Sabtu 04 Jul 2015 20:51 WIB

PBSI Gelar Diskusi Bersama Mantan Atlet

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Jelang Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menggelar diskusi bersama para mantan atlet bulu tangkis. Acara dilangsungkan di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, pada Selasa (30/6) dan dihadiri oleh Christian Hadinata, Susy Susanti, Alan Budikusuma, Imelda Wiguna, Taufik Hidayat, Ivanna Lie, dan masih banyak lagi.

Pada pertemuan kali ini, para mantan atlet memberikan masukan mengenai persiapan apa saja yang mesti dilakukan jelang olimpiade. Seperti diketahui, bulu tangkis yang merupakan salah satu cabang olahraga andalan Indonesia di olimpiade ingin menyambung kembali tradisi medali emas di olimpiade yang sempat terputus di Olimpiade London 2012.

"Tujuan dari diskusi ini adalah bertukar pikiran dan meminta masukan dari teman- teman mantan pebulu tangkis. Sebagai mantan pemain bulu tangkis, mereka pasti tahu soal bulu tangkis, apalagi terkait persiapan ke olimpiade. Semua ini tujuannya demi bulu tangkis Indonesia. Kami ingin kembali jaya seperti sebelumnya," ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rexy Mainaky, dilansir situs resmi PBSI.

Mantan pemain yang kini kerap menjadi penasihat senior bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata, membuka diskusi dengan mencetuskan ide untuk membentuk tim khusus jelang olimpiade tahun depan.

Christian juga memaparkan bahwa peluang meraih medali ada di sektor ganda. "Nomor ganda putri berpeluang besar di olimpiade 2016, inilah saatnya. Begitu juga ganda putra, peluang juga terbuka. Sementara nomor ganda campuran selalu nyaris (menang), kali ini harus dapat medali emas. Untuk nomor tunggal, perjuangannya memang bisa dikatakan sangat berat," kata Christian.

Sementara itu, Susy Susanti, peraih medali emas tunggal putri di Olimpiade Barcelona 1992, mengimbau agar para pemain yang diproyeksikan harus mendapat perlakuan khusus demi persiapan yang maksimal. "Harus ada pemain-pemain yang diprioritaskan, setidaknya setahun sebelum olimpiade.

Selain itu, hal yang paling utama adalah menjaga agar pemain tidak cedera karena kalau sudah cedera itu susah. Mau tambah program la tihan, tidak kuat, kalau tidak ditambah, tidak maksimal. Intinya kita harus bisa memak simalkan para senior untuk mencapai target dan menjaga pemain yang muda-muda untuk ke depannya," jelas Susy dalam paparannya.

Selain itu, padatnya jadwal pertandingan guna pengumpulan poin olimpiade juga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Jelang olimpiade, para atlet memang berlomba-lomba mengikuti turnamen demi pengumpulan poin jelang olimpiade. "Inilah tantangannya, bagaimana mengatur pemain yang diproyeksikan ke olimpiade untuk mengikuti rangkaian turnamen.

Bagaimana menjaga ranking mereka, namun jangan terlalu kelelahan ikut pertandingan," ujar Ivana Lie. Diskusi yang baru pertama kali digelar ini rencananya akan menjadi agenda rutin di PBSI. Para mantan atlet bulu tangkis menyatakan bersedia untuk terus memberikan saran dan masukan hingga berlangsungnya olimpiade tahun depan. ed: Fernan Rahadi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement