Selasa 24 Jun 2014 13:52 WIB

Bank Syariah Optimistis Tumbuh

Red:

JAKARTA — Meski ekonomi mengalami perlambatan, perbankan syariah masih optimistis untuk terus tumbuh. Baik bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) masih yakin tumbuh lebih baik dari tahun lalu.

Direktur Keuangan dan Operasional PT Bank Muamalat Indonesia Hendiarto optimistis  memasuki semester II, pihaknya tumbuh hingga 20 persen dibanding semester I. Malah, pesta demokrasi pemilihan presiden bisa menjadi pemicu aliran dana asing masuk. Khususnya, jika pemilihan presiden berjalan lancar.

Hingga semester I 2014, Bank Mualamat berhasil tumbuh antara 17 hingga 20 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sayangnya, laba hanya tumbuh sebesar 10 persen, yaitu sebesar Rp 270 miliar. "Target kami laba (akhir 2014) sebesar Rp 1 triliun," katanya, pekan lalu.

Hingga Mei 2014, aset bank nonbunga pertama di Indonesia itu sebesar Rp 57 triliun. Sedangkan pembiayaan sebesar Rp 43,3 triliun dan DPK Rp 44,8 triliun.

Hal yang sama dikatakan Kepala Bisnis Syariah OCBC NISP Koko T Rachmadi. Ia mengaku optimistis tahun ini mampu tumbuh, khususnya dalam hal pembiayaan sebesar 35-40 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Apalagi, induk memiliki komitmen untuk menumbuhkan unit usaha syariahnya tersebut.

Ia mencontohkan, ketika tahun 2013 rasio kecukupan modal UUS hanya sebesar delapan persen, induk langsung bergerak cepat. Pada awal 2014, OCBC NISP langsung menyuntik dana sebesar Rp 100 miliar sehingga CAR UUS bisa meningkat 16 persen.

Untuk tahun ini, NISP Syariah masih fokus pada pembiayaan sektor properti (mortgage).

Sejauh ini hingga Maret 2014, pembiayaan mencapai Rp 1,5 triliun, yakni 90 persen di antaranya menggunakan akad musyarakah mutanaqisah (MMQ) dan sisanya murabahah.

Selain itu, pembiayaan properti tak terlalu terkena imbas pelemahan ekonomi. Ia pun berharap pada akhir 2014, pembiayaan bisa outstanding di nominal Rp 2 triliun. Begitu juga dengan dana pihak ketiga (DPK) bisa menyentuh angka serupa. Khusus asset, ia berharap bisa sampai di level Rp 2,3 triliun. rep:ichsan emrald alamsyah ed: irwan kelana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement