Sabtu 04 Jul 2015 20:48 WIB

Kemenangan Kontroversial

Red: operator

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Insiden senggolan Valentino Rossi dan Marc Marquez yang kembali terjadi pada seri delapan di Sirkuit Assen, Belanda, pekan lalu telah menyedot perhatian besar sekaligus perdebatan serius. Peristiwa itu bermula saat Marquez berniat menyalip Rossi pada lap terakhir atau yang biasa disebut chicane(trek menyerupai huruf S). Tetapi, ban depan motor Baby Alien, julukan Marquez, malah mengenai badan belakang tunggangan Rossi.

Itu membuat Rossi sejenak melipir ke luar lintasan dengan alasan menyelamatkan diri dari "ulah nakal" Marquez. Rossi mengatakan, sang rival muda memang tidak memberikannya pilihan lain selain membuatnya harus menyisir pinggiran trek balapan. Seperti pemandangan yang jamak terjadi, kedua jagoan MotoGP ini memang berduel ketat untuk berebut podium pertama.

"Saat itu saya tidak punya pilihan lain karena kecepatan sedang cukup tinggi. Jadi, saya keluar lintasan dan cukup beruntung karena masih bisa mengendalikan motor," kata Rossi, seperti dilansir Crash.

Keputusan pembalap Yamaha Movistar itu terbukti tepat lantaran ia masih mampu mengunci posisi terdepan untuk sekaligus menyentuh garis finis pertama. Ini merupa - kan kemenangan pertama yang ditandai pole position sejak 2009.

Kemenangan kontroversial Rossi di GP Assen memang mencuatkan banyak spekulasi. Pertama datang dari mulut Marquez yang menuding Rossi telah menghalangi jalannya untuk menyalip. Tetapi, kemudian para pencinta Baby Alien dibuat bungkam setelah direktur balap memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut. Direktur balap menegaskan jika itu hanya insiden biasa dan tidak ada yang dirugikan dalam balapan.

Sementara di tengah keheningan pro dan kontra terkait insiden itu, muncul suara dari manajer joki Ducati Andrea Iannone, Carlo Pernat. Menurutnya, itu laksana ironi ambisi Marquez dan senyum kecut Rossi. "Marc mengira ia tak melakukan kesalahan, tapi senyuman kecut Rossi seakan hendak memberi tahu jika balapan bukan permainan Playstation," katanya.

Namun, rupanya tak ada perubahan sikap Marquez yang tetap ngototjika dia tidak bersalah. Pembalap asal Spanyol ini merasa dirinya telah melakukan hal yang benar dan bangga lantaran menuntaskan lap terakhir dengan sempurna. Pembalap berusia 23 tahun ini menjawab dingin sekaligus menjulurkan lidahnya saat ditanya terkait hal apa yang telah dipelajarinya dari Rossi setelah bentrokan itu.

Sang juara bertahan menyebut Rossi seperti melakoni balapan layaknya di ajang Motocross. "Itu seperti Motocross. Hanya ini tidak lebih. Tetapi, baiklah saya pikir ketika kami berduel, kami sudah dalam posisi yang sama," kata Marquez.

Sementara, Rossi menanggapi kontroversi kemenangannya dengan santai. Menurutnya, biar publik saja yang menilai. Kira-kira begitulah anggapan the Doctor. Pembalap berpengalaman nan legendaris asal Italia ini lebih memilih menikmati pekannya dengan menghadiri Festival of Speed di Goodwood, Inggris. "Ini pekan yang luar biasa. Saya tidak pernah keluar dari podium lalu terbang ke Inggris. Saya sangat senang dengan kenikmatan yang begitu nyata," ucap Rossi.

Sedangkan, ada sedikit kekesalan dari rekan setim Rossi, Jorge Lorenzo, yang gagal memenuhi ambisinya meraih lima kemenangan beruntun. Lorenzo yang start dari posisi delapan ini juga gagal mengudeta takhta Rossi di puncak klasemen. X-Fuera yang hanya mampu finis di urutan tiga mengaku tidak benar-benar kompetitif dan tampil lebih buruk dari sebelumnya. Bahkan, jika boleh jujur, dia menyebut sudah untung bisa selamat dari situasi sulit balapan di Assen. c19, ed: Fernan Rahadi

Klasemen Sementara MotoGP2015

Valentino Rossi Yamaha 163

Jorge Lorenzo Yamaha 153

Andrea Iannone Ducati 107

Marc Marquez Honda 89

Andrea Dovizioso Ducati 87

Bradley Smith Yamaha 77

Cal Crutchlow Honda 57

Pol Espargaro Yamaha 56

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement