Kamis 01 Dec 2016 16:00 WIB

Reksa Dana Syariah Global Alternatif Investasi

Red:

JAKARTA -- Reksa dana syariah global dapat digunakan calon investor di Indonesia berinvestasi sepenuhnya di pasar saham luar negeri. Reksa dana ini memakai prinsip syariah yang sangat berhati-hati dan bertanggung jawab dalam memilih saham di portofolio reksa dana.

Terkait hal ini, Direktur Utama Mandiri Investasi Muhammad Hanif mengatakan, produk Mandiri Global Sharia Equity Dollar akan menjadi alternatif investasi yang menguntungkan. Produk ini telah diluncurkan pada 26 Juli 2016.

Hanif menilai, penerbitan reksa dana ini tepat, apalagi setelah Pilpres AS, terjadi outflow dari emerging countries untuk penjualan bond maupun equity. Ini menunjukkan pasar keuangan AS akan lebih kuat dari sisi currency, bond, dan equity.

"Sekitar 60 persen portofolio reksa dana Mandiri Global Sharia Equity Dollar berada di AS dan selebihnya ada di Eropa serta Asia," kata Hanif di Jakarta, Rabu (30/11). Investasi ini sangat baik bagi nasabah yang sudah memiliki dana dalam bentuk denominasi dolar AS.

Di Indonesia, jumlah investor yang berinvestasi di reksa dana syariah global masih kecil. Sekitar 60 persen investor yang memiliki dolar AS lebih memilih berinvestasi dalam bentuk deposito dan sisanya di obligasi.

Sedangkan di negara maju investasi dalam bentuk deposito sekitar 20 hingga 30 persen. Hanif menambahkan, secara return, investasi equity di Indonesia pernah mencapai lebih dari 50 persen pada 2004-2006, tapi volatilitasnya juga tinggi.

"Ini mengganbarkan nasabah di Indonesia bisa diversifikasi investasi dalam bentuk dana di luar negeri," kata Hanif. Ia menambahkan, saat ini sebagian besar nasabah reksa dana syariah global di Mandiri Investasi merupakan institusi.

Sebetulnya, kata dia, investor individu bisa masuk dalam produk investasi ini sebagai bagian dari perencanaan keuangan di masa depan karena sifatnya jangka panjang. Produk reksa dana Mandiri Global Sharia Equity Dollar memiliki keunggulan.

Di antaranya, diversifikasi imbal hasil dan risiko, jadi portofolionya tidak terkonsentrasi hanya di satu negara. Selain itu, Mandiri Investasi berkolaborasi dengan perusahaan manajer investasi global terkemuka, JP Morgan Asset Management.

JP Morgan berperan sebagai penasihat teknis dalam mengelola portofolio global dari Mandiri Global Sharia Equity Dollar. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan potensi imbal hasil yang menarik dalam dolar AS.

Mandiri Investasi juga menunjuk Citi Indonesia sebagai agen penjual produk Mandiri Global Sharia Equity Dollar. Menurut Hanif, kolaborasi ini akan membangun sinergi yang kuat dalam manajemen portofolio Mandiri Global Sharia Equity Dollar.

Selain sebagai agen penjual, kata dia, penunjukan Citi sebagai bank kustodian ini didasari pengalaman dan komitmen Citi di Indonesia yang mendukung penjualan reksa dana syariah. "Dengan kerja sama ini target kami dalam enam bulan bisa mencapai 20 juta hingga 25 juta dolar AS."

Menurut Hanif, ini merupakan target realiatis karena masih terlihat adanya volatilitas yang masih tinggi. Ia menjelaskan, investasi global lebih variatif dan yang bisa menjadi pendorong adalah sektor telekomunikasi, karena berhubungan dengan fintech.

Perkembangan fintech membuat saham berbasis teknologi cukup menjanjikan. Sektor kesehatan pun patut dipertimbangkan karena lebih berkelanjutan. Secara keseluruhan pertumbuhan reksa dana di Mandiri Investasi sampai saat ini Rp 37 triliun.

Dari jumlah tersebut, kata dia, pertumbuhan reksa dana syariah berada di kisaran Rp 600 miliar.

Head of Retail Bank Citi Indonesia, Harsya Prasetyo, mengatakan, produk reksa dana syariah di Indonesia masih lambat, padahal sudah hadir sejak 1997. "Keberadaan reksa dana syariah di Indonesia belum sebesar reksa dana konvensional," katanya.

Per Juli 2016, tercatat sudah ada 109 produk reksa dana syariah yang aktif. Namun, dalam hal pengelolaan aset, produk-produk tersebut hanya merepresentasikan sekira tiga persen dari total Asset Under Management (AUM) alias dana kelolaan di Indonesia.

Ia berharap, dengan ditunjuknya Citi Indonesia sebagai agen penjual reksa dana syariah global oleh Mandiri Investasi, akan mendorong pertumbuhan reksa dana syariah nasional.

Harsya mengakui, volatilitas produk reksa dana syariah global cukup tinggi, karena itu Citi Indonesia akan meyakinkan nasabah sesuai dengan profilnya. Apalagi, Citi Indonesia memiliki nasabah yang berinvestasi dengan dolar AS cukup tinggi.

Harsya optimistis, produk reksa dana syariah global dapat menjadi alternatif investasi bagi nasabah untuk jangka panjang. rep: Rizky Jaramaya ed: Ferry Kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement