Sabtu 15 Oct 2016 18:00 WIB

Il Capitano Belum Usai

Red:

Usia kapten AS Roma, Francesco Totti, boleh saja sudah menginjak empat dekade. Namun, Il Capitano di klub Serigala Ibu Kota itu masih saja memberikan peran penting untuk timnya. Kepemimpinan dan pengalamannya sangat disegani seluruh pemain. Wibawanya di atas lapangan hijau kerap memberikan motivasi yang besar kepada seluruh pemain Giallorossi.

Dua kali pelatih Luciano Spalletti memasang ttiTotti sebagai starter, dua kali juga AS Roma mampu menggulung lawan-lawannya. Terlebih di kancah Eropa, Totti tentunya telah menyimpan segudang pengalaman.

Rasanya, tak berlebih jika Spaletti akan kembali menjadikan Totti sebagai garda terdepan untuk menghadapi FK Austria Vienna pada laga lanjutan penyisihan Grup E Piala Europa, Kamis (20/10). Apalagi, laga yang akan berlangsung di Stadion Olimpico itu menjadi kesempatan untuk mempertahankan posisi Roma sebagai pemuncak klasemen.

Saat ini, Roma memuncaki klasemen dengan raihan empat angka dari dua laga. Koleksi nilai itu sama seperti yang dikumpulkan oleh FK Austria Vienna. Alhasil, laga ini tentunya akan menjadi kesempatan bagi Totti untuk lebih menjadi mentor di lapangan hijau kepada seluruh tim.

Tak lupa juga, hadirnya Totti ini akan semakin membakar semangat para tifosi Roma untuk terus mengumbarkan semangatnya memberi dukungan kepada I Lupi. ''Kami masih membutuhkan Totti untuk membantu Roma meraih kemenangan,'' kata Spalletti.

Meskipun Totti sudah menyatakan diri akan menjadi pelatih setelah pensiun nanti, Spalletti masih melihat sosok Totti sebagai pemain yang masih memiliki kekuatan dan pengalaman mumpuni.

''Totti telah melakukan yang terbaik dan mencatatkan namanya di Roma di mana kami butuh kemampuannya sampai kini,'' kata pelatih berkepala plontos ini.

Sementara itu, bagi publik Roma, Totti sudah bagaikan legenda hidup yang masih merumput. Ia akan menjadikan Stadion Olimpico Roma sebagai panggung pertunjukan. Seisi stadion akan riuh dengan teriakan untuk sang kapten. Wajar, selama berkarier sebagai pesepak bola profesional, Totti sudah membuktikan kecintaannya pada klub Ibu Kota Italia.

Menatap laga di pentas kelas dua Eropa ini, Totti tentunya masih menyimpan ambisi yang besar. Il Capitano pasti ingin mengulang pesta saat Roma membantai FC Astra Giurgiu 4-0 pada laga Piala Europa pada 29 September lalu. Meski tak mencetak gol, Totti sukses memberi dua assistpada Strootman dan Salah untuk mencetak gol.

Totti juga berperan pada gol kedua Roma saat tendangan kerasnya tidak mampu ditangkap dengan sempurna oleh kiper FC Astra Giurgiu dan memberi peluang Fazio mencetak gol sebelum jeda turun minum.

Pada laga Roma kontra Crotone dalam lanjutan Liga Italia pada 21 September silam, pemain bertinggi 180 cm juga dimainkan sebagai starter. Hasilnya, Roma menggilas Crotone di Olimpico. Totti berhasil menyumbangkan satu assistuntuk gol ketiga Roma yang dicetak Dzeko.

Terlebih, bekal kemenangan saat meladeni Inter Milan menjadi modal kuat untuk mendongkrak semangat bertarung seluruh pemain. Totti akan menjalankan peran sebagai pemberi assistsekaligus eksekutor saat pemain lawan lengah di dekat area kotak penalti.

Apa pun akan dilakukan Il Capitano untuk membawa Roma mengamankan kemenangan, terlebih di rumah sendiri. Sebab, itulah yang selalu diucapkannya setelah memutuskan untuk tetap tinggal di Roma meski klub kaya Real Madrid menawarinya harga yang fantastis 2003 lalu.

''Saya selalu mendukung Roma, warnanya mendominasi kamar saya dan jadi impian sejak kecil. Saya mengenakan jerseyini selama 25 tahun, satu-satunya klub, dan saya menggunakan ban kapten, apa lagi yang bisa saya minta dalam hidup?'' tutur Totti dikutip dari Football Italia.

Sementara itu, Austria Vienna akan bertandang ke markas Roma dengan kekuatan terbaiknya. Pelatih Austria Vienna, Thorsten Fink, menegaskan timnya akan mencetak banyak gol pada pertandingan yang dijalani the Violet.

Mantan pemain Bayern Muenchen ini masih ingin mempersembahkan yang terbaik sebelum kembali ke Jerman. Misi paling nyata di depan adalah menundukkan Serigala Roma di kandang mereka sendiri. Fink optimistis mampu membuat taring dan cakar Roma tak berkutik.

''Tahun ini kami ingin tampil lebih baik untuk finis di peringkat atas liga, dan di Liga Eropa pada fase grup. Secara jangka panjang, tujuan saya di Austria Vienna untuk menjadikannya juara,'' kata dia menegaskan dikutip dari Sportnet.at.     rep: Agus Raharjo, ed: M Akbar 

 

Saatnya Bangkit, Inter Milan!

Jauh hari sebelumnya, Inter Milan tentunya tak pernah memikirkan bakal terdampar pada dasar klasemen penyisihan Grup K Liga Europa. Tentunya, hanya ambisi untuk merebut kemenangan saja yang terpatri di dalam benak setiap pemain Inter.

Namun, kenyataan telah berbicara lain. Dua laga berlalu, dua kali pula anak asuh Frank de Boer ini menelan kekalahan. Sebuah aib yang tentunya harus segera dihentikan. Dan, keinginan itu tersaji menjelang kedatangan pemuncak klasemen Southampton di Giuseppe Meazza, Kamis (20/10).

Setidaknya, De Boer telah memberikan peringatan atas dua kekalahan yang dialami anak asuhnya di Liga Europa sebagai 'sikap yang keliru'. ''Jika Anda mengawalinya dengan sikap yang salah, tentunya Anda akan membicarakan seputar taktik yang Anda inginkan. Tapi, sebenarnya satu hal yang harus dibenahi, yakni secara mental itu harus diperbaiki,'' katanya seperti dikutip dari Sky Sport Italia.

Sebagaimana diketahui pada pertandingan pembuka grup, Nerazzurri kalah di kandang 0-2 dari Hapoel Be'er Sheva. Selanjutnya pada pekan kedua Liga Europa, Inter Milan kembali dipaksa takluk oleh klub Sparta Praha 3-1.

Dua kekalahan itu tentunya telah menyiratkan sebuah kekecewaan yang teramat besar buat De Boer. Ia tak ingin kegagalan itu kembali lagi terulang pada laga ketiga nanti. Hanya dengan mentalitas yang membaik dan semangat juang membara, ia yakin mampu mengalahkan Soton di hadapan publiknya sendiri. ''Saatnya memulihkan diri,'' ujarnya.

De Boer mengatakan, rotasi skuat yang ia lakukan tidak bisa menjadi alasan atas buruknya kinerja para pemainnya. Ia menegaskan, siapa pun pemain yang diturunkan harus memiliki semangat yang tepat.

Sementara itu, menjelang laga melawan tim asuhan Claude Puel, De Boer ini setidaknya harus mewaspadai dua pemain yang sebelumnya menyumbang gol untuk the Saints. Mereka adalah Charlie Austin dan Jay Rodriguez. Masing-masing pemain telah mencetak dua gol dan satu gol pada pertandingan Liga UEFA sebelumnya musim ini.

Harus diakui, kubu Southampton menjelang laga nanti berada dalam posisi yang lebih unggul. Setidaknya hal itu tecermin dari posisi pada papan klasemen. Dengan mengantongi empat poin dari dua laga sebelumnya, Soton kini menjadi pemuncak klasemen.

Klub Liga Primer ini membuka debutnya di Liga Europa musim ini dengan kemenangan 3-0 atas Sparta Prague. Namun, pada matchdaykedua, mereka ditahan imbang Hapoel Be'er Sheva 0-0. Laga antara klub Italia dan klub Inggris ini menjadi menarik karena kedua tim belum  pernah bertemu di kompetisi apa pun.

Nerazzurri yang telah menunjukkan performa buruk sejauh ini di Liga Europa harus berhadapan dengan tim yang sudah mencuri poin dari tangan Inter. Karena itu, laga perdana antara kedua tim ini bisa dimanfaatkan the Saints untuk mencari kelengahan Nerazzurri.

Untuk melaju ke babak 16 besar, the Saints harus mampu meraih poin di kandang Inter. Sang pelatih, Puel, setidaknya sudah menyiapkan strategi dan formasi untuk mengobrak-abrik pertahanan Inter, meski hal itu cukup menyulitkan Puel karena mereka belum pernah berhadapan dengan Inter. Southampton akan memainkan permainan serangan balik dan mengandalkan Shane Long seagai striker tunggal mereka.

Dilihat dari lima pertandingan terakhir masing-masing tim, Southampton juga tampaknya lebih unggul dibandingkan Inter. Southampton telah mencatatkan tiga kemenangan dan dua hasil imbang dari lima laga sebelumnya di semua kompetisi.

Sedangkan, Inter mengemas dua kemenangan, dua kekalahan, dan satu hasil imbang. Meski demikian, Nerazzurri pernah membuktikan diri sebagai tim yang telah tiga kali memenangkan gelar Liga Europa UEFA. Sementara, Southampton belum mencatatkan satu gelar pun dari ajang ini.     rep: Kiki Sakinah, ed: M Akbar 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement