Rabu 05 Aug 2015 15:00 WIB

Inggris Menunggu ASEAN

Red:

KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Inggris David Cameron mengundang investor Asia Tenggara (ASEAN) untuk menggali peluang investasi di utara Inggris, termasuk di bidang keuangan Islam. Dengan populasi lebih dari 70 juta jiwa dan lebih dari 600 ribu usaha, kawasan utara jadi motor ekonomi Inggris.

Cameron mengatakan, sudah saatnya investor menilik dan mengembangkan bisnis mereka di sana. "Saya ingin Anda bisa memanfaatkan gedung-gedung Northern Powerhouse building dan London sebagai gerbang keuangan Islam di Barat," kata Cameron seperti dikutip Bernama, akhir Juli lalu.

Pemerintahan Cameron sudah memiliki sharia-compliant pitchbook berisi 18 proyek regenerasi yang tengah menunggu investor untuk menggerakkannya. Ia berharap investor dari ASEAN bisa terlibat.

Asian Image melansir, proyek-proyek ini membutuhkan dana sekitar 17 miliar euro. Peningkatan transportasi di Leeds, regenerasi fasilitas di Slough, dan pengembangan perumahan di Manchester, masuk dalam 18 proyek itu.

Bersama 31 delegasi, Cameron berkunjung ke Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Vietnam. Ini adalah lawatan kenegaraan pertamanya ke luar Eropa setelah memenangkan pemilihan umum pada Mei lalu.

Cameron juga menyatakan Inggris sebagai negara pertama di luar komunitas negara-negara mayoritas Muslim yang menerbitkan sukuk. "London sudah bertransformasi dengan adanya keuangan Islam. Tapi, saya ingin manfaat keuangan Islam bisa lebih dari jauh dari sekarang," tutur Cameron.

Tahun lalu, Inggris berhasil menarik investasi asing sebesar satu triliun euro dengan ekspor dua kali lipatnya.

Dari Dubai dikabarkan, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU) siap menjalankan unit syariah di Dubai. Hal itu setelah bank tersebut mengantongi izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan Dubai. BTMU merupakan bank asal Jepang pertama yang membuka unit syariah di Timur Tengah.

Adanya unit syariah memungkinkan bank konvensional untuk memberi layanan keuangan syariah dengan memisahkan aset dari dana induk konvensionalnya.

Melalui siaran resmi, BTMU menyampaikan, mereka mulai mengambil langkah pertama ini setelah Otoritas Jasa Keuangan Jepang mengubah panduan pengawasan keuangan mereka, demikian dilansir Reuters,  beberapa waktu lalu.

Lembaga keuangan Jepang jadi sangat tertarik dengan keuangan Islam sebagai alternatif untuk menarik likuiditas, terutama dari Asia Tenggara dan Kawasan Teluk.

September lalu, BTMU jadi bank Jepang pertama yang menerbitkan sukuk. Bulan lalu, perusahaan afiliasi Toyota Motor Malaysia berencana mengeluarkan produk dengan skema syariah.

Badan Kerja sama Internasional Jepang (JICA) juga sudah menandatangani kesepakatan dengan anak perusahaan Bank Pembangunan Islam (IDB) untuk mengembangkan keuangan syariah. N ed: irwan kelana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement