Rabu 14 Jan 2015 15:00 WIB

Mengangkat Derajat Kaum Difabel

Red:

Perhatian terhadap nasib para penyandang cacat (difabel) semakin tinggi. Dengan maksud untuk mengangkat derajat, Bank Artha Graha melalui program tanggung jawab sosial (CSR) Artha Graha Peduli (AGP) menggandeng Kementerian Sosial menyalurkan delapan mesin jahit dan sejenisnya untuk diberikan kepada penyandang cacat di Surabaya, Jawa Timur.

"Bantuan ini seharusnya diserahkan pada Hari Difabel Nasional yang jatuh 3 Desember lalu. Namun, karena ada halangan baru bisa dilaksanakan hari ini dan bisa diterima langsung oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa," kata Koordinator Wilayah VII (Jatim dan Jateng) Bank Artha Graha Selvy Hutomo pada acara penyerahan mesin melalui Program AGP, di Surabaya, pekan lalu.

Melalui penyaluran bantuan tersebut, Selvy yakin akan dapat menjadi bekal dan meningkatkan keterampilan para difabel pada masa mendatang. Dengan begitu, mereka diharapkan mampu memenuhi dan bahkan meningkatkan  kebutuhan hidup dan keluarganya. "Apalagi, selama ini mereka sudah memiliki kemampuan menjahit pakaian sehingga mesin-mesin yang kami berikan beserta berbagai macam bahan kain itu dapat bermanfaat, bahkan bisa membuat mereka makin produktif nantinya," paparnya.

Mesin-mesin tersebut terdari atas mesin obras benang, mesin karet, mesin untuk dua jarum, dan mesin pasang kancing. Menurut dia, donasi berupa mesin jahit tersebut baru pertama kali dilakukan oleh AGP. Namun, penyaluran bantuan itu tidak hanya berhenti di Kemensos, melainkan akan dibagikan kepada salah satu panti terpilih di Surabaya.

Sebelumnya, AGP juga telah menyalurkan bantuan CSR dengan melaksanakan bakti sosial di berbagai kesempatan. Selain itu, AGP juga menggelar pasar murah yang menyediakan barang dengan harga jual 50 persen lebih murah dari harga pasar. "Agenda itu kami realisasikan saat Lebaran, Hari Natal, Imlek, dan ketika momentum kenaikan harga BBM bersubsidi," ujarnya, seperti dikutip Antara.

Dari berbagai produk yang dihasilkan oleh para difabel, dia yakin masyarakat akan mau menyerapnya. Apalagi mereka sudah memiliki pasarnya tersendiri serta produk yang dihasilkan juga relatif bagus dan sesuai selera pasar.

Selvy menjelaskan, sebelumnya, pihaknya dengan program AGP sudah dinobatkan oleh Unicef (badan dunia yang menangani masalah anak) sebagai Sahabat Anak Indonesia. "Dengan begitu, penyerahan bantuan mesin jahit ini bisa tepat sasaran," katanya. khoirul azwar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement