Senin 27 Jun 2016 21:25 WIB

Drama 27 Detik di Lens

Red: Arifin

Gol ke gawang Kroasia merupakan satu-satunya peluang yang dihasilkan Portugal sepanjang 120 menit laga.

 

LENS -- Nyaris tak ada peluang yang berarti sepanjang 116 menit laga perdelapan final Piala Eropa 2016 antara Portugal melawan Kroasia di Stade Bollaert-Delelis, Lens, Ahad (26/6) dini hari WIB. Tak ada satu pun tendangan yang mengarah ke gawang hingga laga itu memasuki penghujung babak tambahan kedua.

Namun, laga yang membosankan itu mendadak menjadi sebuah drama yang begitu tragis bagi Kroasia. Ini tak terlepas dari momen 27 detik pada menit ke-116. Kroasia yang sejak awal mendominasi laga tampak ingin bernafsu mencetak gol.

Hasilnya, Kroasia mendapatkan peluang matang lewat tandukan Ivan Perisic pada menit ke-116. Tapi, bola menghujam tiang gawang. Kesialan tak berhenti sampai di situ.

Lewat counter attack cepat, Portugal membangun serangan lewat Renato Agusto. Bola diarahkan pada Luis Nani untuk diteruskan kepada Ctistiano Ronaldo.

Petaka benar-benar menghampiri Kroasia dalam momen 27 detik itu. Bola sepakan Ronaldo tersebut gagal dibendung secara sempurna oleh kiper Daniel Subasic. Bola justru bergulir liar di mulut gawang yang akhirnya dituntaskan Ricardo Quaresma pada menit ke-117.

Kroasia akhirnya harus menyerah. Sebaliknya, Portugal melenggang ke perempat final lewat tembakan ke gawang satu-satunya yang berhasil mereka hasilkan.

Sekalipun menjadi pahlawan, Quarsema sadar yang menaungi timnya adalah sebuah keberuntungan. Sebab, kalau saja tandukan Perisic yang berselang 27 detik sebelum gol Quaresma mampu menembus gawang Portugal, cerita pasti akan beda.

Karenanya, Quaresma mengatakan, timnya mendapatkan keberuntungan bisa melenggang ke perempat final Piala Eropa 2016.

"Kami beruntung atas semua yang kami kerjakan selama 120 menit," kata Quaresma usai pertandingan sebagaimana dilansir dari laman resmi UEFA, Ahad (26/6).

Quaresma melanjutkan, ''Poin utamanya adalah kami tahu bagaimana cara untuk bertahan dan kami sukses melakukannya serta mampu menyerang pada saat yang tepat. Kroasia tim yang kuat dengan pemain hebat dan itu harus kami akui tanpa keraguan.''

Eks pemain Barcelona ini mengakui, Portugal hingga kini memang belum menemukan performa terbaik. Tapi, dia yakin, kemenangan dramatis atas Kroasia bisa mengangkat moral timnya untuk menatap laga perempat final melawan Polandia. 

''Kami memang harus bekerja keras. Kami tahu kesulitan yang dihadapi, stres, rasa cemas yang datang selama pertandingan, tapi saya pikir kami harus mengucapkan selamat kepada diri kita sendiri,'' ujarnya. 

Pelatih Portugal Fernando Santos menyambut gembira kemenangan yang telah diperoleh anak asuhnya saat melawan Kroasia. ''Ini pertandingan yang luar biasa. Kami berusaha untuk bisa mengendalikan mereka, tapi Kroasia tak berdiam diri begitu saja,'' katanya usai pertandingan seperti dilansir dari Reuters.  Santos mengakui, sepanjang jalannya laga, Portugal menderita. Ini terutama pada empat menit terakhir pertandingan saat Kroasia mendapatkan banyak peluang untuk menyamakan kedudukan. ''Kita harus melihat hasil ini seperti dua sisi mata uang. Kami sangat bersyukur bisa menghadapi tim yang sungguh menakjubkan.''

Santos menyadari, dalam laga tersebut Kroasia bermain lebih dominan dalam penguasaan bola. Ia juga mengakui, dalam laga ini pihaknya tampil secara pragmatis demi merebut sebuah kemenangan yang diinginkan. 

"Kadang, kami suka memainkan sepak bola indah, namun itu tidak selalu menjadi cara bagi kami untuk bisa memenangkan laga pada turnamen ini. Itulah yang kita ingin lakukan dalam pertandingan ini,'' ujarnya.

Di sisi lain, aura kekecewaan tergambar di kubu Kroasia. Usai peluit panjang 120 menit berbunyi, banyak pemain Kroasia yang tak kuasa menahan tangisnya.

Namun, pelatih mereka, Ante Cacic, mencoba untuk tegar. Dia mengucapkan selamat kepada Portugal sembari menyebut negara itu sebagai salah satu kandidat yang pantas menjadi juara pada Piala Eropa 2016.

"Portugal adalah tim yang berkualitas tinggi dengan pemain berpengalaman. Jika ada favorit untuk memenangkan turnamen ini maka sekarang ini adalah Portugal," kata Ante Cacic usai pertandingan seperti dilansir dari laman UEFA.

"Saya hanya bisa mengucapkan selamat kepada pemain saya. Apa yang terjadi adalah kami tidak mencetak gol dan inilah sepak bola." 

Lebih lanjut, bekas pelatih klub Dinamo Zagreb itu mengatakan bahwa dirinya sedih melihat Kroasia harus angkat koper dari Prancis. 

"Tentu saja saya sedih. Kami punya peluang besar dan imbang dengan baik. Kami paham jika mengalahkan Portugal maka kami akan menghadapi Polandia. Tapi, itulah turnamen. Kami selalu harus bermain melawan tim kuat," katanya.

Portugal akan menghadapi Polandia pada babak perempat final di Marseille pada 30 Juni 2016.  rep: Muhammad Akbar, ed: Abdullah Sammy

 

Fakta Angka Laga Portugal Vs Kroasia:

116: Tak ada satu pun tembakan ke gawang dari kedua tim hingga laga memasuki menit ke-116.

3: Tiga peluang emas yang dicetak Kroasia ke gawang Portugal justru berasal dari kreasi seorang bek, Domagoj Vida.

0: Portugal belum bisa memenangi sebuah laga Piala Eropa 2016 dalam tempo 90 menit. 

1: Kekalahan lawan Portugal adalah kekalahan perdana Kroasia. Sebaliknya, itu adalah kemenangan perdana Portugal pada Piala Eropa 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement