Senin 02 May 2016 14:00 WIB

BRIS Perkuat Daya Saing SDI dan Teknologi

Red:

Foto : Republika/Agung Supriyanto  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JAKARTA--Dengan kemampuan yang dimiliki, BRI Syariah mendukung penguatan edukasi keuangan syariah dengan mengedepankan aspek manfaat. Dengan fokus pada institusi pendidikan dan jaringan terkait, BRI Syariah berharap bisa ikut meningkatkan daya saing sumber daya insani (SDI) dan teknologi sektor keuangan syariah.

Direktur Komersial Indra Praseno menjelaskan, dengan berada dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), persaingan Indonesia ke depan akan bertumpu pada SDI dan teknologi. Indra menyadari, mayoritas SDI di industri merupakan migrasi industri perbankan konvensional.

Dalam konteks ini, dengan kemampuan yang dimiliki, BRI Syariah fokus pada penguatan pengetahuan dan praktik perbankan syariah bagi mahasiswa di berbagai perguruan tinggi dan literasi keuangan syariah di lembaga pendidikan menengah dan dasar serta masyarakat secara umum.

Untuk level perguruan tinggi, BRI Syariah ingin menjembatani celah teori perkuliahan di kampus dengan praktik di industri. Sebagai pelaku industri, BRI Syariah merasakan ketatnya persaingan mendapatkan SDI mumpuni sementara industri perbankan terus tumbuh. Melalui jaringan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (AFEBI), BRI Syariah sudah memfasilitasi mini banking menggunakan perangkat lunak SALAM BRIS dengan 74 perguruan tinggi.

Perangkat lunak karya anak bangsa ini diharapkan membantu praktik mahasiswa di berbagai perguruan tinggi. Karena teknologi terus berkembang, ke depan, BRI Syariah bertekad untuk tetap meningkatkan kualitas SALAM BRIS agar lebih bagus. BRI Syariah bisa muncul dengan teknologi baru agar menarik dan manfaat yang lebih terasa. Dengan begitu, bank syariah jadi sama canggihnya dengan konvensional.

''Dari 74 perguruan tinggi, ada 50 perguruan tinggi yang sudah aktif menggunakan SALAM BRIS. Implementasinya bertahap menyesuaikan kesiapan infrastruktur dari tiap perguruan tinggi,'' tutur Indra di kantor BRI Syariah, pekan lalu. Tahun ini, BRI Syariah berharap, semua 74 perguruan tinggi sudah bisa menggunakan SALAM BRIS.

Melalui program yang digulirkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), BRI Syariah juga mendukung edukasi keuangan syariah melalui Simpel iB dan Tabunganku untuk semua level pendidikan, dari PAUD hingga perguruan tinggi. Ada pula Tabungan Impian yang bisa dimanfaatkan sebagai tabungan rencana pendidikan.

Kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) terkait pendidikan dilakukan BRI Syariah melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan lembaga filantropi lain.

Group Head Funding & Banking Services Wijayanto menjelaskan, SALAM BRIS menggunakan teknologi terkini web-base menggunakam sistem cloud sehingga bisa diakses di mana saja dan memudahkan mahasiswa mengikuti praktikum. ''Nantinya, sistem cloud akan dipusatkan di Jakarta, jadi lebih ringkas dan bisa diakses lebih banyak orang,'' ungkap Wijayanto.

SALAM BRIS saat ini sudah digunakan perguruan tinggi-perguruan tinggi di bawah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi serta Kementerian Agama, seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Universitas Brawijaya Malang, dan Universitas Sumatra Utara. BRI Syariah berharap, semua perguruan tinggi yang mempunyai fakultas ekonomi dan bisnis Islam atau yang menyelenggarakan mata kuliah ekonomi syariah bisa bekerja sama.

BRI Syariah juga menjadi penyalur bantuan program Pendidikan Indonesia Pintar (PIP) dan beasiswa Kementerian Agama. Untuk PIP, BRI Syariah menyalurkan kepada 2.040 siswa penerima sebesar masing-masing Rp 5 juta per siswa. Sementara, beasiswa Kementerian Agama disalurkan BRI Syariah kepada 80 ribu siswa dengan besaran bervariasi berdasarkan daerahnya.

Masjid to Masjid

Di luar lembaga pendidikan, Indra Praseno melihat BRI Syariah tetap berkewajiban mengedukasi masyarakat. Itu sebabnya, BRI Syariah juga menyentuh masjid. ''Usulan konten edukasi keuangan syariah melalui khotbah Jumat pernah dibicarakan. Meski belum terlaksana, ada langkah menuju ke sana,'' kata Indra.

Kegiatan bersih-bersih masjid sekitar jaringan kantor cabang BRI Syariah saat menjelang Ramadhan yang tiga tahun ini rutin dilakukan juga jadi pembuka silaturahim dengan pengurus dan masyarakat sekitar masjid.

Kegiatan Masjid to Masjid, seperti membersihkan masjid, kata Head of Corporate Communication Department BRI Syariah Nanang Wahyudi, dilakukan pengelola jaringan kantor cabang BRI Syariah minimal di satu masjid. Ternyata, kegiatan ini juga diminati kantor cabang pembantu sehingga lebih masif. Masjid yang dibersihkan juga berbeda dari Ramadhan ke Ramadhan. rep: Fuji Pratiwi ed: Ichsan Emrald Alamsyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement