Jumat 29 Aug 2014 14:00 WIB

Malam Sukses Si Kiper Gadungan

Red:

Cosmin Moti tak akan pernah bisa melupakan malam ketika ia menjadi pahlawan Ludogorets. Bek tengah berusia 29 tahun itu berhasil membawa klubnya lolos ke fase grup Liga Champions Eropa dengan cara yang tidak biasa.

Moti harus memasang sarung tangan karena kiper Vladislav Stoyanov mendapat kartu merah dan diusir keluar lapangan. Kehabisan jatah pergantian pemain, Moti pun menjadi penjaga gawang dalam drama adu penalti dan sukses menggagalkan dua eksekusi tendangan lawan untuk memastikan kemenangan juara liga Bulgaria itu.

 

"Ini luar biasa. Seperti mimpi. Saya tak punya kata-kata untuk menjelaskan perasaan saya," kata Moti dalam situs resmi UEFA.

Ludogorets menjalani laga leg kedua play off Liga Champions dengan menjamu wakil Rumania, Steaua Bucharest, di Stadion Vasil Levski, Sofia, pada Kamis (28/8) dini hari WIB. Ludogorets yang sebelumnya kalah 0-1, sudah semakin dekat dengan kekalahan karena sulit mencetak gol meski tampil di kandang sendiri. 

Pendukung Ludogorets sontak bersorak karena gol yang mereka tunggu-tunggu akhirnya lahir pada menit terakhir menjelang bubar pertandingan. Gelandang asal Brasil Wanderson sukses menceploskan bola ke dalam gawang untuk memaksa pertandingan berlanjut hingga masa perpanjangan waktu.

Bermain saling menyerang, kedua tim tak bisa mengubah skor dalam periode extra time. Ketika semua orang sudah berpikir untuk menuju adu penalti tiba-tiba drama kembali terjadi satu menit menjelang waktu habis. Kubu tuan rumah mendapat masalah karena kiper Stoyanov harus mendapatkan kartu merah karena menjatuhkan penyerang lawan, Fernando Varela.

Ludogorets pun harus memutar otak karena mereka sudah menggunakan seluruh jatah pergantian pemain bahkan sebelum memasuki perpanjangan waktu. Pilihan pun jatuh kepada Moti untuk mengenakan sarung tangan dan menjaga gawang.

Ternyata keputusan memberikan tugas kiper kepada Moti bukan asal-asalan. Pelatih Ludogorets, Georgi Dermendviev, menyebut anak asuhnya itu kerap menjadi penjaga gawang dalam latihan meski hanya untuk main-main. "Saya tanya kepadanya (Moti) apakah ingin menerima sarung tangan ini dan dia setuju," kata Dermendviev.

Pelatih berusia 59 tahun itu memberikan instruksi untuk tidak melompat terlalu dini dan menunggu arah bola. Dermendviev sempat memiliki keyakinan karena ia tahu Moti punya insting dan reaksi yang bagus.

Moti menuju adu penalti dengan mengenakan seragam kiper cadangan, Ivan Cvorovic, namun tetap menggunakan celana hijau Ludogorets. Dengan percaya diri, ia mengambil tendangan pertama dalam adu tos-tosan itu dan menunaikan tugasnya dengan baik. Kubu tuan rumah sempat cemas karena Wanderson yang menjadi penendang kedua gagal mencetak gol. Akan tetapi, Moti kembali sukses mengangkat semangat juang anak-anak Ludogorets dengan menepis tendangan kedua dengan aksi terbang bak seorang kiper profesional.

Puncak dari drama tersebut ketika Moti berhasil menangkap tendangan penendang ketujuh, Cornel Rapa.  rep:c71 ed: abdullah sammy

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement