Kamis 28 Aug 2014 12:00 WIB

Memalukan

Red:

MILTON KEYNES -- Memalukan. Itulah kata yang pantas disematkan pada Manchester United. Bagaimana tidak, tim tersukses di era Liga Primer Inggris itu harus mengakui keunggulan tim asal divisi tiga Liga Inggris, MK Dons, 0-4, Rabu (27/8) dini hari WIB.

Ini sekaligus menjadi kekalahan pertama United pada babak kedua Piala Liga sejak 1995 silam. Selain itu, hasil mengejutkan ini juga menjadi kali pertama United kebobolan empat gol dari tim yang berasal dari divisi yang lebih rendah. Dalam laga yang digelar di Stadion MK, penampilan United memang tidak terlalu meyakinkan. Pelatih United, Louis van Gaal, melakukan perubahan drastis dalam starting line-up timnya.

Tercatat, pelatih asal Belanda itu hanya mempertahankan kiper David De Gea sebagai penghuni starting line-up seperti saat timnya ditahan imbang Sunderland, akhir pekan lalu. Selain menurunkan sejumlah pemain muda, Van Gaal juga memberikan kepercayaan kepada Shinji Kagawa, Danny Welbeck, dan Javier Hernandez di lini depan. Namun, strategi ini terbukti menemui jalan buntu.

Selain itu, kekalahan ini juga tidak terlepas dari berbagai kesalahan yang dilakukan oleh para penggawa United. Gol pertama datang usai Jonny Evans salah dalam melakukan passing di dalam kotak penalti pada menit ke-24. Kesalahan itu langsung dimanfaatkan Ben Reeves, yang memberikan operan kepada Will Grigg dan dengan mudah menaklukkan De Gea. Skor 1-0 pun bertahan hingga babak pertama.

Van Gaal mencoba melakukan sejumlah pergantian pemain. Namun, masuknya Adnan Januzaj, Andreas Pereira, dan James Wilson ternyata tidak banyak membantu. United justru kembali kebobolan. Bahkan, United kebobolan dua gol dalam waktu tujuh menit. Usai Grigg mencetak gol keduanya dalam laga itu pada menit ke-63, pemain pengganti Benik Afobe sukses mencetak gol pada menit ke-69.

Proses dua gol ini pun tidak jauh berbeda. Berawal dari kesalahan United dalam mempertahankan penguasaan bola, dua penggawa MK Dons ini langsung memanfaatkan kesempatan tersebut. Namun, ini belum berakhir. Empat menit sebelum laga berakhir, tim tuan rumah mampu kembali mencetak gol. Afobe berhasil memanfaatkan kesalahan bek muda asal Belgia, Marnick Vermijl, dalam mengantisipasi bola lambung dari sisi kanan pertahanan United. Afobe pun langsung melepaskan tendangan ke pojok gawang United sekaligus mengakhiri kiprah United di Piala Liga musim ini.

Van Gaal mengakui, penyebab utama kekalahan ini adalah kesalahan-kesalahan yang dilakukan anak-anak asuhnya. Van Gaal mencatat, setidaknya ada empat kesalahan yang dilakukan anak-anak asuhnya, terutama dalam hal membangun permainan dari belakang. Atas hasil ini, Van Gaal belum bisa membawa United meraih satu pun kemenangan dari tiga laga pada awal musim ini.

''Ini semua perkara melakukan kesalahan di waktu yang tidak tepat. Semua gol yang kami terima diawali dari kesalahan membangun permainan yang kami lakukan. Empat kesalahan dan kemudian skor sudah 0-2, sulit bagi kami untuk kembali ke permainan,'' tutur Van Gaal seusai laga seperti dikutip Sky Sports, Rabu (27/8).

Menurunkan dua pemain debutan dan melakukan perubahan drastis di susunan pemainnya, Van Gaal mengakui tidak menyesal atas pilihannya itu. Laga ini, ungkap pelatih asal Belanda itu, menjadi sarana buatnya untuk mengukur kemampuan para pemain-pemain, terutama para pemain muda yang dimiliki United. Van Gaal pun menyebut, kekalahan ini hanyalah faktor ketidakberuntungan timnya.

''Perubahan ini harus dilakukan untuk mengukur kemampuan pemain dan itu sudah saya lakukan di tim Belanda. Kami mengambil risiko terlalu besar lantaran meninggalkan banyak ruang di lini belakang. Juga jangan dilupakan, tim ini masih begitu muda dan kami memiliki sembilan pemain yang cedera,'' ujar pelatih timnas Belanda pada gelaran Piala Dunia 2014 itu.

Namun, Van Gaal juga sedikit mengeluhkan padatnya jadwal yang mesti dilakoni timnya. Dua hari usai bertanding dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris, United sudah harus berlaga di Piala Liga. ''Saya tidak terkejut dengan hasil ini. Milton Keynes bermain cukup bagus dan begitu agresif. Kami juga harus bermain dengan rentang waktu 48 jam, jadi saya tidak bisa memainkan materi pemain yang sama dengan laga akhir pekan lalu,'' ungkap eks pelatih Bayern Muenchen itu.

Sementara, keberasilan the Dons menyingkirkan United ini tidak pernah diduga sebelumnya oleh pelatih MK Dons, Karl Robinson. Pelatih termuda dalam ajang Football League itu mengakui, kemenangan ini menjadi alasan buat klub yang baru berdiri selama 10 tahun itu untuk bisa bermimpi lebih besar lagi.

''Mereka adalah tim yang dipenuhi dengan pemain bintang dan terus mendapat sorotan dari media, sementara kami jauh sekali dari hal itu. Hasil ini benar-benar konyol, tapi dari hasil ini kami bisa bermimpi lagi. Hasil pertandingan ini merupakan hasil buat Kota Miton Keynes secara keseluruhan,'' ujar Robinson di Daily Mail.n rep:reja irfa widodo ed: abdullah sammy

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement