Jumat 29 Aug 2014 14:00 WIB

Rekor Arsenal

Red:

LONDON -- Gol semata wayang Alexis Sanchez mengantarkan Arsenal menghentikan perlawanan Besiktas pada babak kualifikasi Liga Champions, Kamis (28/8) dini hari WIB. The Gunners sukses menyingkirkan wakil Turki itu dengan agregat 1-0 usai bermain imbang tanpa gol pada leg pertama. Keberhasilan ini sekaligus menorehkan rekor spesial bagi tim asal London Utara itu di kancah Liga Champions.

Tim besutan Arsene Wenger itu tercatat tidak pernah absen dari fase grup Liga Champions sejak musim 1998/1999 silam, atau selalu berkiprah di putaran grup Liga Champions dalam 17 musim secara beruntun. Prestasi ini pun ditunjang dengan penampilan impresif the Gunners dalam laga yang digelar di Stadion Emirates tersebut. Tercatat, Alexis Sanchez, dan kawan-kawan mengemas empat kali tendangan tepat ke arah gawang berbanding dengan Besiktas yang tidak mampu melepas tendangan ke arah gawang.

Sayangnya, kemenangan Arsenal ini sempat terganggu dengan kartu merah yang diterima Mathieu Debuchy pada menit ke-74 lantaran menerima dua kartu merah seusai melanggar Mustafa Pektemek. Wenger pun menilai, wasit terlalu berlebihan dalam keputusan tersebut. Pelatih asal Prancis itu pun sempat khawatir dengan kondisi kebugaran para pemainnya dalam laga tersebut.

''Saya sempat khawatir pada menit-menit akhir laga karena saya sadar para pemain kami sudah berada di ujung batas kondisi kebugaran mereka,'' tutur Wenger seperti dikutip Daily Mail, Kamis (28/9).

Laga ini juga sempat diwarnai sedikit kontroversi soal keputusan wasit. Pedro Proenca, wasit asal Portugal, itu dinilai alpa lantaran tidak memberikan hadian penalti buat Besiktas. Bahkan, Besiktas sebenarnya layak mendapatkan dua kali penalti usai Debuchy dan Jack Wilshere sempat melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti.

Untuk hal ini, Wenger mengakui timnya sedikit beruntung, tetapi tetap kecewa dengan kepemimpinan wasit dalam laga tersebut lantaran kartu merah yang diterima Debuchy. Namun, secara keseluruhan, Wenger cukup puas dengan penampilan anak-anak asuhnya dalam laga tersebut, baik dari segi taktik maupun dari segi teknik. Pelatih asal Prancis itu pun cukup lega timnya bisa memenuhi salah satu target musim ini.

''Kami tidak pernah membayangkan tidak lolos ke babak grup hingga hal itu benar-benar terjadi. Sekarang beban itu sedikit terangkat. Kini, kami bisa sedikit mengalihkan fokus ke Liga Primer Inggris sembari menanti pengundian fase grup. Kami telah menyelesaikan tugas kami dengan penuh kesadaran,'' tutur mantan pelatih AS Monaco tersebut.

Rencananya, UEFA akan segera melakukan pengundian fase grup Liga Champions pada Kamis (28/8) waktu setempat. Kali ini, Arsenal menempati pot pertama lantaran menilik prestasi mereka dalam 16 musim terakhir yang tidak pernah absen dari fase grup Liga Champions.

Sementara pelatih Besiktas, Slaven Bilic, mencoba menerima kegagalan timnya pada babak kualifikasi Liga Champions. Pelatih asal Kroasia itu pun menolak untuk mengomentari soal kesalahan wasit dalam menilai hadiah penalti yang seharusnya didapatkan timnya. Mantan pelatih timnas Kroasia itu lebih menyoroti penampilan anak-anak asuhnya pada laga tersebut.

Meski tanpa kehadiran dirinya di pinggir lapangan lantaran mendapatkan hukuman atas protes kerasnya pada leg pertama, para penggawa Besiktas terbukti mampu merepotkan Arsenal. Satu-satunya perbedaan antara Arsenal dan timnya, ujar Bilic, adalah kemampuan Arsenal untuk memanfaatkan peluang sekecil mungkin di dalam kotak penalti.

Terlepas dari kegagalan mereka di Liga Champions, Bilic optimistis timnya bisa tampil baik di Liga Europa, terlebih dengan penampilan yang ditunjukkan di Stadion Emirates. ''Kami akan menggunakan penampilan ini untuk bisa tampil di Liga Europa. Kami tidak ingin hanya sekadar berpartisipasi dan dengan penampilan kami seperti ini, saya rasa kami bisa memiliki bisnis bagus di Liga Europa,'' tutur Bilic. rep:reja irfa widodo ed: abdullah sammy

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement