Jumat 12 Feb 2016 18:28 WIB

Harga Minyak tak Pengaruhi Investasi Syariah

Red: operator

Industri keuangan Islam harus berinovasi untuk menangkap potensi yang lebih besar.

KUALA LUMPUR — Prospek keuangan Islam dinilai masih bagus dengan menguatnya investasi syariah, meskipun tekanan harga minyak tetap tak terelakkan. Gubernur Bank Sentral Bahrain Rasheed al-Maraj mengatakan, meski menghadapi tantangan global, pertumbuhan keuangan Islam di Timur Tengah dan Asia Tenggara masih bagus. 

Salah satu indikatornya, menurut dia, adalah permintaan produk syariah yang masih tinggi. "Dengan makin matangnya industri keuangan Islam, permintaan itu akan bisa dipenuhi," kata al-Maraj seperti dikutip Bernama, Selasa (9/2).

Al Maraj juga menekankan, amat penting bagi industri syariah untuk mengatasi tantangan yang ada. Caranya dengan antisipasi jangka panjang, seperti edukasi dan pelatihan untuk memastikan SDM profesional mampu memenuhi permintaan yang makin meningkat. Untuk itu, Bank Sentral Bahrain sendiri bekerja sama dengan sejumlah lembaga, seperti AAOIFI dan IIFM untuk menciptakan standar kualitas yang makin bagus.

Sektor keuangan Islam, ucap dia, makin tumbuh dan makin dikenal tak hanya di wilayah yang rata-rata berpenduduk Muslim, tapi juga oleh lembaga internasional seperti IMF yang sudah memasukkan keuangan Islam dalam satu bagian supervisinya. "Tren ini yang kita harap akan terus berlanjut," ungkap al-Maraj.

Pusat Keuangan Islam Internasional Malaysia (MIFC) memprediksi, reksa dana Islam akan tumbuh 5,05 persen per tahun mencapai 77 miliar dolar AS pada 2019 yang didukung peningkatan minat investor Muslim dan non-Muslim. Tekanan harga minyak yang terjadi sejak pertengahan 2014 lalu memang turut membawa imbas terhadap keuangan Islam. Aset keuangan Islam pada 2015 turun menjadi 60,2 miliar dolar AS dari 75,8 miliar dolar AS pada 2014.

Sementara, Chairman of Edbiz Corporation, Humayon Dar, mengatakan, dari begitu besarnya potensi dana milik komunitas Muslim, industri keuangan Islam baru bisa meraih sebagian kecilnya saja. Industri keuangan Islam harus berinovasi untuk bisa menangkap potensi yang lebih besar.

Ia mengatakan, dari 11,5 triliun dolar AS kekayaan individu, institusi, dan pemerintahan, hanya 2 triliun dolar AS yang dikelola industri keuangan Islam. Industri keuangan Islam masih belum bisa menjangkau sekitar 9,5 triliun dolar AS sisanya. 

Dolar-dolar yang "hilang" itu justru dikelola lembaga keuangan Barat. Sehingga, tak mengherankan jika industri keuangan Islam global kehilangan potensi pendapatan sekitar 180 miliar dolar AS per tahunnya. Belum lagi hilangnya pendapatan bagi pengelola dana Islam yang sekiranya mencapai 3 miliar dolar AS.

"Nilai itu sangat besar. Terlebih, komunitas Muslim tak mendapat manfaat zakat sekitar 287,5 miliar dolar AS yang harusnya mengalir dari dana-dana komunitas Muslim yang ditempatkan di Barat," ujar Dar dalam pernyataan resmi di 2nd Annual International Forum on Islamic Finance di Sudan, seperti dikutip Zawya, Rabu (10/2).

Menyitir laporan yang dipublikasikan Edbiz Consulting, Islamic Wealth Management Report 2016, Dar menyatakan, 40 persen kekayaan milik Muslim terkonsentrasi di negara-negara non-Muslim. Kapasitas lembaga keuangan Islam jadi isu yang Dar soroti. "Risk appetite investor Muslim, bagi institusi maupun individu, juga masih cenderung ke Barat," ungkap Dar.

Dar menilai, perbankan Islam harusnya berperan meluaskan dampak sosial keuangan Islam ke komunitas yang lebih besar. Perbankan Islam juga perlu mengembangkan produk berbasis donasi melalui format yang serupa patungan (crowdfunding) yang bisa dikumpulkan dari banyak pihak.

Perbaikan di berbagai sisi jelas diperlukan. Insentif bagi produk investasi Islam seperti di Kawasan Teluk sudah sangat lumrah. Sebab, di negara mayoritas Muslim lain seperti Sudan, ada kebutuhan untuk mengembangkan instrumen keuangan sosial, semisal sukuk ritel berbasis sedekah yang dipergunakan untuk kepentingan publik. rep: Fuji Pratiwi, ed: Ichsan Emrald Alamsyah

***

Fakta Angka

Laporan Edbiz Consulting Islamic Wealth Management Report 2016

Kekayaan Muslim Dunia 11,5 triliun dolar AS

2 triliun dolar AS dikelola industri keuangan syariah

9,5 triliun dolar AS dikelola industri keuangan konvensional (negara Barat)

40 persen kekayaan penduduk Muslim dunia terkonsentrasi di negara non-Muslim

Sumber: zawya 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement