkan belahan dunia lain, akan menuju ke sana, membawa uang sangat banyak. Perputaran roda ekonomi pun bisa semakin cepat. Jerman tetap saja menang kali ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement