Selasa 04 Aug 2015 16:00 WIB

Mengurangi Risiko Penyakit

Red:

JAKARTA – Menyusui secara langsung tidak hanya bermanfaat bagi bayi, tetapi juga bagi ibu yang menyusui. Menurut penelitian kesehatan, menyusui bermanfaat pada ibu baik secara fisik dan mental.

Ibu menyusui dapat mengurangi berbagai risiko penyakit, antara lain, risiko kanker payudara, kanker ovarium, osteoporosis, obesitas, rematik, diabetes, dan penyakit jantung. Secara mental, risiko ibu untuk depresi dan menelantarakan anak berkurang.

Bagi bayi, risiko penyakit pada bayi yang mendapat ASI Ekslusif bisa berkurang, termasuk dampaknya terhadap obesitas. Selain itu, penelitian pada 2009 menunjukkan bahwa bayi yang disusui berkurang risikonya untuk menderita delapan macam gangguan mental, termasuk depresi, autisme, dan kenakalan.

Menurut Wakil Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar, peran ASI tidak bisa tergantikan oleh susu formula. Karena ASI, menurut Nia, merupakan cairan hidup yang mengandung hormon, sel darah putih ibu, dan zat antibodi.

Karena itu, AIMI selalu mengajarkan agar para ibu bisa memerah ASI dengan tangan. Selanjutnya, baru mencari breastpump yang sesuai. Ketika breastpump tidak bisa digunakan atau tertinggal di rumah, ibu setidaknya bisa memerah susu dengan tangan. "Karena itu, para ibu hendaknya mencari informasi yang tepat tentang ASI dan menyusui," ujarnya.

Pengalaman dari seorang ibu yang pernah bekerja di sebuah perusahaan label musik/rekaman di Jakarta, Amanda Andono, setidaknya bisa menjadi bahan pengetahuan bagi para ibu menyusui sembari bekerja. Untuk memenuhi ASI ekslusif bagi bayinya, setiap pagi ataupun saat perjalanan ke kantor, ia memberikan ASI secara langsung pada bayinya di kendaraan pribadi, sebelum bayinya dititipkan di penitipan day care.

Di samping menyusui langsung, kondisinya sebagai ibu yang bekerja menuntutnya memakai alat pompa untuk memeras ASI saat berada di kantor. "Di antara pagi dan siang, waktu istirahat dan sebelum pulang, saya menyempatkan untuk memompa ASI di ruangan seadanya yang kebetulan ruang tersebut dalam kondisi bersih," kata Amanda.

Dalam sehari, ia bisa memompa ASI sebanyak tiga sampai empat kali. "Jika breast pump tertinggal di rumah, saya biasanya memeras ASI dengan memakai tangan," jelasnya.

Terkadang, stok penyimpanan ASI tersisa banyak karena bayinya lebih sering menyusui langsung. Untuk itu, ia biasanya mencari siapa yang membutuhkan donor ASI melalui internet. Selain itu, kelebihan ASI biasanya ia gunakan untuk campuran Makanan Pendamping-ASI (MP-ASI). n ed: dewi mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement