Kamis 25 Aug 2016 15:00 WIB

Saat Celtic Sambangi Israel

Red:

BEERSHEBA -- Malam yang menegangkan di Israel. Demikian kiranya anggapan tepat untuk menggambarkan malam yang harus dijalani pendukung Glasgow Celtic kala datang ke Israel, Selasa (23/8) WIB.

Brigade Hijau, demikian nama basis pendukung raksasa Skotlandia itu. Ratusan anggota Brigade Hijau datang ke Israel, tepatnya Kota Beersheba, untuk menemani skuat Celtic berjuang mendapatkan tiket Liga Champions 2016/2017. Di sana, Raja Skotlandia dengan titel liga terbanyak, 47, itu dijadwalkan melakoni leg kedua fase play-off melawan Hapoel Be'er Sheva.

Berbekal kemenangan 5-2 di kandang, Celtic percaya diri bisa melenggang ke putaran utama Liga Champions musim ini. Namun, keunggulan agregat gol sementara tersebut, tak membuat Celtic dan para pendukungnya tenang ketika menginjakkan kaki di Israel. Hal ini tak lepas dari intimidasi yang harus Brigade Hijau terima sebagai buntut dari aksi mereka ketika menjamu Hapoel di Glasgow pekan lalu.

Saat itu, Brigade Hijau mengibarkan bendera dan spanduk dukungan kepada Palestina sepanjang laga. Aksi itu dianggap sebagai perbuatan tercela oleh Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA). Pemerintah Israel bahkan lebih agresif lagi. Jauh sebelum laga dimulai, kepolisian Israel berjanji akan 'menyambut' Brigade Hijau dengan salam sapa yang tegas.

Kepolisian negeri yahudi memperingatkan, jika pendukung Celtic ketahuan membawa bendera Palestina, maka sel penjara akan menjadi tempat mereka menginap di Israel. Peringatan ini bukan isapan jempol belaka. Dalam sebuah rekaman gambar yang diunggah di situs Youtube dengan judul Israel: No Palestinian flags fly as Hapoel Be'er Sheva beats Celtic 2-0 at Turner Stadium, aksi razia atribut Palestina tampak terjadi.

Dalam video yang diunggah saluran Ruptly TV tersebut, tampak sejumlah personel keamanan stadion didukung pihak kepolisian memeriksa secara menyeluruh setiap pendukung Celtic yang maju. Ada sebuah adegan menarik ketika seorang Brigade Hijau tampak gusar ketika sebuah bendera dikeluarkan dari tasnya. Saat dikeluarkan, kain berukuran lebar nyaris lima meter itu, ternyata bukan bendera Palestina. Hal inilah yang membuat perselisihan ringan sempat tampak terjadi.

"Anda datang ke sini untuk menonton sepak bola. Jadi lakukanlah. Bila kami mendapati hal sama kalian lakukan di Celtic, maka tak ada toleransi, kalian akan ditangkap," kata Chief Inspector kepolisian Beersheba, Micky Rosenfeld kepada dari Daily Mail.

Rosenfeld menuduh, segala penonjolan atribut bernuasa Palestina tak lebih dari aksi politik dan bukan murni dukungan kemanusiaan. "Tugas kami adalah meredam potensi keributan. Apa yang pendukung Celtic lakukan mungkin bukan masalah di rumah mereka, tapi di sini itu semua bisa mendidihkan tensi," kata dia.

Tekanan mental yang didapatkan ribuan pendukung Celtic tak hanya saat pralaga saja. Ketika pertandingan berlangsung pun, Brigade Hijau yang menjadi minoritas di Stadion Turner mendapat intimidasi dari pendukung tim lawan. Tak cukup sampai di sana. Jalannya laga pun ikut membuat degup jantung para pendukung tim besutan Brendan Rodgers itu tak karuan.

Mimik semringah tenang karena membawa kemenangan 5-2 berubah gulana. Karena, tiket kelolosan Celtic di depan mata justru nyaris melayang. Sepanjang laga, Celtic terkurung oleh serangan bertubi yang dilancarkan skuat besutan Barak Bakhar. Statistik laga menunjukkan, 63 persen lalu lintas bola dikuasai oleh Hapoel.

Soal jumlah percobaan membuat gol pun Celtic tertinggal jauh. The Bhoys hanya membuat sembilan tembakan. Sedangkan Hapoel, ada 21 tendangan yang mereka lepaskan dengan dua di antaranya berbuah gol via Ben Sahar pada menit ke-21 dan Ovidio Hoban menit ke-48.

Beruntung bagi Brigade Hijau, tim kesayangannya mampu menahan gempuran Hapoel yang semakin berhujanan sejak gol kedua terjadi. Padahal, jika Hapoel bisa membuat gol ketiga dengan permainan Celtic yang tak juga berkembang, tamatlah impian Brigade Hijau melihat Celtic di panggung Eropa.

"Kami layak mendapatkan hasil ini. Terutama para pendukung. Saya belum lama berada di Celtic, tapi apa yang mereka tunjukkan membuat saya sangat takjub, selamat untuk pendukung kami," kata Rodgers mengomentari loyalitas total Brigade Hijau.    rep: Gilang Akbar Prambadi, ed: Abdullah Sammy

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement