Kamis 25 Aug 2016 17:00 WIB

Mandiri Terbitkan Obligasi Tahap I

Red:

JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I tahap I dengan target indikatif Rp 5 triliun. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya diversifikasi dan perbaikan struktur pendanaan bank dalam jangka panjang.

Rencana penerbitan obligasi berkelanjutan I adalah sebesar Rp 14 triliun yang akan dilakukan dalam kurun waktu 2016-2018 mendatang. Untuk itu, perseroan telah menunjuk empat perusahaan penjamin emisi, yakni Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Bahana Securities, dan Trimegah Sekuritas Indonesia.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, penerbitan obligasi ini juga dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam mendukung ketersediaan infrastruktur nasional. "Penerbitan Obligasi Berkelanjutan ini akan mendukung Bank Mandiri untuk dapat memberikan pembiayaan jangka panjang lima sampai dengan sepuluh tahun sesuai dengan kebutuhan pembiayaan infrastuktur dan perumahan yang lebih panjang," tutur Kartika dalam paparan publik atas rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan I tersebut di Jakarta, Rabu (28/8).

Sementara Direktur Finance & Treasury Bank Mandiri, Pahala N Mansury, mengatakan, sebagian dari hasil penerbitan obligasi tersebut juga akan digunakan untuk membiayai pembayaran obligasi subordinasi perseroan yang jatuh tempo tanggal 11 Desember 2016.

"Obligasi Berkelanjutan I tahap I ini akan diterbitkan dalam tiga seri, yakni Seri A dengan tenor lima tahun dengan kisaran kupon 7,75 persen hingga 8,25 persen, Seri B tujuh tahun dengan kisaran kupon 8,15 persen hingga 8,65 persen dan seri C bertenor sepuluh tahun dengan kisaran kupon 8,40 persen hingga 8,90 persen," kata Pahala menjelaskan.

Rencananya, penawaran awal Obligasi Berkelanjutan I tahap I ini akan dimulai pada 24 Agustus hingga 7 September 2016, dengan penawaran umum diperkirakan pada 23-27 September 2016 dan diperkirakan tanggal efektif pada 21 September 2016. Sedangkan penjatahan direncanakan pada 28 September 2016

Pahala mengklaim jika imbal hasil dari obligasi terbitan bank pelat merah ini lebih menarik dibandingkan obligasi pemerintah. "Menarik karena tingkat bunga trennya menurun. Yield-nya lebih baik dibandingkan obligasi pemerintah. Contoh untuk seri C, sekitar 140 basis poin dibandingkan dengan obligasi milik pemerintah. Jadi, ini saya rasa ini kesempatan yang baik untuk berinvestasi di obligasi kita," ujar Pahala.

Ia menjelaskan, penerbitan obligasi ini karena pihaknya menilai market sedang bagus saat ini dengan tren penurunan tingkat suku bunga. "Market lagi bagus-bagusnya saat ini. Ada tren suku bunga menurun. Proses dana yang masuk dari luar khususnya untuk melakukan pembelian obligasi SUN lebih dari Rp 100 triliun. Itu yang Mendorong kita untuk menerbitkan obligasi," ucap dia.

Selain itu, pihaknya bertujuan untuk memperbaiki struktur dana Bank Mandiri serta ekspansi kredit. Pihaknya juga menilai, dengan adanya kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) ada banyak potensi dana repatriasi yang bisa dibidik untuk instrumen obligasi.     rep: Idealisa Masyrafina, ed: Ichsan Emrald Alamsyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement