Selasa 30 Aug 2016 15:00 WIB

BSM tak Revisi Target Bisnis

Red:

JAKARTA -- Bank Syariah Mandiri (BSM) tak merevisi target pertumbuhan bisnisnya hingga akhir tahun ini. BSM optimistis target yang ditetapkan awal 2016 bisa dicapai.

Direktur Utama BSM Agus Sudiarto mengatakan, BSM tetap optimistis bisa mencapai target rencana bisnis (RBB) awal di mana target pembiayaan pada 2016 ini dicanangkan sebesar tujuh persen. Kalaupun dana pengampunan pajak masuk, itu akan mengakselerasi bisnis BSM.

''Di RBB pertumbuhan pembiayaan kami tahun ini tujuh persen. Di semester I ini, sudah bisa tumbuh 4,5 persen. Kami harap di semester II ada akselerasi sehingga bisa tumbuh sesuai target di RBB,'' ungkap Agus beberapa waktu lalu. Meski begitu, kualitas pembiayaan akan dijaga hati-hati dan tidak terlalu agresif.

Per Juni 2016, pembiayaan BSM berhasil tumbuh sebesar 4,49 persen menjadi Rp 52,7 triliun dari Rp 50,4 triliun per Juni 2015. Target pertumbuhan pembiayaan BSM sampai akhir 2016 sebesar Rp 4 triliun.

BSM terus fokus meningkatkan performa lima produk unggulannya, yakni gadai dan cicil emas, pembiayaan griya, pembiayaan pensiunan, Tabungan BSM, dan Tabungan Mabrur Junior.

Direktur Distribusi dan Layanan, Edwin Dwidjajanto menjelaskan, lima produk unggulan BSM tersebut menunjukkan pertumbuhan yang baik. Per Juni 2016, cicil emas 42,10 persen menjadi Rp 327,40 miliar dari Rp 230,39 miliar pada Juni 2015. Pun, gadai emas yang 17,15 persen menjadi Rp 1,49 triliun dari Rp 1,27 triliun.

Pembiayaan griya juga tumbuh 15,75 persen menjadi Rp 9,40 triliun per Juni 2016 dari Rp 8,12 triliun pada Juni 2015. Pembiayaan pensiunan 172,35 persen menjadi Rp 866,59 miliar per Juni 2016 dari Rp 318,19 miliar per Juni 2015.

Per Juni 2016, pembiayaan mikro produktif tumbuh 47,22 persen menjadi Rp 2,62 triliun dari Rp 1,78 triliun pada Juni 2015. Sementara, pembiayaan mikro konsumtif tumbuh 167,81 persen menjadi Rp 1,17 triliun pada Juni 2016 dari Rp 435,67 miliar pada Juni 2015. Secara keseluruhan, pembiayaan mikro tumbuh 50,2 persen menjadi Rp 4,07 triliun per Juni 2016 dari Rp 2,71 triliun per Juni 2015.

Di sisi dana, produk Tabungan BSM tumbuh 9,05 persen per Juni 2016 menjadi Rp 16,82 triliun dari Rp 15,43 triliun per Juni 2015. Tabungan Mabrur Junior tumbuh 78,86 persen menjadi Rp 17,98 triliun per Juni 2016 dari Rp 10,05 triliun per Juni 2015.

Pertumbuhan DPK BSM per Juni 2016 secara keseluruhan mencapai 7,8 persen menjadi Rp 63,79 triliun dari Rp 59,16 triliun yang didorong pertumbuhan giro dan tabungan. Giro BSM tumbuh 6,25 persen menjadi Rp 7,10 triliun per Juni 2016 dari Rp 6,86 triliun per Juni 2015 dan tabungan tumbuh sebesar 11,25 persen menjadi Rp 24,53 triliun dari Rp 22,05 triliun.

Deposito tumbuh 5,68 persen menjadi Rp 32,16 triliun dari Rp 30,43 triliun. Perolehan DPK dari giro dan tabungan menjadikan komposisi dana murah BSM per posisi Juni 2016 mencapai 49,58 persen, naik dari 48,56 persen pada Juni 2015.

''Salah satu catatan penting bagi kami juga pada penambahan rekening baru. Rekening DPK bertambah 252 ribu menjadi 6,07 juta rekening dan rekening pembiayaan bertambah 99 ribu rekening menjadi 362 ribu rekening,'' kata Edwin.    rep: Fuji Pratiwi, ed: Ichsan Emrald Alamsyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement