Sabtu 15 Oct 2016 18:00 WIB

Euforia Rosberg

Red:

Berhasil memimpin podium di seri balap Formula Satu (F1) Suzuka, Jepang, seakan menjadi obat bagi Nico Rosberg setelah sebelumnya, di Sirkuit Sepang, Malaysia, ia hanya finis di posisi ketiga. Rosberg berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin klasemen sementara F1 2016 setelah menambahkan 25 poin di Suzuka sehingga memiliki total perolehan 313 poin.

Peformanya itu berhasil membuatnya membuka peluang gelar juara dunia F1 semakin terang untuk menuntaskan balapan musim ini. Aksi percaya diri Rosberg di Jepang bahkan terlihat sejak ia memulai balapan ketika secara maksimal menggeber jet daratnya hingga menyentuh garis finis pertama.

Meski aksinya di Sirkuit Suzuka meyakinkan, Rosberg menolak terbawa euforia terkait peluangnya menyabet gelar juara dunia F1 2016. Ia mengaku tidak mau terlalu larut dalam kegembiraan perolehan tersebut. ''Saya tidak merasa lega, tetapi saya senang memenangi perlombaan Suzuka,'' kata Rosberg.

Meski begitu, Rosberg mengakui, kemenangan di Sirkuit Suzuka benar-benar menunjukkan performanya sudah cukup baik. Dia menilai selama ini hanya berfokus untuk setiap balapan dan berusaha mendapatkan kemenangan.

Di balik keberhasilannya di Sirkuit Suzuka karena bisa tetap unggul di atas Max Verstappen, rekan setimnya di Mercedes terlihat tidak terlalu baik dalam menyelesaikan balapan. Lewis Hamilton terpaksa harus rela finis di posisi ketiga yang terpaut 33 angka dari Rosberg setelah menyelesaikan Sirkuit Sizuka.

Kemerosotan tersebut sudah terlihat sejak Hamilton belum memiliki kemenangan setelah GP Jerman pada akhir Juli. Padahal, Rosberg sudah memiliki kemajuan dengan memenangi empat pertandingan dari lima balapan terakhir.

Rosberg mengakui, selama ini rekan setimnya itu memang harus menghadapi pesaing yang tangguh, begitu pun juga dengan bos tim Mercedes Toto Wolff. ''Anda dapat melihat seberapa cepat dia membalap di Malaysia. Ingat ketika Nico (Rosberg) memenangi delapan balapan berturut-turut dan kemudian Lewis memiliki kemenangan beruntun?'' tutur Wolff.

Meski begitu, Rosberg membantah jika Hamilton dikatakan berada dalam kondisi krisis. Sebab, menurut dia, rekan setimnya itu bekerja lebih keras dari sebelumnya. Setelah mengalami kegagalan mesin di Malaysia, banyak yang mengatakan Hamilton berada dalam krisis.

''Saya dapat memberitahu Anda di belakang layar, dia (Hamilton) berfokus seperti biasa, terutama setelah kemunduran di Malaysia,'' ungkap Rosberg. Dia bahkan menilai Hamilton memiliki motivasi yang besar untuk terus menjaga fokus.

Meski begitu, Hamilton mengungkapkan dirinya tetap bangga dengan keberhasilan Mercedes di Sirkuit Suzuka. Hamilton mengaku gembira dengan prospek Mercedes untuk menyabet gelar juara dunia F1 2016.

''Gembira itu sudah dirasakan sejak menjadi bagian dari tim ini. Saya sangat bangga bisa mengendarai mobil yang selama ini diinginkan banyak orang,'' ujar Hamilton.

Dia mengaku selama ini memiliki mobil terbaik dan sebagai pembalap ia hanya salah satu bagian dari kesuksesan Mercedes. Lebih dari itu, lanjutnya, ia merasa lebih beruntung memiliki kesempatan untuk terus memperlihatkan performa maksimal dalam setiap pertandingan. Hamilton bahkan menganggap yang paling penting untuk saat ini bisa menciptakan sejarah bersama-sama dengan tim Mercedes nya.

Pemimpin noneksekutif Mercedes Niki Lauda percaya Rosberg memang sudah melakukan segalanya saat ini. ''Jika semuanya berjalan normal, kejuaraan bisa terlihat dalam beberapa balapan berikutnya dan Hamilton tidak akan dapat menyaingi Nico (Rosberg),'' ungkap Lauda.

Menurut dia, balapan tersebut nantinya hanya berujung tentang siapa yang menang dan kalah berdasarkan poin yang dihitung. Namun, jika tidak ada inovasi dari mesin mobil, Hamilton tidak bisa melakukan performa terbaiknya.

rep: Rahayu Subekti, ed: M Akbar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement