Rabu 31 Aug 2016 18:00 WIB

Laba BSB Tumbuh 147 Persen

Red:

YOGYAKARTA -- Bank Syariah Bukopin (BSB) mencatat pertumbuhan laba bersih signifikan sepanjang 2016. Hingga semester I 2016 ini, BSB mampu membukukan kenaikan laba bersih senilai Rp 30,45 miliar atau tumbuh 147,65 persen, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala Sekretaris Perusahaan BSB, Evi Yulia Kurniawati, mengatakan, kinerja BSB secara nasional juga mengalami peningkatan signifikan, terutama hingga semester I 2016. BSB mampu meraih peningkatan laba hingga 147,65 persen. "Pertumbuhan laba ini didukung oleh peningkatan total aset sebesar 24,39 persen atau menjadi Rp 6,47 triliun," katanya di Yogyakarta, Senin (29/8).

Selain itu, pertumbuhan laba juga ditunjang dengan pengucuran pembiayaan, yang naik 25,88 persen menjadi RP 4,796 triliun, dengan dana pihak ketiga (DPK) naik 28,02 persen menjadi Rp 5,199 triliun. Sementara  posisi kecukupan modal atau CAR (capital adequacy ratio) mencapai 14,82 persen, rasio pembiayaan atau FDR 92,25 persen dan pembiayaan bermasalah atau NPF 2,88 persen.

Atas kinerja tersebut, BSB memperoleh penghargaan kinerja dengan predikat "Sangat Bagus" tahun ini, untuk kategori bank dengan aset Rp 5 triliun ke atas dari majalah ekonomi nasional. Menurut Evi, penghargaan ini menjadi motivasi tersendiri bagi BSB untuk terus tumbuh, dalam mencapai targat kinerja terbaik.

Penghargaan tersebut, menurut Evi, melengkapi penghargaan sebelumnya yang sudah diterima BSB tahun ini. Beberapa penghargaan yang sudah diterima BSB adalah Peringkat II Digital Brand of The Year 2016, peringkat I The Most Efficient Islamic Full Fledge Bank, peringkat I The Most Profitable Islamic Full Fledge Bank. Hingga tahun ini, BSB telah memiliki jaringan kantor 23 outlet dan 74 kantor layanan syariah.

Sementara itu, BSB Yogyakarta hingga Agustus 2016 ini mampu mencatat kenaikan dana pihak ketiga (DPK) hingga 40 persen. Hal ini terlihat dari jumlah tabungan yang masuk ke bank tersebut.

Kepala Cabang BSB Yogyakarta, Donny Riyangga, mengatakan, program tabungan berhadiah bisa mengatrol minat penabung untuk menitipkan dananya ke BSB. "Kita masuk tahun ketiga di Yogyakarta dan progresnya cukup bagus, ada 3.000 penabung dengan penambahan seribu orang per tahunnya," kata dia.

Donny optimistis hingga akhir tahun, kenaikan DPK BSB Yogya bisa mencapai 70 persen, dengan posisi DPK per Juni mencapai Rp 100 miliar. Untuk mendorong pertumbuhan, BSB Yogya melakukan layanan 'jemput bola' hingga Magelang.

Direktur Utama Bank Syariah Bukopin, Riyanto, mengatakan, BSB mampu meningkatkan laba bersih hingga 226,86 persen atau menjadi RP 27,78 miliar di 2015. Peningkatan laba bersih disebabkan tumbuhnya pembiayaan mencapai Rp 4,31 triliun, atau meningkat 16,07 persen jika dibandingkan pencapaian 2014.

Pembiayaan, ungkap dia, lebih banyak di arahkan ke sektor produktif, seperti pembiayaan perdagangan yang mencapai 20 persen. Sementara lainnya kesehatan, seperti rumah sakit, konstruksi, transportasi, dan industri.

Sementara itu, total aset juga tumbuh sebesar 12,92 persen atau meningkat menjadi Rp 5,83 triliun. Atas dasar itu, ucap dia, BSB pun menargetkan mampu meraih pertumbuhan hingga 20 sampai 30 persen pada 2016.

Pertumbuhan ini baik aset, pembiayaan, maupun dana pihak ketiga (DPK). BSB pun yakin situasi ekonomi dan sektor riil tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Terkait wacana menjadi BUKU II, ia berharap BSB bisa segera masuk menjadi BUKU II. Perseroan pun saat ini sedang fokus dengan mencari modal, baik existing maupun non-existing.    rep: Yulianingsih, ed: Ichsan Emrald Alamsyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement