Jumat 05 Feb 2016 17:00 WIB

Hotel Halal Ditopang Investor Lokal

Red:

JAKARTA--Perkembangan infrastruktur wisata halal di Indonesia hingga kini masih ditopang investor domestik. Sebab, hingga kini belum ada investor asing yang masuk ke dalam industri wisata halal. Pelaku usaha pun meminta pemerintah berupaya meningkatkan investasi di bisnis hotel halal.

Presiden Direktur Sofyan Hotels Tbk Zaki Jauhar mengaku, pihaknya sudah berupaya menarik investor untuk mengembangkan hotel halal sejak pertengahan 1990-an. Namun, hingga 2010, belum ada investor yang berminat sehingga usaha yang dilakukan masih mandiri.

Sejauh ini, Sofyan Hotels melihat pekembangan bisnis hotel halal masih ditopang investor domestik. Belum ada investor asing yang secara nyata berinvestasi untuk hotel halal. ''Sofyan Hotels sudah pernah melakukan pembicaraan dengan dua grup hotel dari Timur Tengah. Mereka menyatakan tertarik, tapi belum ada yang merealisasikannya dalam bentuk investasi riil,'' kata Zaki, Rabu (3/2).

Hotel halal pun memang baru booming alias perkembangan pesat dalam empat tahun belakangan ini. Karena itu, koordinasi dan dukungan pemerintah tetap dibutuhkan agar investasi di bisnis ini makin masif dan makin menarik bagi investor.

Tahun ini, Sofyan Hospitality Internation dipercaya mengelola sebuah condotel halal di Bogor, sebuah hotel halal di Yogyakarta dengan mekanisme franchising, dan sebuah resor halal di Medan yang semuanya milik investor lokal.

Kementerian Pariwisata bersama Sofyan Hotels juga sudah merumuskan dan menerbitkan panduan bisnis hotel halal. Tahun ini, diharapkan panduan bisnis halal lain, seperti spa dan travel halal, bisa segera diterbitkan.

Kepala Bidang Investasi Pariwisata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Hengky Manurung mengatakan, saat ini investasi wisata halal lebih banyak dilakukan pelaku industri lokal. Bahkan, hingga kini belum ada hotel halal di Indonesia yang memiliki peringkat bintang di atas tiga.

Selain itu, investor asing, terutama asal Timur Tengah, berhati-hati ketika berinvestasi di Indonesia. Namun, bukan berarti pemerintah tak berupaya meyakinkan para investor.

Pemerintah pun kini melakukan 'jemput bola' atau langsung menemui investor atau perwakilan para investor. Contohnya, dalam waktu dekat, Pemerintah Indonesia akan menemui perwakilan eMart Dubai dan Damac Properties untuk menjajaki kemungkinan investasi infrastruktur pariwisata. Mereka akan masuk sebagai operator wisata halal.

Pemerintah pun optimistis tahun ini akan ada investor asal Timur Tengah yang berminat. Apalagi, kini tren halal sedang booming di Indonesia. Selain itu, Lombok, Nusa Tenggara Barat, sudah jadi destinasi halal dan akan menyusul beberapa daerah lain, seperti Sabang, Aceh, yang sedang dalam pengembangan. rep: Fuji Pratiwi ed: Ichsan Emrald Alamsyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement