Kamis 29 Sep 2016 18:00 WIB

Akhir Tragis Big Sam

Red:

LONDON — Kebersamaan Sam Allardyce dengan tim nasional Inggris harus berakhir lebih cepat. Mantan pelatih West Ham yang biasa disapa Big Sam itu mundur dari jabatan pelatih timnas Inggris setelah terlibat skandal kepemilikan pemain. Big Sam hanya menjalani masa indah menjadi manajer Inggris selama 67 hari.

"FA bisa mengonfirmasi bahwa Sam Allardyce telah meninggalkan posisinya sebagai manajer Inggris," kata salah seorang pejabat FA, seperti dikutip Fox Sports, Rabu (28/9). Sumber tersebut menyatakan, perilaku Allardyce tidak pantas sebagai manajer Inggris.

Menurut pernyataan FA, Allardyce mengakui membuat kesalahan yang signifikan dan telah meminta maaf. Akibat skandal serius yang dilakukan Big Sam itu, FA dan pelatih 61 tahun itu sepakat untuk mengakhiri kontraknya.

Direktur Eksekutif FA Martin Glenn yang memberi lampu hijau kepada Allardyce menggantikan Hodgson juga sudah berbicara dengannya pada Senin malam (26/9) hingga Selasa (27/9) waktu setempat. "Dia mengakui bahwa dia membuat kesalahan yang mengerikan dan saya pikir dia mengakui juga bahwa itu keputusan yang sulit yang sudah FA ambil," ujar Glenn.

Skandal yang melibatkan Allardyce terungkap setelah media Inggris, the Telegraph, melakukan investigasi soal kepemilikan pemain di Liga Inggris oleh pihak ketiga. FA melarang hal tersebut karena dianggap sebagai perbuatan perbudakan orang.

Penelusuran FA sampai pada temuan Allardyce berani menggunakan posisinya sebagai manajer untuk menegosiasikan sekitar 400 ribu pound dalam kepemilikan pemain oleh pihak ketiga. Wartawan the Telegraph yang menyamar sebagai pengusaha mengorek informasi dari Allardyce lewat kamera tersembunyi. Video pengakuan tersebut yang dilaporkan the Telegraph ke FA.

Allardyce dalam video tersebut mengungkapkan soal praktik suap sangat mungkin terjadi di Amerika Selatan, Portugal, Spanyol, Belgia, dan seluruh Afrika. Seperti pemain Ekuador Enner Valencia yang berada di bawah perjanjian kepemilikan pihak ketiga ketika ditandatangani sekitar 12 juta pound untuk West Ham dari klub Meksiko pada 2014.

Pengusaha yang menyamar tersebut sempat mempertanyakan apakah kepemilikan pihak ketiga tersebut akan menjadi masalah. Allardyce selanjutnya menyatakan hal tersebut bukan menjadi masalah. Big Sam bahkan menjanjikan ada seorang agen yang bisa mengatur semua transaksi tersebut secara aman.

Tak hanya soal skandal kepemilikan pemain, Allardyce juga mencela pendahulunya, Roy Hodgson, dan mengkritik mantan pemain MU, Gary Neville, yang pernah jadi asisten Hodgson.

Allardyce dalam situs resmi FA juga mengungkapkan permohonan maaf. Dia menyatakan, suatu kehormatan bisa menjadi manajer Inggris sejak Juli 2016, tapi ia merasa bersalah dengan status yang kini ia dapatkan.

"Saya bertemu dengan Greg Clarke dan Martin Glenn dan menawarkan permintaan maaf yang tulus dan sepenuh hati atas tindakan saya," kata Allardyce seperti dikutip Fox Sports, Rabu (28/9).

Ia mengakui semua ucapan dalam video tersebut kepada pejabat FA dan ia mengaku menyesal dengan skandal yang melibatkan dirinya. "Saya diminta menjelaskan soal perkataan dan konteks perbincangan saya saat itu kepada FA," ujar dia.

Direktur Eksekutif Transparency International UK Robert Barrington mengatakan, hasil investigasi Telegraph merupakan persoalan yang lebih luas dalam korupsi sepak bola dan merupakan tuduhan serius. "Kami harapkan FA dan setiap klub terlibat memulai penyelidikan segera," ujar Barrington.

Setelah keputusan tersebut, pelatih timnas Inggris U-21, Gareth Southgate, ditunjuk menggantikan sebagai pelatih sementara timnas Inggris senior untuk pertandingan selanjutnya. "Gareth Southgate akan mengambil alih tim senior putra untuk empat pertandingan berikutnya melawan Malta, Slovenia, Skotlandia, dan Spanyol, sementara FA memulai pencarian untuk manajer Inggris yang baru," tulis FA.

Kosongnya kursi pelatih Inggris membuat beberapa nama mencuat sebagai kandidat. Pelatih Bournemouth Eddie Howe, pelatih Crystal Palace Alan Pardew, dan mantan pelatih Hull City Steve Bruce menjadi tiga nama yang digadang-gadang akan menjadi bos baru the Three Lions.      rep: Rahayu Subekti, ed: Hafidz Muftisany

***

Pelatih Inggris Tersingkat dalam Sejarah

Sam Allardyce        1 laga  (2016)            67 hari

Steve McClaren    18 laga (2006-2007)    satu tahun, enam bulan, 18 hari

Kevin Keegan        18 laga (1999-2000)    satu tahun, tujuh bulan, 17 hari

Terry Venables    23 laga (1994-1996)    dua tahun, empat bulan, 29 hari

Glenn Hoddle        28 laga (1996-1999)    dua tahun, sembilan bulan

Don Revie        29 laga (1974-1977)    tiga tahun, tujuh hari

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement