Selasa 30 Sep 2014 12:00 WIB

'Si Bijak' untuk Menengah Bawah

Red:

JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Syariah (AASI) siap meluncurkan produk bersama asuransi mikro syariah, yaitu "Si Bijak". Asuransi ini menyasar kelas menengah ke bawah dan peresmian (soft launch) dilakukan pada akhir September 2014.

Wakil Ketua Umum AASI Srikandi Utami mengatakan, latar belakang diluncurkannya produk ini berdasarkan desain utama yang dibuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai asuransi mikro. Untuk itu, pihaknya menggandeng OJK mengadakan riset pada awal tahun 2014 di beberapa kota. Sasaran responden adalah kalangan kelas menengah ke bawah dengan penghasilan sampai Rp 2,5 juta per bulan.

Hasilnya, kata dia, ternyata masyarakat antusias dan ingin ada asuransi yang mencakup biaya kesehatan ketika sakit, panen gagal, atau usaha gagal. "Dari situ, kami realisasikan dengan membuat produk asuransi mikro, yaitu Si Bijak. Nantinya, setiap jiwa yang mendaftar akan dikenakan premi Rp 50 ribu per tahun," ujarnya seusai ditemui setelah rapat kerja AASI, di Jakarta, pekan lalu.

Namun, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan OJK terkait  teknis peluncuran produk asuransi mikro ini. Rencananya, produk asuransi ini akan diluncurkan akhir September 2014 di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Dijelaskan Srikandi bahwa produk asuransi mikro Si Bijak ini berbeda dengan asuransi mikro lainnya. "Asuransi Mikro Si Bijak merupakan produk gabungan antara produk asuransi jiwa syariah dan asuransi umum syariah yang juga mendapat dorongan dari OJK," ujarnya. 

Sementara, mengenai fitur yang ditawarkan produk ini meliputi santunan meninggal dunia karena sakit atau kecelakaan diri, santunan biaya pemakaman, dan santunan akibat usaha yang terhenti disebabkan risiko-risiko kebakaran, kehilangan, atau bencana alam.

Ketua Bidang Antar Lembaga, Media, dan Komunikasi AASI Erwin Noekman mengatakan, pihaknya akan menguji coba dulu produk ini di pasaran. Targetnya, AASI bisa menggandeng komunitas seperti baitul mal wattanwil (BMT) hingga pegadaian syariah yang notabene memiliki banyak anggota. Sehingga, komunitas ini dapat memasarkan dan mengajak anggotanya untuk bergabung dengan Asuransi Si Bijak ini.

"Dengan kontribusi yang sangat terjangkau dan manfaat yang cukup memadai, diharapkan produk ini mampu menjawab kebutuhan seluruh lapisan masyarakat akan perlindungan dan santunan yang diperlukan dalam menjalankan kelangsungan hidup dan usahanya," paparnya.

Ketua Umum AASI Adi Pramana mengatakan, penjualan produk ini dilakukan secara bersama, yaitu melalui Konsorsium Asuransi Mikro Syariah (KAMS) sesuai dengan prinsip syariah. KAMS ini terdiri atas 28 perusahaan atau unit usaha syariah (UUS). "Konsorsium besar ini terdiri atas anggota AASI, yaitu 19 perusahaan atau unit asuransi syariah umum, 6 perusahaan atau unit syariah jiwa, dan 3 unit syariah perusahaan reasuransi," katanya.

Para anggota, kata dia, sepakat untuk menunjuk Jasindo Takaful dan Amanah Gita sebagai leader untuk masing-masing bidang. Namun, AASI, kata dia, tetap membuka kesempatan bagi perusahaan atau unit syariah lainnya untuk bergabung dan berpartisipasi dengan KAMS Si Bijak ini.

Pihaknya memilih menggunakan mekanisme KAMS karena perusahaan asuransi syariah maupun UUS belum memiliki pengalaman mengelola asuransi mikro. "Nah, di sini kita kerja sama dengan provider menangani asuransi mikro," ujarnya. rep: rr laeny sulistyawati ed: irwan kelana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement