Senin 15 Dec 2014 15:00 WIB

PSSI 'Tertampar' Sanksi FIFA untuk Tiga Klub Indonesia

Red:

Beberapa hari ini, Komite Disiplin Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menggegerkan ranah sepak bola Indonesia setelah menghukum tiga klub, yaitu Persebaya Surabaya, Persires Bali Devata, dan PSIS Semarang.

Tiga klub lokal ini dianggap memublikasikan data dalam transfer matching system (TMS) FIFA. Sayangnya, Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) tidak mampu mengatur alur tersebut lantaran tidak memiliki password TMS setiap klub. Hal itu diungkapkan Direktur Members Development and Stakeholder PSSI Budi Setiawan, di Kantor Kemenpora, tengah pekan ini. "Kerahasiaannya itu sudah diatur oleh FIFA," kata Budi.

Menurut Budi, sebelum musim kompetisi dimulai, selalu ada workshop dan kursus terkait TMS dengan instruktur dari Federasi Sepak Bola Asia (AFC) dan PT Liga sebagai penyelenggara kompetisi. Peserta kursus tersebut juga dikhususkan untuk bagian administrasi masing-masing klub. "Saya saja tidak tahu, itu berkaitan dengan kerahasiaan," ujarnya.

Meski instruktur yang datang merupakan pihak AFC, TMS ini terintegrasi ke seluruh dunia. Akibat keteledoran tiga klub tersebut, PSSI merasa mendapat tamparan di tengah konflik-konflik lain yang sedang terjadi.

Apalagi, PSSI akan menanggung hukuman dari FIFA jika klub-klub itu tidak membayarkan denda yang diminta sebesar 25 ribu Franc Swiss (Rp 318 juta). Persires dan Persebaya seharusnya membayar denda karena membuka data rahasia klub melalui akun Twitter. Sedangkan, PSIS didenda sebesar 15 ribu Franc Swiss (Rp 191 juta) lantaran me-retweet surat rahasia yang dikirim FIFA kepada manajemen Persires dan Persebaya. Untuk itu, PSSI berencana memberi hukuman kepada tiga klub tersebut meski dua di antaranya bukan anggota PSSI langsung. n c65 ed: endro yuwanto

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement