Senin 04 Apr 2016 17:00 WIB

Bank Syariah UII Siap Beroperasi

Red:

YOGYAKARTA--Setelah dirancang dan dibentuk pada 2014, akhirnya Bank Syariah Unisia Insan Indonesia (UII) menyelenggarakan peresmian pembukaan, Jumat (1/4). Seremoni ini menandakan bank syariah di bawah naungan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (UII) itu siap untuk beroperasi.

Direktur Utama Bank Syariah UII Basrawi Yudi Nugroho menuturkan, institusi keuangan di bawah pimpinannya mengawali aktivitas dengan total aset Rp 8 miliar. "Komposisi kepemilikan saham terdiri atas 95 persen milik Badan Wakaf UII. Lima persen lagi milik perorangan, yaitu Bapak Sunardi Syahuri," katanya.

Adapun, target yang akan dicapai pada tahun pertama adalah mencapai break even point (BEP) sebesar Rp 90 miliar. Kemudian, tahun ketiga membuka kantor cabang di Sleman dan Kulonprogo, tahun keempat di Bantul, serta tahun kelima di Gunungkidul.

"Kami juga akan berusaha memiliki fasilitas ATM sendiri," kata Basrawi. Hal ini diperlukan untuk mempermudah transaksi keuangan bagi nasabah. Pasalnya, selain fokus melayani nasabah dari kalangan mikroekonomi, Bank Syariah UII juga akan memperkuat pelayanan pada jaringan bisnis Badan Wakaf UII, seperti Rumah Sakit JIH, SPBU, universitas, dan sebagainya.

Direktur Bank Syariah UII Saptya Eka Haryadi menyampaikan, saat ini instansinya telah menjalankan kerja sama pembiayaan dengan beberapa koperasi, BPR Syariah, dan BMT. Selain itu, ada pula kerja sama pembiayaan bagi 9.000 usaha menengah kecil mikro (UMKM) Sriboga.

"Kami juga akan melakukan kerja sama pembiayaan dengan UMKM di bawah naungan penjaringan Bank Indonesia (BI)," tuturnya. Ia meyakini transaksi keuangan pada sektor mikro syariah tersebut akan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi, khususnya di Yogyakarta.

Ketua Umum Badan Wakaf UII Lutfi Hasan bersyukur atas pembukaan Bank Syariah tersebut. Sebab, menurutnya, Badan Wakaf UII sudah lama ingin memiliki bank syariah sendiri. Bahkan, wacana pembentukan bank syariah sudah muncul sejak 2008. Sampai izin usaha akhirnya keluar pada 17 Maret 2016.

"Kami mensyukuri nikmat ini. Tentunya, kami juga berterima kasih pada BI dan OJK yang telah membimbing kami hingga pada tahap ini," ujar Lutfi. Ia berharap, keberadaan Bank Syariah UII selain bermanfaat bagi masyarakat luas, juga dapat memperkuat jaringan bisnis yang dimiliki oleh Badan Wakaf.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI DIY Hilman Tisnawan mengapresiasi pembentukan Bank Syariah UII. Bahkan, ia memprediksi, bank tersebut akan tumbuh secara pesat pada masa yang akan datang. Sebab, target pasar yang disasar merupakan segmen yang tepat. "Di Yogyakarta, 92 persen pelaku usaha itu UMKM. Bank Syariah UII akan memiliki peran penting dalam menunjang perkembangan ekonomi DIY," kata Hilman.

Sementara, Kepala Bagian Pengawasan 2 OJK DIY Probo Sukesi menyampaikan, keberadaan Bank Syariah UII akan membawa masyarakat lebih dekat dengan kesejahteraan. Hal ini sesuai dengan bank syariah yang memberikan pembiayaan riil dengan sistem bagi hasil yang lebih adil.

"Ini tentu akan menambah geliat positif sektor perbankan syariah di Yogyakarta," ujarnya. Adapun, pertumbuhan bank syariah di DIY pada Februari 2016 sebesar 8,16 persen. Angka ini lebih tinggi dari pencapaian nasional yang hanya 4,7 persen. Sementara, total aset bank syariah mencapai Rp 4,77 triliun.

Sementara, PT Bank BNI Syariah meluncurkan Agromart di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk mendukung perkembangan usaha kecil menengah (UKM). "BNI Syariah sangat mendukung adanya pendampingan dan peningkatan pengetahuan mengenai wirausaha kepada masyarakat," kata Kepala Cabang BNI Syariah Yogyakarta Pitra Ardiyati dalam siaran pers, Jumat (1/4). Agromart merupakan gerai penjualan hasil pertanian, peternakan, perikanan, dan produk UKM Indonesia yang diproduksi dengan menggunakan sarana pupuk organik, pestisida nabati, dan benih unggul lokal.  ed: Ichsan Emrald Alamsyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement