Rabu 28 Sep 2016 17:00 WIB

Pangsa Pasar Lima Persen Diyakini Terlewati

Red:

JAKARTA -- Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan Mulia Siregar mengatakan, konversi Bank Aceh menjadi bank umum syariah akan meningkatkan pangsa pasar perbankan syariah terhadap industri keuangan nasional. Market share perbankan syariah terhadap industri keuangan nasional diketahui meningkat menjadi 4,86 persen per Juli 2016, ketimbang Juli 2015 yang mencapai 4,46 persen.

"Dengan konversi Bank Aceh, kami perkirakan market share perbankan syariah bisa meningkat antara 5,1 persen sampai 5,3," ujar Mulia di Jakarta, Selasa (27/9). Mulia menjelaskan, dengan masuknya Bank Aceh, jumlah bank umum syariah bertambah menjadi 13 bank.

Jumlah aset Bank Aceh Syariah secara keseluruhan yakni sebesar Rp 19,7 triliun. Mulia optimistis, dengan jumlah aset yang cukup besar, cita-cita pangsa pasar perbankan syariah untuk menembus angka lima persen dapat terwujud.

Bank Aceh telah mengalihkan operasional keseluruhannya dari bank konvensional menjadi Bank Aceh Syariah mulai 19 September 2016. Selain Bank Aceh, bank daerah lain yang sedang dalam proses konversi adalah Bank NTB. Saat ini, Bank NTB sedang dalam tahap persiapan dan direncanakan akan mengantongi izin operasional sebagai bank umum syariah pada 2017 mendatang.

Sementara itu, OJK akan menggelar Indonesia International Conference on Islamic Finance pada 29 September 2016 di Hotel Fairmont, Jakarta. Dalam konferensi tersebut, akan dibahas mengenai tantangan industri keuangan syariah dalam menghadapi siklus new normal era dalam perekonomian global.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan Mulia Siregar mengatakan, new normal era adalah sebuah era baru di mana perekonomian yang kondisinya fluktuatif atau naik-turun dan pelaku ekonomi sudah terbiasa dengan kondisi tersebut. Kondisi new normal era ini akan dielaborasi lebih detail dalam acara konferensi dengan dua fokus diskusi, yakni dari sisi regulator dan industri keuangan syariah.

"Dari sisi regulator, akan didiskusikan bagaimana strategi dan kebijakan untuk menghadapi dampak perlambatan ekonomi terhadap industri keuangan syariah. Kemudian, dari sisi industri keuangan syariah, akan dibahas bagaimana menghadapi new normal era supaya bisa survive," ujar Mulia dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (27/9).

Mulia mengatakan, diharapkan melalui diskusi yang digelar dalam konferensi tersebut dapat memetakan industri keuangan syariah ke depan dan mendorong pertumbuhan industri keuangan syariah di era perekonomian yang fluktuatif. Indonesia International Conference on Islamic Finance akan dihadiri oleh sejumlah pembicara dari beberapa negara, di antaranya Deputy Governor of State Bank of Pakistan Saeed Ahmad, Governor of Astana International Financial Center Kazakhstan Kairat Kellimbatov, Assistant Governor of Bank Negara Malaysia Bakarudin Ishak, dan CEO of Edbiz Consulting London Humayon Dar. 

Selain itu, rangkaian Indonesia International Conference on Islamic Finance juga akan disambung dengan ajang Global Islamic Finance Awards. Dalam ajang tersebut, Presiden Joko Widodo akan mendapatkan penghargaan sebagai Global Islamic Finance Leadership Award 2016. Sebelumnya, penghargaan ini juga pernah didapatkan oleh mantan gubernur Bank Sentral Nigeria Muhammadu Sanusi II.     rep: Rizky Jaramaya, ed: Ichsan Emrald Alamsyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement