Senin 02 Mar 2015 18:15 WIB

Misi Rebut Gelar Kedua

Red:

All England 2015 menjadi tahun ketiga bagi Mo ham mad Ahsan dan Hendra Se tiawan. Kali pertama tampil di National Indoor Arena (sekarang menjadi Barclaycard Arena), Birmingham, Inggris, pada 2013, pasangan ganda putra In do nesia ini langsung sukses menembus se mifinal. Setahun kemudian mereka bisa melangkah lebih jauh lagi, ke final dan juara.

Menghajar ganda Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa di partai puncak dengan 21-19, 21-19, dalam tempo 45 me nit, gelar tersebut menjadi pembuka ba gi sukses Indonesia yang membawa pu lang dua gelar dari turnamen bulu tangkis tertua dan paling prestisius di dunia ini tahun lalu.

Tak lama setelah itu jejak sukses Ah san/Hendra diikuti oleh pasangan gan da campuran Tontowi Ah mad/Li li yana Nat sir. Mereka mendepak pasangan Cina nomor satu dunia Zhang Nan/Zhao Yunlei 21-13, 21-17, di final yang ber langsung 42 menit.

Bagi Tontowi/Liliyana gelar juara tersebut memiliki arti tersendiri. Inilah gelar ketiga mereka berturut-turut di All England setelah menjuarainya pada 2012 dan 2013. Pada 2013 mereka juga meng alahkan Zhang Nan/Zhao Yunlei di final dengan skor yang sama yakni 21-13, 21- 17, dan dalam waktu 42 menit juga. Di perhelatan tahun ini, Owi/Butet pang gilan akrab Tontowi/Liliyana—dipre diksi akan kembali bertemu dengan Zhang Nan/Zhao Yunlei di final.

Sedangkan bagi Ahsan/Hendra gelar juara All England tahun lalu juga me miliki arti khusus. Kemenangan di final kala itu dapat dikatakan membayar ke gagalan di All England tahun sebelumnya. Turun pertama kalinya sejak digabungkan pada akhir 2012, mereka mencapai se mi final di 2013. Tapi, langkah ke final dijegal oleh ganda Cina Liu Xialong/Qiu Zihan 12-21, 21-13, 17-21, yang akhirnya men jadi juara.

Dengan gelar yang direbut di 2014, Ahsan/Hendra sekaligus mengakhiri pa ce klik gelar pemain-pemain Indonesia di sektor ganda putra dalam satu dekade. Pasangan Indonesia terakhir yang men jadi juara ganda putra All England adalah Sigit Budiarto/Chandra Wijaya pada 2003.

Hasil All England tahun lalu juga merupakan pencapaian terbaik keikut ser taan Indonesia setelah 1994 yang berhasil membawa pulang tiga gelar ma sing-masing melalui Susy Susanti (tunggal putri), Hariyanto Arbi (tunggal putra), dan Bambang Suprianto/Rudi Gunawan (ganda putra). Sejak itu Indo nesia hanya mampu membawa pulang satu gelar.

Selain dari ganda campuran, sektor ganda putra juga ditargetkan mampu membawa pulang gelar ke Tanah Air. Misi untuk merebut gelar kedua itu berada di pundak Ahsan/Hendra. Mampukah mere ka mewujudkannya untuk merebut gelar keduanya tahun ini?

Enam pasangan

Indonesia akan menurunkan enam pa sangan di nomor ganda putra. Dari ke enam pasangan tersebut, dua di antaranya adalah pemain nonpelatnas. Mereka adalah Markis Kido/Agrippina Primarah manto Putera dan Andrei Adis tia/Hendra Aprida Gunawan. Kido/Agrippina harus bermain lebih dulu di babak kualifikasi. Melihat drawing pertandingan yang sudah dikeluarkan oleh panitia setempat, jalan bagi Ahsan/Hendra untuk merebut gelar keduanya memang tidak mudah.

Katakanlah bisa lolos dari babak pertama menghadapi pemain yang berasal dari babak kualifikasi, Ahsan/Hendra yang diunggulkan di tempat keempat kemung kinan besar sudah ditunggu oleh ganda Cina Fu Haifeng/Zhang Nan.

Kalau prediksi itu menjadi kenyataan, inilah pertemuan kedua pasangan di All England dua tahun berturut-turun. Tahun lalu, keduanya bertemu di perempat final yang dimenangkan oleh Ahsan/Hendra dengan skor tipis 23-21 dan 22-20. Selain menang di All England, Ahsan/Hendra juga unggul atas Fu Haifeng/Zhang Nan di Hong Kong Terbuka pada November tahun lalu. Namun, sebulan sebelumnya di Denmark Terbuka Ahsan/Hendra me nyerah kepada ganda Cina itu.

Bila lolos dari hadangan Fu/Zhang, di perempat final kemungkinan cukup besar ganda Cina yang lain, Liu Xialong/Qiu Zihan, sudah di depan mata. Dalam tiga pertemuan kedua pasangan ini, Liu/Qiu unggul 2-1 atas Ahsan/Hendra. Jika me mang akhirnya bertemu di perempat final, pertandingan keduanya akan sangat ramai. Inilah saatnya bagi Ahsan/Hendra untuk membalas kekalahan mereka dua tahun lalu di All England. Kesempatan itu terbuka bagi Ahsan/Hendra, meng ingat pada pertemuan terakhir mereka mengalahkan Liu/Qiu di Hong Kong Ter buka tahun lalu.

Jalan kian berat bagi Ahsan/Hendra bila lempang menuju semifinal. Di fase ini besar kemungkinan ganda nomor satu du nia asal Korea Selatan Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong sudah menunggu. Dapat dikatakan berat karena head to head kedua psangan ini dimenangkan oleh pasangan Korsel itu 5-1. Satu-satunya kemenangan Ahsan/Hendra diukir mere ka di kejuaran beregu putra dunia Piala Thomas pada Mei tahun lalu. Tapi, Lee/Yoo dalam dua pertemuan terakhir pada Juni 2014 selalu menang.

Sebelum pertemuan kedua pasangan itu terwujud di All England tahun ini, pasangan baru pelatnas Markus Gideon Fernaldi/Kevin Sanjaya Sukamuljo ber ke sempatan untuk menjegal Lee/Yoo terlebih dulu. Itu dengan catatan Mar kus/Kevin mampu melewati Max Sch wenger/Josche Zurwonne (Jerman) di babak pertama dan menghadang Chai Biao/Hong Wei unggulan tujuh dari Cina di babak kedua.

Ajang All England 2015 akan menjadi debut bagi Markus/Kevin. Keduanya me ngaku persiapan untuk turun di turnamen ini sudah maksimal. "Persiapan cukup maksimal, banyak yang saya tambah dari kekurangan saya. Melihat drawing, target kami gak mau muluk-muluk, mau menang dari Chai Biao/Hong Wei dulu," tutur Kevin, seperti dikutip badmintonin donesia.org, laman resmi PP PBSI.

"Partner sama Kevin, lebih seru ka rena dia masih muda. All England ini jadi pertandingan pertama kami berpasangan. Kami ingin meraih hasil maksimal," tambah Markus, yang tahun lalu masih berpasangan dengan Markis Kido di luar pelatnas.

Jika skenario di atas berjalan mulus bagi Ahsan/Hendra, lawan berat mereka di pertandingan final bisa jadi adalah lawan yang sama di partai puncak tahun lalu Endo/Hayakawa yang menempati ung gulan kelima, atau unggulan kedua Mathias Boe/Carsten Mogensen asal Denmark.

Siap jegal

Namun, di pool bawah ini setidaknya sudah ada tiga pasangan Indonesia yang siap menjegal kedua pemain unggulan itu. Belum lagi kalau Kido/Agrippina lolos ke babak utama, bisa saja mereka bergabung di pool ini. Andrei Adistia/Hendra Aprida Gunawan berada satu pool dengan Endo/Hayakawa.

Kalau pasangan nonpelatnas itu bisa melewati Sol Kyu Choi/Ko Sung Hyun (Korsel) di babak pertama dan menjung kal kan pemenang partai Michael Fuchs/Jo hannes Schoettler (Jerman) dan Lee Sheng Mui/Tsai Chia Hsin (Taipei) di babak kedua, bukan tidak mungkin Andrei/Hendra berjumpa Endo/Ha ya kawa di perempat final.

Sedangkan dua pasangan lainnya yakni Wahyu Nayaka Arya Pankar ya nira/Ade Yusuf dan Angga Pra ta ma/Ricky Karanda Suwardi sudah siap mengintip gerak langkah Boe/Mogensen. Bahkan, tidak mustahil bila kedua ganda Indonesia itu justru yang bertemu di perempat final. Wahyu/Ade di babak pertama akan berhadapan dengan pemain Jepang Ta keshi Kamura/Keigo Sonoda. Kedua pa sangan ini belum pernah bertemu se be lumnya. Peluang menang Wahyu/Ade tetap terbuka lebar.

Sementara, Angga/Ricky akan ber temu dengan ganda Cina Cai Yun/Lu Kai. Bagi publik bulu tangkis dunia, nama Cai Yun tentu tak asing lagi. Sebelumnya dia malang-melintang bersama Fu Haifeng dan menjadi andalan Negeri Tirai Bambu di nomor ganda putra.

Angga sendiri sebelumnya berpa sang an dengan Rian Agung Saputro. Bersama Rian, Angga lolos ke perempat final All England tahun lalu. Sedangkan Ricky sebelum ini dipasangkan dengan Berry Angg riawan yang kini berpasangan de ngan Rian.

Bagi Angga/Ricky, All England tahun ini merupakan pertandingan pertama mereka berpasangan. Bisa dibilang ganda Indonesia ini "kalah tua" dibanding gan da Cina yang bertumpu pada Cai Yun. Dengan pengalamannya yang segudang Cai Yun tentu akan memimpin rekannya dalam menghadapi Angga/Ricky. Bila bisa mengatasi Cai Yun/Lu Kai, barulah Angga/Ricky berkesempatan menghadang laju Boe/Mergensen di babak kedua. Ganda Denmark itu tampaknya tak bakal sulit mendepak pasangan Rusia Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov di babak pertama.

Akan halnya Wahyu/Ade bila berhasil lolos ke babak kedua, mereka diper kira kan bakal bertemu dengan unggulan keenam asal Korsel Gi Jung Kim/Kim Sa Rang. Langkah Wahyu/Ade sangat me nen tukan untuk menghadang laju Boe/Morgensen atau Cai Yun/Lu Kai seandainya Angga/Ricky sudah tersingkir. Kita sih berharap kelima ganda Indonesia di luar Ahsan/Hendra dapat berbicara lebih banyak di All England kali ini. Penampilan mereka tidak hanya num pang lewat, sekali main, kalah, lalu pulang. Oleh Nurul S Hamami

***

PERJALANAN MOHAMMAD AHSAN/HENDRA SETIAWAN DI ALL ENGLAND 2014:

Babak pertama menang atas Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (Rusia) 21-14, 21-18

Babak kedua menang atas Chris Langridge/ Peter Mils (Inggris) 8-21, 21-17, 21-14

Perempat final menang atas Fu Haifeng/Zhang Nan (Cina) 23-21, 22-20

Semifinal menang atas Markis Kido/Marcus Fernaldi Gideon 21-7, 21-12

Final menang atas Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa 21-19, 21-19

HASIL FINAL ALL ENGLAND 2014

Tunggal Putra:

Lee Chong Wei (Malaysia) vs Chen Long (Cina) 21-13, 21-18

Tunggal Putri:

Li Xuerui (Cina) vs Wang Shixian (Cina) 19-21, 18-21

Ganda Putri:

Wang Xiaoli/Yu Yang (Cina) vs Ma Jin/Tang Yuanting (Cina) 21-17, 18-21, 23-21

Ganda Putra:

M Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) vs Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang) 21-19, 21-19

Ganda Campuran:

Zhang Nan/Zhao Yunlei (Cina) vs Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia) 13-21, 17-21

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement