Jumat 21 Oct 2016 17:15 WIB

Mimpi Buruk Pep

Red:

BARCELONA -- Barcelona tampil sempurna saat membenamkan Manchester City 4-0 dalam laga lanjutan Liga Champions di Camp Nou, Kamis (20/10). Hattrick yang dicetak Lionel Messi dan gol akhir Neymar memastikan Blaugrana melewati tim yang diasuh oleh mantan pelatih Barca, Pep Guardiola.

Kekalahan 0-4 yang diderita Pep menjadi salah satu hasil terburuknya sepanjang menangani sebuah tim di Liga Champions. Sebelumnya, Pep juga pernah menderita kekalahan telak 0-3 saat masih mengasuh Bayern Muenchen pada 2015. Uniknya, dua kekalahan terburuk itu diderita Pep dari tim yang membesarkannya, Barcelona, yang kini dilatih oleh rekan lamanya, Luis Enrique.

Guardiola menyesalkan kekalahan telak yang diderita anak asuhnya. Sebab, ini adalah catatan kekalahan paling telak dalam karier kepelatihannya.

Namun, Pep menampik bila kekalahan kali ini disebut sebagai yang terburuk dalam kariernya. "Kekalahan terburuk dalam karier saya adalah dengan Bayern (Muenchen) melawan Madrid," kata Pep, melalui AS, Kamis (20/10). Kala itu, Muenchen dibantai di kandang sendiri, 0-4, pada musim 2014.

Pada laga melawan Barca, Guardiola merasa timnya menciptakan cukup peluang untuk mendapatkan gol. Namun, dia tak memungkiri kekuatan Barca. "Terakhir kali dengan Bayern (pada 2014) kami tidak menciptakan peluang, tapi hari ini kami lakukan. Kami menciptakan peluang untuk mencetak satu atau dua gol," katanya.

"Tapi Barca bisa menyiksa Anda, mereka memiliki banyak kualitas. Kami dapat mengontrol, kecuali gol," tutupnya.

Sementara, Enrique mengakui, ia merasa cukup lelah dengan pertandingan melawan mantan pemain sekaligus pelatih Barca tersebut. Menurut dia, ia dibuat lelah bukan hanya karena apa yang terjadi di lapangan, melainkan juga karena waktu yang telah ia curahkan secara khusus untuk mempersiapkan laga ini.

"Untungnya hanya ada satu Guardiola. Jika ada lebih dari lima di Liga Champions atau liga, akan sangat sulit untuk menghadapinya. Sekarang saya hanya memikirkan untuk beristirahat dan tidur," kata Enrique, dilansir dari Football Espana, Kamis (20/10).

Usai laga tersebut, dua pemain Barca dikonfirmasi mengalami cedera, yakni Jordi Alba dan Gerard Pique. Menanggapi hal itu, pelatih berusia 46 tahun tersebut mengatakan, kondisi demikian merupakan berita buruk. Sebab, cedera selalu menjadi hal yang tidak menyenangkan.

Dalam kesempatan itu, Enrique, juga memuji performa mengesankan yang ditunjukkan bintang mereka, Lionel Messi. Hattrick yang dicetak Lionel Messi dan gol akhir Neymar memastikan Blaugrana meraih kemenangan atas rival terberatnya pada putaran grup.

Enrique pun menegaskan bahwa Messi adalah pemain terbaik di dunia. "Dia definisi total dari makna sepak bola. Meragukan Leo hanyalah naif. Dia kembali ke dalam kodrat dirinya," kata Enrique.

Pelatih berusia 46 tahun ini mengatakan, bintang timnas Argentina itu memainkan semua pergerakkan yang paling penting dari laga tersebut. Sembari bercanda, Enrique mengatakan, Messi menjadi gugup saat ia diberi "hadiah" dalam gol pertamanya. "Itulah yang terjadi ketika Anda memberi satu sentimeter kepada pemain paling berbahaya kami," tambahnya.

Enrique juga menanggapi soal beknya, Samuel Umtiti. Menurut dia, bek timnas Prancis itu memiliki apa yang diperlukan Barca untuk bermain disiplin.

Ia menyebut Blaugrana sebagai tim yang selalu menandatangani pemain terbaik. Selain itu, Enrique juga mengomentari soal Javier Mascherano yang bermain di peran bek kanan. Menurut dia, pemain timnas Argentina itu adalah pemain yang spektakuler.

Pada laga lain, wakil Italia Napoli gagal meraih kemenangan setelah ditaklukkan Besiktas 2-3 dalam laga lanjutan Grup B Liga Champions di Stadion San Paolo, Kamis (20/10) dini hari WIB. Pelatih Napoli, Maurizio Sarri, mengakui adanya kesalahan individu yang membuat mereka harus membayar kekalahan tersebut.

Partenopei tak terkalahkan dalam 19 pertandingan Liga Champions di kandang. Namun, kekalahan kandang dari Besiktas ini menjadi kekalahan ketiga berturut-turut mereka di semua kompetisi. "Pada saat yang sama, kita membuat hidup diri kita sendiri sulit," kata Sarri, dilansir dari Football Italia, Kamis (20/10).

Pelatih asal Italia itu mengatakan, timnya bermain dengan baik hingga tendangan penalti mereka digagalkan Besiktas. Namun, para pemainnya lantas menjadi sangat pasif. Menurut dia, Partenopei kebobolan gol dalam situasi yang tidak ada kaitannya dengan gerakan defensif tim.

"Gol pertama adalah kebobolan yang keliru, begitu juga kedua dan pada gol ketiga kami yang naif, ditambah offside," lanjutnya.

Pelatih berusia 57 tahun itu mengatakan ia memiliki beberapa sensasi positif dari kinerja timnya secara keseluruhan. Menurut dia, Napoli harus bertahan dengan lebih tersusun. Ia melihat sekilas gaya menyerang yang biasa dilakukan timnya.

Ia menekankan, timnya harus kembali bereaksi dan menikmati sepak bola tanpa kesibukan dan tekanan. Sebab, setelah mendapatkan tiga kekalahan musim ini, ia mengatakan, orang melabeli Napoli sebagai tim yang bermain tidak teliti. "Kita perlu melepaskan diri dan tidak peduli tentang apa yang beberapa orang katakan," tambahnya.   rep: Kiki Sakinah, ed: Abdullah Sammy

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement