Kamis 27 Nov 2014 14:00 WIB
pendidikan

Peran Swasta Kembangkan Potensi Guru

Red:

Guru merupakan sosok pahlawan dengan segudang ilmu. Melalui pengetahuan mereka, akan lahir calon generasi penerus bangsa ini yang dididik menjadi masyarakat berguna. Selain memberikan ilmu pengetahuan, guru juga dituntut mengembangkan potensi siswa serta membangun karakter sehingga mereka mampu menjadi manusia yang memiliki daya saing tinggi.

Namun, sayang belum banyak guru yang menjalankan tugasnya seperti yang diharapkan. Pengembangan  pengetahuan guru yang diimbangi dengan peningkatan kesejahteraannya belum sepenuhnya terwujud. Keinginan untuk mencerdaskan bangsa seutuhnya masih membutuhkan proses yang panjang. Melihat kondisi tersebut, berbagai perusahaan swasta mulai tergerak untuk membantu meningkatkan kualitas para guru. Berbagai kegiatan dalam meningkatkan pengetahuan guru di bidang lain kerap menjadi pilihan perusahaan ketika mereka melakukan program sosial.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo menuturkan, saat ini keberadaan pihak swasta dalam meningkatkan mutu profesionalitas guru memang mulai terlihat. Banyak perusahaan termasuk perusahaan BUMN membantu guru mendapatkan ilmu baru yang akan menunjang mereka dalam melakukan proses belajar mengajar. Sampai saat ini PGRI sendiri telah melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan, seperti Telkomsel, Intel, Yamaha, Garuda dan beberapa perusahaan lain dalam melatih ratusan guru yang berada di bawah naungan PGRI.

Belum memadai

Namun, Sulistiyo menilai pembekalan yang dilakukan pihak nonpemerintahan sejauh ini dianggap masih belum memadai. Guru sebagai pihak utama dalam menyiapkan generasi masa depan seharusnya mendapat layanan lebih banyak dan merata di berbagai daerah. Perusahaan mempunyai dana corporate social responbility (CSR) yang seharusnya bisa digunakan untuk bidang pendidikan. "Salah satunya meningkatkan kapasitas seorang guru," kata Sulistiyo.

Peningkatan kualitas para guru memang tidak akan terasa dampaknya secara langsung. Namun, secara bertahap dari ilmu dan karakter yang ditanamkan setiap guru kepada muridnya akan menjadi pondasi awal dalam menjalankan roda kehidupan mereka.

Hal senada terlontar dari pengamat CSR La Tofi. Ia menjelaskan, pemilihan program sosial perusahaan dalam bidang pendidikan menjadi hal yang sangat penting. Dengan meningkatkan  kualitas dunia pendidikan, akan menjadi awal mula perubahan pola pikir masyarakat ke depannya. Pencetus Gerakan Indonesia Berlanjut ini menilai, dengan meningkatkan fasilitas guru baik secara keilmuan maupun finansial, tentu akan berpengaruh pada pola pendidikan yang diajarkan terhadap murid.

Semakin pintar guru mengolah cara mendidik mereka, para murid akan lebih mudah menerima ilmu yang diajarkan. Dari sentuhan ini, murid diharap akan mempunyai cara pandang lebih maju sehingga nantinya mereka mampu menjadi penopang ekonomi keluarga dan masyarakat luas. Jadi, banyak efek yang timbul ketika kita kualitas pendidikan ditingkatkan, salah satunya aspek guru. "Jangkauannya akan lebih luas dan hasilnya bakal terlihat," kata La Tofi.

Masih terbatasnya perusahaan yang turut membantu pengembangan pendidikan, khususnya di daerah terpencil, memang cukup disayangkan. Padahal, banyak kegiatan perusahaan yang beroperasi di daerah tersebut. Sulistiyo menyebutkan, jika memang pemerintah pusat kesulitan untuk menghidupkan pendidikan di daerah yang sulit terjangkau, alangkah baiknya pemerintah bekerja sama atau menganjurkan perusahaan swasta di daerah tersebut membantu meningkatkan pendidikan setempat.

Pengamat pendidikan Arie Wibowo mengatakan, hal ini memang masih menjadi pekerjaan rumah bersama yang harus segera diselesaikan. Selain pengetahuan, minimnya kesejahteraan guru di kawasan yang sulit terjangkau membuat cara pendidikan di tempat tersebut masih jauh dari kata layak. "Di kota saja masih banyak yang kurang terjamah apalagi di pedalaman, ini perlu pembenahan bersama," kata Arie. c56 n ed: hiru muhammad

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement