Senin 25 Aug 2014 13:01 WIB

Ajudan Di Ujung Tanduk

Red: operator

Oleh Selamat Ginting -- Empat mantan ajudan Presiden SBY sudah menjadi orang nomor dua di TNI AD, AL, dan AU serta bintang tiga di Mabes Polri.Apakah mereka akan menjadi orang nomor satu di matranya?

Perayaan Hari TNI pada 5 Oktober 2014 mendatang akan menjadi perhelatan terakhir bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)sebagai "panglima tertinggi"TNI. Militer merupakan almamater sang jenderal yang juga lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1973.

Sebuah peristiwa mengharukan, tentunya. Karena itulah, kali terakhir Jenderal Purnawirawan Yudhoyono berada di atas podium menerima penghormatan militer dari pasukan tiga matra; darat, laut, dan udara.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Haji Abror rizki //Rumgapres

Di panggung kehormatan, Presiden SBY tentu saja masih akan didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko, KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo, KSAL Laksamana Marsetio, dan KSAU Marsekal IB Putu Dunia.

Namun, setelah 20 Oktober 2014, kondisinya bisa berbeda, terutama setelah peng umuman kabinet pemerintahan Jo kowi- JK yang telah disahkan oleh Mah kamah Konstitusi (MK) pada 21 Agustus 2014 lalu sebagai presiden dan wapres terpilih.Menjadi menarik, siapa yang akan menjadi panglima TNI? Apakah Jenderal Moedoko masih akan tetap dipertahankan sebagai panglima TNI sampai ia pensiun pada 8 Juli 2015?

Bagaimana dengan KSAL Laksamana Marsetio yang akan pensiun pada 3 Desember 2014 ini? Begitu juga dengan KSAU Marsekal IB Putu Dunia yang pensiun pada 20 Februari 2015. Untuk KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo, usia pensiunnya masih panjang, yakni pada 13 Maret 2018. Artinya, masih empat tahun lagi.

AU dan AL Jika melihat usia pensiun Marsetio dan IB Putu Dunia, peluang keduanya untuk men jadi panglima TNI tipis. Hanya dua sampai empat bulan lagi keduanya pensiun. Jika ini terjadi, peluang justru berada pada pengganti keduanya.

Memang tidak ada keharusan, siapa yang akan menjadi panglima TNI mendatang. Bisa saja KSAD, KSAL, maupun KSAU. Kemungkinan paling besar adalah dari KSAU. Sebab, sebelum Jenderal Moeldoko, panglima TNI berasal dari KSAL, yakni Laksamana Agus Suhar tono. Namun, bisa saja kembali diserah kan kepada KSAD atau KSAL. Hal itu merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.

Lalu, siapa yang akan menjadi KSAU pengganti IB Putu Dunia? Setidaknya ada tiga nama marsekal madya yang memiliki peluang, yakni Bagus Puruhito (Wakil KSAU), Ismono Wijayanto (Irjen Kemhan), Dede Rusamsi (Wagub Lemhannas).Selain itu, masih ada Marsekal Muda Muhammad Syaugi (Dirjen Renhan Kemhan).

Dari keempat nama tersebut, Bagus Puruhito (AAU 1984) memiliki hubungan khusus dengan Presiden SBY karena pernah menjadi ajudan presiden pada 2004- 2009. Bagus pa ling muda dari calon lainnya. Ia kela hiran 3 Oktober 1962, dan pernah menjadi Danlanud Halim Perdanakusuma, Kaskoopsau I, Dankodikau, Pangkoopsau I, Asops KSAU.

Sedangkan, Ismono Wijayanto (AAU 1983), kelahiran 30 Desember 1958. Pernah menjadi Pangkoopsau II, Asops KSAU, Asrena KSAU, Dansesko TNI.

Adapun Dede Rusamsi (AAU 1981), paling senior. Seangkatan de ngan Moeldoko dan Putu Dunia. Dede pernah menjadi Wa kil KSAU. Ia kelahiran 19 Desember 1957 sehingga akan pensiun Desember 2015.

Sedangkan, Muhammad Syaugi memang masih berbintang dua. Namun, karena ia lulusan terbaik AAU 1984, berpeluang untuk mendapatkan satu bintang lagi. Syaugi kelahiran 10 Desember 1960.

Pernah menjadi Pangkosek Hanudnas IV, Danlanud Isahyudi, serta Pangkoopsau I.Sedangkan calon KSAL, setidaknya ada tiga laksamana madya, yakni Didit Herdiawan (Wakil KSAL), Ade Supandi (Kasum TNI), dan Desi Albert Mamahit (Rektor Unhan).

Sama dengan di Angkatan Udara, Presiden SBY juga menyiapkan kadernya yang pernah menjadi ajudan presiden untuk menjadi orang nomor satu di TNI AL. Didit Herdiawan (AAL 1984) menjadi ajudan presiden pada 2004-2009. Ia kelahiran 13 September 1961. Sebelum menjadi Wakil KSAL, pernah menjadi Pangkolinlamil, Pangarmabar, dan Asops KSAL.

Sedangkan Ade Supandi (AAL 1983), kelahiran 26 Mei 1960. Pernah meme gang jabatan Dangus kamla Koarmabar, Gubernur AAL, Asrena KSAL, dan Pangarmatim.

Adapun Desi Albert Mamahit (AAL 1984) pernah menjadi Danguskamlabar, Waasrena KSAL, Danseskoal, Kalakhar Bakorkamla, sebelum menjadi Rektor Universitas Pertahanan.

AD dan Polri Untuk TNI AD, mungkin akan mem butuhkan waktu lebih lama, sebab Gatot Nurmantyo baru saja menggantikan Budiman. Namun, bisa saja presiden terpilih Jokowi akan melakukan pergan tian KSAD bersamaan dengan KSAL dan KSAU.

Siapa saja yang berpeluang untuk menjadi KSAD ke depan? Letjen Muhammad Munir (Akmil 1983) dan Letjen Ediwan Prabowo (Akmil 1984) paling berpeluang. Selain tentu saja Mayjen Erwin Syafitri (1982) dan perwira lain yang akan dipercaya menjadi panglima Kostrad.

Munir, kelahiran 28 Oktober 1958, sudah tiga kali masuk nominasi menjadi KSAD, namun belum berhasil menjadi orang nomor satu di Angkatan Darat.Perwira kecabangan infanteri itu pernah menjadi ajudan presiden (2004-2009).

Kemudian menjabat Kasdivif 1/Kos trad, Kasdam Jaya, Pangdivif 2/Kos trad, Pangdam III/Siliwa ngi, Pang kostrad, dan terakhir sebagai Wakil KSAD.

Ediwan Prabowo, kelahiran 4 Oktober 1961. Ia merupakan lulusan terbaik Akmil 1984. Perwira dari kecabangan artileri medan itu pernah menjadi Danpussenarmed Kodiklatad, Kepala Baranahan Kemhan, Pangdam V/Brawijaya, dan Sekjen Kemhan.

Adapun Erwin Syafitri, teman se angkatan Gatot Nurmantyo. Ia lulusan terbaik Akmil 1982. Perwira infanteri kelahiran 9 April 1959 tersebut, kini menjadi Kepala BAIS TNI. Sebelumnya pernah menjabat Danrem 011/Lilawangsa, Dir A Bais TNI, Wakabais TNI, Pangdam XVII/Cendrawasih.

Sedangkan untuk pengganti Kepala Polri Jenderal Sutarman, setidaknya ada empat komisaris jenderal yang berpeluang. Mereka adalah Putut Eko Bayuseno, Budi Gunawan, Badrodin Haiti, dan Anang Iskandar. Jenderal Sutarman masih satu tahun lagi usia pensiunnya, yakni 5 Oktober 2015.

Putut Eko Bayuseno (Akpol 1984), kelahiran 28 Mei 1961, kini menjabat Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri. Putut pernah menjadi ajudan Presiden SBY pada 2004-2009.

Sedangkan Budi Gunawan, lulusan terbaik Akpol 1983, memiliki kedekat an dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sebab, ia pernah menjadi ajudan Presiden Megawati pada 2001- 2004. Pria kelahiran Desember 1959 itu, ki ni menjabat sebagai Kalemdikpol sejak Desember 2012.

Selain itu, ada Badrodin Haiti, yang kini menjadi Wakil Kepala Polri. Ia merupakan lulusan terbaik Akpol 1982. Badrodin, kelahiran 24 Juli 1958. Anang Iskandar (Akpol 1983), ke la hir an 18 Mei 1958. Kini, menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).

Namun bukan tidak mungkin para mantan ajudan Presiden SBY, yakni Letjen Munir, Laksdya Didit, Marsdya Bagus, dan Komjen Putut, gagal menjadi orang nomor satu di matranya. Apalagi hubungan politik antara SBY dan Megawati hingga kini buntu. Apa mungkin Jokowi berani melangkahi Megawati dengan mengangkat jenderal yang dekat dengan SBY sebagai pimpinan TNI? Kini, mereka di ujung tanduk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement