Selasa 16 Sep 2014 14:30 WIB

Aset Bank BTN Syariah Tembus Rp 9,9 Trilliun

Red:

BOGOR -- Jumlah aset unit usaha syariah (UUS) Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah mulai Januari hingga Juni 2014 tembus hingga sekitar Rp 9,9 triliun. Jumlah aset periode ini tumbuh hingga tujuh persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Managing Director Finance, IT, dan syariah BTN Syariah, Hulmansyah, mengakui, kinerja BTN Syariah sejauh ini memang termasuk stabil, bahkan menunjukkan pertumbuhan. "Jumlah aset kami kini sekitar Rp 9,9 triliun atau meningkat sampai hampir Rp 2 triliun dari jumlah aset sebelumnya. Pertumbuhan aset di semester ini termasuk yang paling bagus, yaitu sebesar tujuh  persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," katanya kepada Republika ketika ditemui pada penyerahan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk Baitul Mal wat Tanwil (BMT) Tazkia, di Bogor, Jawa Barat (Jabar), Ahad (14/9).

Ia menambahkan,  penyaluran pembiayaan BTN Syariah juga bertambah menjadi Rp 8,8 triliun hingga semester I 2014. Angka pembiayaan pada semester I 2014 ini bertambah sebanyak 27 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Meski penyaluran pembiayaan bertambah, pihaknya mengakui penyaluran pembiayaan pada kurun waktu kali ini melambat dibandingkan periode sebelumnya. BTN syariah yang membidik segmen kredit pemilikan rumah (KPR) mengakui bahwa masih ada konsolidasi dalam pembiayaan rumah. "Tetapi, menurunnya pembiayaan ini karena memang terjadi di semua sektor industri," ujarnya.

Sementara itu, untuk dana pihak ketiga (DPK) diakuinya berhasil melonjak hingga di angka Rp 7,8 triliun. Jumlah DPK semester ini bertambah hingga 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan DPK kali ini diakuinya relatif tinggi karena pihaknya mendapat dana deposito Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera).

"Selain itu, sejak awal Januari lalu, kami resmi menjadi bank penerima setoran ibadah haji sesuai amanat Kementerian Agama. Hingga saat ini, sudah ada sekitar Rp 1 triliun dana setoran ibadah haji yang telah kami terima," katanya.

Pihaknya mengklaim, BTN Syariah adalah bank yang sangat likuid. Untuk itu, BTN Syariah mengaku optimistis kinerja mereka akan semakin meningkat di semester II 2014 dan periode selanjutnya. Namun, pihaknya juga berharap pemerintah ikut mendorong pertumbuhan kinerja dengan memberikan rangsangan kemudahan regulasi sehingga persediaan (supply) DPK, pembiayaan, maupun aset bisa lebih banyak dibandingkan sekarang.

 

Spin-off

Pada kesempatan tersebut, Hulmansyah mengemukakan,  BTN Syariah menargetkan dapat memisahkan diri dari induknya (spin-off) pada semester I tahun 2017 mendatang. Menurutnya, ada banyak persiapan yang harus dilakukan BTN Syariah sebelum akhirnya benar-benar spin-off dan menjadi bank umum syariah (BUS) pada semester I 2017. "Kami masih fokus mempersiapkan bisnis kami. Mulai dari sistem teknologi informasi (TI), sumber daya manusia (SDM),"  tuturnya.

Saat ini, jumlah SDM di BTN syariah sebanyak 800 orang. Pihaknya kini tengah giat menjaring SDM baru dan berkualitas. Rencananya, hingga saat spin-off nanti, jumlah SDM dapat bertambah menjadi 1.000 orang.

Selain mempersiapkan TI dan SDM, pihaknya juga kini tengah mengamati dan belajar dari proses spin-off bank syariah lainnya. "Sehingga, dengan melihat dari kenyataan itu, pihaknya bisa belajar sebelum melakukan spin-off. Kami tidak mau terburu-buru dan ingin ketika BTN syariah sudah spin-off nanti benar-benar sudah kuat," ujarnya.

Ia mengibaratkan, ketika BTN syariah resmi berdiri sendiri menjadi BUS nanti seperti kapal kecil yang telah diturunkan oleh induk kapal, namun kapal kecil ini tidak oleng dihempas ombak dan bisa mengarungi samudra yang luas.  rep:rr laeny sulistyawati ed: irwan kelana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement