Selasa 16 Dec 2014 14:00 WIB

Menembus Impian

Red:

Liga Champions Eropa sudah memasuki babak gugur. Level tingkat dua Eropa, yaitu Liga Eropa juga sudah menghabiskan babak penyisihan grup. Liga-liga domestik di Eropa pun sudah nyaris menjalani separuh kompetisi.

Liga Primer Inggris sudah menyudahi 42 persen laga musim 2014-2015, sementara La Liga Spanyol dan Seri A Italia sama-sama sudah melewati 39 persen pertandingan. Bundesliga Jerman malah sudah menjalani 44 persen kompetisi, bahkan Ligue-1 Prancis lebih banyak lagi, 47 persen.

Inilah saat-saat kritis yang harus diwaspadai oleh setiap klub. Manajer tim harus makin jeli dalam merancang program latihan dan menyusun strategi agar mampu meningkatkan kinerja tim secara keseluruhan. Jika salah strategi, siap-siap saja mengubur impian.

Dari sekian banyak klub di Eropa, Real Madrid menjadi contoh klub yang berkinerja prima musim ini. Los Blancos bahkan terus mengukir rekor-rekor baru di bawah asuhan manajer asal Italia, Carlo Ancelotti.

Lalu, rekor apa saja yang ditorehkan oleh Madrid pada musim ini? El Real mencatat rekor baru bersama Barcelona sebagai tim Spanyol yang menang hingga 18 kali secara beruntun sebelum menundukkan Ludogorets Razgrad, 4-0, di penyisihan grup Liga Champions. El Barca pernah menang 18 kali beruntun pada musim 2005-2006.

Namun, begitu meraih poin penuh usai menghajar Razgrad, Selasa (9/12) lalu, Madrid kembali mencatat rekor baru sebagai tim Spanyol yang mampu meraih kemenangan beruntun terbanyak, yakni hingga 19 kali. Ini catatan baru dalam sejarah klub sepak bola Spanyol.

Tidak berhenti di situ, usai menyingkirkan Razgrad, Madrid pun akhirnya menjadi tim pertama dalam sejarah Liga Champions Eropa yang mampu memenangi seluruh pertandingan (enam laga) pada fase penyisihan grup dalam dua musim beruntun. AC Milan, Spartak Moscow, Barcelona, Paris Saint-Germain memang pernah menyabet seluruh enam laga fase grup, tetapi hanya sekali.

Rekor ketiga yang ditorehkan Madrid adalah sebagai tim yang mengoleksi poin dengan selisih yang besar dengan peringkat kedua dalam sejarah Liga Champions Eropa. Los Merengues lolos ke babak 16 besar, memimpin Grup B Liga Champions dengan total 18 poin, berselisih 11 poin dari runner-up grup, FC Basel. Rekor seperti ini pernah dicatat oleh Spartak Moscow pada musim 1995-1996 dan Barcelona (2002-2003). Lalu, Madrid kembali mencetak rekor keempat sebagai tim yang tak terkalahkan dalam 20 pertandingan Liga Champions.

Hasil menawan itu tentu langsung menghilangkan kekhawatiran para fan dan pendukung Madrid di seluruh dunia. Semula mereka cemas performa tim ini akan merosot usai menjual dua pemain andalannya, Angel Di Maria ke klub Inggris, Manchester United, serta Xabi Alonso ke klub Jerman, Bayern Muenchen.

Madrid kini sedang mengincar rekor-rekor lainnya. Publik di Kota Madrid dan di penjuru jagat yakin tim kesayangan mereka sedang dalam kondisi paling mengesankan. Wajar pula mereka menyebut 2014 ini sebagai tahun yang fantastis bagi Madrid.

Hingga laga ke-14 La Liga, Real Madrid masih bercokol pada posisi teratas setelah mengoleksi 36 poin, surplus dua poin dari Barcelona yang ada pada urutan kedua. Madrid menang 12 kali dan dua kali kalah.

Carlo Ancelotti pun terpacu untuk meraih kemenangan-kemenangan berikutnya. Selain mencatat sejarah baru, kemenangan tentu yang bisa menjamin El Real bisa meraih juara La Liga Spanyol ataupun kompetisi-kompetisi lainnya. "Benar, ini tahun fantastis bagi Madrid dan kami ingin menyudahi seluruh laga La Liga dengan kemenangan," ungkap Ancelotti, seperti dilaporkan BBC Sport, Rabu (10/12) lalu. "Melihat yang dibuktikan tim pada 2014 ini, saya memberi mereka nilai tertinggi, angka 10 tentunya," kata Ancelotti melanjutkan.

Sepertinya, amunisi Madrid musim lalu masih tersisa banyak. Gagal meraih gelar domestik La Liga Spanyol karena hanya finis pada peringkat ketiga dengan 87 angka, terpaut tiga poin dari sang juara Atletico Madrid, Madrid justru meraih prestasi gemilang di kancah Eropa. El Real merebut trofi Liga Champions setelah puasa gelar tersebut selama 12 tahun. Bahkan, Madrid mendapat tambahan prestasi pada musim yang sama usai merebut gelar Copa del Rey.

Rekor kemenangan terpanjang secara beruntun kini masih menjadi milik klub Brasil, Coritiba. Madrid membutuhkan lima kemenangan lagi agar bisa menyamai rekor Coritiba yang menang beruntun hingga 24 kali pada 2011.

Ancelotti yakin anak-anak asuhnya bisa meraih prestasi yang lebih baik lagi musim ini. Apalagi, dia tak pernah bermasalah dengan satu pemain pun hingga sekarang, tak seperti yang terjadi dengan para pelatih Madrid sebelumnya. "Hubungan saya dengan pemain sangat bagus," katanya. "Mereka sangat penting bagi saya dan saya akan selalu berterima kasih kepada mereka."

Bila Madrid mampu merebut gelar Liga Champions musim ini, rekor peraih trofi terbanyak makin sulit dikejar oleh tim-tim lainnya. Los Vikingos sudah meraih 10 trofi Liga Champions, sementara tim lainnya, seperti AC Milan, baru tujuh kali. Bayern Muenchen dan Liverpool sama-sama sudah lima kali merebut trofi tersebut, sementara Barcelona baru empat kali, sama dengan yang diraih Ajax Amsterdam.

Inter Milan dan Manchester United baru tiga kali meraih gelar Liga Champions. Tim lain baru dua kali, di antaranya Benfica, Juventus, Nottingham Forest, dan Porto.

Karena Madrid pula Spanyol menjadi sangat prestisius di arena sepak bola Eropa. Negara ini menjadi peraih gelar Liga Champions terbanyak, yakni 14 kali. Italia dan Inggris sama-sama baru 12 kali menjadi jagoan di kompetisi ini. Sisanya menjadi milik Jerman (tujuh kali), Belanda (enam), dan Portugal (empat). Sisanya lagi, negara-negara lain baru satu trofi.

Prestasi Madrid yang gemilang serta sederet pemain bintang yang dimilikinya membuat klub tersebut terus memperoleh keuntungan yang besar. Beberapa institusi kenamaan selalu menempatkan Real Madrid dalam daftar teratas sebagai klub dengan nilai dan keuntungan terbesar dalam bisnis sepak bola.

Sejak pertama kali Forbes membuat daftar peringkat klub sepak bola dengan nilai tertinggi satu dekade lalu, dua klub Spanyol selalu menempati daftar teratas. Madrid yang langganan menjadi pengisi peringkat pertama disusul Barcelona. Pada musim 2012-13 saja, Madrid mampu mencetak pendapatan 675 juta dolar AS sehingga menempatkannya sebagai klub olahraga dengan pendapatan tertinggi di dunia.

Forbes memperkirakan nilai klub Madrid pada 2014 sudah mencapai 3,44 miliar dolar AS, naik 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan dan valuasi yang tinggi ini dipicu oleh keberhasilan atau konsistensi klub tersebut di ajang domestik maupun Liga Champions Eropa serta kemampuannya bermitra dengan para pelaku bisnis.

Barcelona menempati urutan kedua dengan jumlah pendapatan sebesar 627 juta dolar AS pada musim yang sama atau terpaut 48 juta dolar AS dengan Madrid. Nilai Barca lumayan tinggi juga, mencapai 3,2 miliar dolar AS atau hanya tertinggal 0,24 miliar dolar AS dari Madrid.

Meski demikian, Barca menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan. Valuasinya naik 23 persen pada 2014 dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan kajian Transfermarkt, nilai market Real Madrid sebesar 688,8 juta euro atau setara dengan 854,1 juta dolar AS. Nilai market tertinggi pemain dicapai oleh Cristiano Ronaldo sebesar 120 juta euro atau 148,8 juta dolar AS. Gareth Bale yang diboyong Madrid dari Tottenham Hotspur dan memecahkan rekor transfer Ronaldo, nilai market-nya hanya 80 juta euro atau 99,2 juta dolar AS. Bale dibeli seharga 100 juta euro, sementara Ronaldo 94 juta euro.

Lagi-lagi Madrid unggul dibandingkan dengan Barcelona, musuh bebuyutannya di Spanyol. Nilai market Barca hanya 620 juta euro atau lebih rendah 68,7 juta euro dari Madrid. Namun, nilai market kedua klub tersebut sangat spektakuler bila dibandingkan dengan 18 klub lainnya di La Liga.

Sebagai contoh, Atletico Madrid yang berada pada peringkat ketiga daftar market, hanya bernilai 304,5 juta euro. Artinya, nilai Atletico yang menjadi juara La Liga musim lalu tak sampai setengahnya nilai market Real Madrid.

Madrid terlalu perkasa dalam daftar nilai market dibandingkan dengan klub-klub Eropa lainnya. Manchester United saja hanya bernilai 461 juta euro, padahal menjadi tim dengan nilai tertinggi di Liga Primer.

Hanya Bayern Muenchen yang nilai market-nya sedikit mendekati Madrid. Setelah menggondol gelar Liga Champions dua musim lalu, performa finansial dan nilai market Muenchen memang melonjak. Pada musim ini nilainya sudah mencapai 568,15 juta euro atau terpaut 120,7 juta euro dari Real Madrid.

Hasil riset Deloitte juga memperkuat Transfermarkt maupun Forbes. Menurut Deloitte, Madrid menjadi tim yang sangat perkasa dalam bisnis. Keuangannya lancar dan cemerlang. Madrid bahkan tercatat sebagai klub yang mampu meraih keuntungan terbesar selama sembilan musim berturut-turut hingga 2014 lalu. Dengan kata lain, Madrid menjadi tim terkaya selama sembilan tahun beruntun, menggeser dominasi Manchester United.

Pendapatan Real Madrid mencapai 519 juta euro pada tahun fiskal 2012/2013. Barcelona berada pada posisi kedua, disusul Bayern Muenchen, Manchester United, dan Paris Saint-Germain.

Madrid mampu menjadi terkaya meski sempat tak menggenggam gelar La Liga dan Liga Champions selama beberapa tahun. Bila musim ini berhasil menyabet gelar domestik dan kompetisi Eropa, sangat sulit bagi tim lain menggeser dominasinya. rep: rakhmat hadi sucipto

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement