Kamis 15 Dec 2016 15:00 WIB

Riedl Buat Keputusan Usai AFF

Red:

 

Antara/Widodo Jusuf A           

 

 

 

 

 

 

 

 

BOGOR -- Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl belum memikirkan tentang kelanjutan kariernya bersama skuat Garuda. Pelatih asal Austria itu mengatakan, dirinya belum mampu menjawab tentang rencana bertahan atau meninggalkan kesebelasan besutannya kali ini.

Riedl menerangkan, apa pun keputusannya kelak akan ia umumkan setelah Piala AFF 2016 usai. Kata dia, pembentukan timnas Indonesia di periode kepelatihannya saat ini memang memberikan banyak tantangan. Dia menjelaskan, beberapa target dan kendala sudah teratasi.

"Aku tidak pernah mengatakan 100 persen akan pensiun (sebagai pelatih timnas Garuda)," ujar dia, saat konferensi pers, Selasa (13/12). Kata dia, dalam sepak bola, segala keputusan cuma bisa didapat seusai berakhirnya pertandingan. "Tidak ada yang tahu dalam sepak bola akhirnya bagaimana," sambung dia.

Terkait masa depan sepak bola Indonesia, eks pelatih timnas Vietnam ini mengaku optimistis. Menurut dia, sepak bola Indonesia punya potensi besar untuk terus melangkah di level sepak bola Asia. "Piala AFF bisa menjadi momentum bangkitnya sepak bola negeri ini," kata Riedl dalam sebuah wawancara khusus di sela-sela AFF yang diunggah di situs Youtube.

Mantan pelatih timnas Austria tersebut tidak hanya berbicara tentang kebangkitan timnas Garuda. Ia berbicara tentang sepak bola Indonesia secara keseluruhan.

Menurut Riedl, aksi impresif timnas saat ini bisa membuat investor pendukung kemajuan berbagai elemen dalam sepak bola mulai percaya menanamkan modal di Indonesia. Karena selama ini banyak pihak menilai Indonesia adalah negara dengan animo sepak bola yang sangat tinggi.

Riedl yang juga pernah menukangi PSM Makassar tersebut melihat sebagian besar masyarakat Indonesia sangat mencintai sepak bola. Semua klub di Indonesia punya basis suporter yang sangat kental.

''Dan untuk timnas pun demikian. Walau Indonesia jarang meraih prestasi internasional, pencinta tim merah putih tetap saja setia beramai-ramai mendukung timnas melawan tim mana pun,'' ujarnya.

Jika elemen pendukung sudah masuk, menurut Riedl, Indonesia dapat membuat kompetisi berjenjang di setiap tingkatan usia. Dengan begitu, bibit-bibit muda Indonesia akan dapat terpantau dengan baik.

"Mereka negara dengan antusias sepak bola yang kuat. Liga Indonesia memang belum bagus, tapi orang-orangnya sangat menggilai sepak bola," ucap Riedl.

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia menunjuk Riedl sebagai pelatih skuat Garuda pada Juni lalu. Ketika itu, federasi sepak bola nasional baru saja mengakhiri mati suri akibat sanksi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dan pembekuan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sejak 2015 lalu.

Penunjukkan Riedl sebetulnya tak terduga. Sebab, beberapa kandidat sempat diuji kelayakannya oleh Komite Eksekutif (Exco) PSSI setelah normalisasi.

Usai penunjukkan, Riedl cuma punya waktu tiga bulan membentuk skuat Garuda. Pembentukan timnas tersebut memang sebagai langkah awal mengembalikan kiprah Indonesia di Piala AFF 2016.

Saat perekrutan pemain timnas, Riedl sempat banyak mengeluh. Keluhan itu muncul lantaran klub-klub di Indonesia membatasi Riedl dalam memilih pemain, yaitu dengan memberikan jatah maksimal dua pemain dari masing-masing klub.

Kuota maksimal dua pemain tersebut membuat pelatih 67 tahun itu memutar otak memaksimalkan pemain-pemain pilihannya. Namun, Riedl pernah mengakui, meski dibatasi maksimal dua pemain dari masing-masing klub, perekrutan kali ini menjadi yang terbaik selama ia membesut skuat Garuda. Riedl pada 2010/11 dan 2013/14 juga pernah melatih timnas Indonesia.

Riedl juga pernah melatih klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel), PSM Makassar, pada 2015. Kiprahnya di dalam negeri memang menjadikan ia salah satu pelatih asing terlama. Akan tetapi, selama membesut skuat Garuda, Riedl belum pernah sekali pun memberikan gelar juara.

Di Piala AFF, Indonesia tak sekali pun pernah meraih gelar juara meski tercatat empat kali masuk ke babak final. Tahun ini, dengan klaim rekrutan terbaiknya, masyarakat sepak bola di Tanah Air berharap Riedl mampu membunyikan momentum kebangkitan kesebelasan Indonesia.

Dalam partai final keenam kalinya di Piala AFF, skuat Garuda akan berjumpa dengan Thailand. Laga leg pertama kedua kesebelasan akan berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (14/12). Pertandingan leg kedua akan digelar di Stadion Rajamangala, Bangkok, pada Sabtu (17/12) mendatang.    rep: Bambang Noroyono, ed: Abdullah Sammy

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement