Rabu 11 May 2016 17:00 WIB

Menkeu: Forum Islam Berdampak pada Ekonomi

Red:

JAKARTA -- Indonesia akan menjadi tuan rumah sidang tahunan Bank Pembangunan Islam (IDB) ke-41 yang diselenggarakan 15-19 Mei. Setelah itu, Jakarta yang menjadi ibu kota Indonesia kembali didapuk untuk menggelar World Islamic Economi Forum (WIEF) ke-12 yang berlangsung  pada 2-4 Agustus 2016.

Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan, acara forum ekonomi Islam seperti WIEF dan IDB merupakan salah satu strategi Pemerintah Indonesia untuk membuat jaringan dan semakin mendekatkan dengan negara-negara berkembang baik di Asia maupun Afrika. Selain semakin mendekatkan diri dengan sejumlah negara, keinginan menjadi tuan rumah acara besar bisa membuat banyak turis datang ke Indonesia.

"Ini akan memberikan impact pada perekonomian untuk Indonesia," ujar Bambang di sela-sela acara WIEF, Selasa (10/5). Bambang mengatakan, Indonesia juga memiliki posisi penting dalam perkembangan ekonomi Islam. Dengan keadaan penduduk Muslim yang sangat besar, Indonesia menjadi pangsa pasar yang cukup memikat melalui ekonomi Islam.

Apalagi, saat ini Indonesia telah aktif dalam organisasi negara Islam yang sama-sama bergerak untuk meningkatkan binis guna perekonomian yang lebih baik. Bukan hanya dengan negara Islam, Indonesia juga rajin melakukan kerja sama dengan Cina, Jepang, Amerika, dan sejumlah negara di Eropa.

"Islamic Forum kami harap bisa menjadi awal bagi Indonesia untuk memperkenalkan model bisnis seperti pebisnis muda," lanjut Bambang. Di sisi lain, Indonesia juga akan gencar memperkenalkan model keuangan syariah ke berbagai Negara, termasuk Cina. Sistem keuangan syariah ini nantinya bisa digunakan dalam pembangunan infrastruktur yang saat ini menjadi program prioritas pemerintahan Indonesia.

Sementara, Ketua WIEF Foundation Tun Musa Hitam mengatakan, Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang ideal karena memiliki kesamaan dengan tema WIEF 2016, yaitu "Desentralisasi Pertumbuhan, Memberdayakan Bisnis Masa Depan".

Menurut dia, Indonesia merupakan pasar berkembang dengan fundamental ekonomi yang kuat dan memiliki sejumlah UMKM yang memiliki potensi untuk tumbuh berkembang secara internasional dan membuka lebih banyak kesempatan untuk berbisnis dengan komunitas global.

Selain itu, Indonesia merupakan pasar kuat di kawasan ASEAN, negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia dan salah satu mesin yang penting dalam pertumbuhan ekonomi global, sehingga bisa menjadi pemain utama dalam ekonomi syariah yang terus berkembang pesat. "Kami memahami, pemberdayaan usaha merupakan bagian dari kebijakan Pemerintah Indonesia. Selain itu, sebagai negara dengan fundamental ekonomi kuat dan basis UMKM yang besar, Indonesia merupakan tempat ideal untuk mendorong kegiatan bisnis dan ini sejalan dengan tema forum," kata Tun Musa Hitam.

Sejumlah pemimpin negara, tokoh Negara, dan delegasi dari 100 negara di seluruh dunia diharapkan bisa menghadiri forum WIEF ke-12 dan memberikan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk menghadapi tantangan serta peluang seputar dunia usaha dan membentuk peta bisnis secara global.    rep: Debbie Sutrisno, ed: Ichsan Emrald Alamsyah 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement