Senin 04 Aug 2014 15:30 WIB

Syariah Dominasi Perbankan Kuwait

Red:

KUWAIT -- Ada perubahan besar di industri perbankan Kuwait. Sebagian besar bank di negeri Teluk tersebut telah mengubah status dari ribawi menjadi lembaga berprinsip syariah.

Perubahan ini, seperti dikutip dari Zawya, (26/7), memperlihatkan industri keuangan syariah telah mengambil alih perbankan di negara tersebut. Saat ini, ada lima lembaga perbankan syariah di negeri tersebut. Yakni, Kuwait Finance House (KFH), Boubyan Bank, Al Ahli United Bank, Kuwait International Bank, dan Warba Bank.

Terakhir, Commercial Bank of Kuwait (CBK) adalah salah satu bank konvensional yang mengubah diri menjadi lembaga syariah. CBK mengumumkan perubahan itu pada Juli setelah regulator menyetujui penerbitan obligasi senilai 120 juta dolar Kuwait (425,16 juta dolar AS). Penerbitan ini dalam rangka proses transisi CBK menjadi bank syariah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Adhi Wicaksono/Republika

Islamic Finance Award 2014

Perubahan CBK yang kemungkinan selesai pada akhir 2014 akan memperkuat posisi Kuwait. Lebih tepatnya, Kuwait akan menjadi salah satu pusat dan penyedia layanan keuangan syariah.

Perkembangan industri keuangan syariah di Kuwait berbanding terbalik karena saat ini hanya ada empat bank konvensional di negara itu. Secara umum, aset perbankan syariah Kuwait tumbuh 8,7 persen selama sembilan bulan pertama 2013.

Angkanya saat ini mencapai 22,5 miliar dolar Kuwait (79,7 dolar AS). Sementara, pertumbuhan industri keuangan syariah mencapai 11,2 persen hingga April periode tahun yang sama sebesar 13,5 miliar dolar Kuwait (47,8 miliar dolar AS).

Hingga kini, bank syariah terbesar di Kuwait adalah KFH Group yang berdiri sejak 1977. Sepanjang tiga tahun terakhir, aset KFH terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 8,8 persen. Sementara, total asetnya mencapai 16 miliar dolar Kuwait (57,2 miliar dolar AS).

Kehadiran CBK, menurut Reuters, diperkirakan akan mendorong pangsa pasar syariah di negeri itu hingga di atas 40 persen. Salah satu bank yang meraih pertumbuhan pendapatan signifikan adalah AUB Kuwait.

Menurut Wakil CEO AUB Kuwait Ahmed Zulfikar, net profit perseroan sampai di angka 579,4 juta dolar AS atau tumbuh 72,6 persen dibanding tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya, pendapatan perseroan berada di angka 335,7 juta dolar AS. ''Semenjak konversi menjadi bank Islam, performa kami meningkat,'' tutur dia, dikutip dari Zawya.

Ahli ekonomi Islam Blake Goud mencatat, semenjak berubah menjadi bank syariah pada 2010 AUB sama sekali tak tak memiliki utang. Apalagi, perubahan itu juga membawa keuntungan dengan membanjirnya produk syariah.

Perubahan yang terjadi di negara teluk tersebut merupakan tren di regional Timur Tengah. Hingga akhir 2013, aset perbankan syariah global sendiri mencapai 1,8 triliun dolar atau meningkat 18,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan proyeksi riset lembaga Kuwait, KFH, aset lembaga keuangan syariah akan meningkat menjadi 2,1 triliun dolar AS pada 2015. Selain di wilayah Timur Tengah, proses perubahan ini juga banyak terjadi di negara Asia Tenggara.

Contohnya, Bank Agro di Malaysia berencana mengubah diri menjadi lembaga syariah pada 2015. Sedangkan, bank lain yang khusus membiayai lembaga mikro dan kecil di Malaysia juga berencana berubah menjadi bank syariah pada 2018. Di Pakistan, Faysal Bank dan Summit Bank juga memiliki rencana melakukan hal serupa. rep:ichsan emrald alamsyah ed: irwan kelana

5 Bank Syariah di Kuwait

*     Kuwait Finance House

*    Boubyan Bank

*    Al Ahli United Bank

*    Kuwait International Bank

*    Warba Bank

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement