Rabu 29 Jun 2016 15:00 WIB

Format 'Bodoh' Piala Eropa 2016

Red:

LILLE -- Striker Jerman Lukas Podolski mengkritisi UEFA yang telah mengubah format Piala Eropa. Keputusan penambahan jumlah tim dari 16 menjadi 24 pada putaran final dilabeli Podolski sebagai keputusan yang 'bodoh'. "Laga fase grup menjadi sedikit lebih aneh karena UEFA melakukan hal bodoh terhadap sistem turnamen," kata Podolski, dikutip Telegraph, seusai laga Jerman kontra Slovakia di Lille, Senin (27/6).

Keputusan UEFA menambah jumlah tim peserta Piala Eropa sebelumnya direspons beragam hingga akhirnya menuai banyak kritikan setelah turnamen berjalan. Penambahan jumlah tim berakibat 'tim kecil' berkesempatan lolos dari babak penyisihan grup. Selain itu, adanya hak bagi empat tim di posisi tiga terbaik sempat mengakibatkan penundaan pengumuman siapa saja tim yang berhak lolos ke perdelapan final.

Albania sempat menunggu selama tiga setelah laga terakhir mereka di Grup A sebelum akhirnya mengetahui bahwa mereka tereliminasi. Inggris dan Kroasia belum bisa mengetahui siapa lawan mereka di babak 16 besar hingga menit-menit terakhir laga penyisihan grup lain. Sementara, Irlandia Utara bisa lolos dari Grup C meski kalah dua kali dari tiga laga yang dimainkan.

"Bukan soal tim kecil (lolos fase grup), melainkan soal keputusan yang akan dibuat. Beberapa tim sampai harus menunggu tiga hari sebelum mengetahui hasil babak penyisihan," kata Podolski melanjutkan. Podolski juga menyinggung ihwal lolosnya Irlandia Utara. "Anda kalah dua kali, tapi tetap punya kesempatan ke babak selanjutnya. Itu sedikit membingungkan buat kami," kata Podolski.

Sebelum Podolski, pelatih Jerman Joachim Loew sudah lebih dulu mengkritisi format baru putaran final Piala Eropa. Loew menilai, jumlah 16 tim adalah yang paling ideal untuk turnamen sepak bola di Benua Biru. Fakta bahwa ada tim yang bisa lolos fase grup hanya dengan sekali menang, Loew menilai, sangat tidak adil.

Argumentasi Loew sejalan dengan fakta di lapangan di mana ada beberapa laga di babak penyisihan menjadi membosankan karena berakhir imbang tanpa gol. Adanya kesempatan lolos fase grup dengan menjadi tim di posisi tiga terbaik membuat beberapa tim 'bermain aman' untuk hasil seri satu angka. Kondisi itu bisa dirujuk dari statistik gol di babak penyisihan Piala Eropa 2016.

Di samping laga antara Portugal dan Hungaria yang berakhir imbang 3-3, rata-rata gol per pertandingan di turnamen kali ini adalah 1,92 gol. Bandingkan dengan rata-rata gol babak penyisihan pada Piala Eropa 2012 yang mencapai 2,45 gol dan 2,48 gol pada Piala Eropa 2004 dan 2006. "Format 16 tim adalah yang ideal. Itu membuat banyak laga seru sejak hari pertama turnamen," kata Loew.    Oleh Andri Saubani, Anggoro Pramudya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement