Sabtu 28 Mar 2015 20:21 WIB

Kejutan Ratu Tenis

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, Empat belas tahun lalu atau 2001, Serena Williams yang saat itu berusia 19 tahun harus masuk ke lapangan disertai cemoohan penonton. Ia mengakhiri babak final turnamen Indian Wells di Kalifornia, Amerika Serikat, tersebut dengan perasaan masygul.

Walaupun berhasil mengangkat trofi kemenangan usai mengalahkan petenis asal Belgia, Kim Clijsters, Serena tetap menjadi bulan-bulanan penonton. Maksud kemarahan penonton dipicu oleh kakak Serena, Venus Williams, yang meng undurkan diri dari babak semifinal, 20 menit sebelum pertandingan, karena alasan cedera.

Cemoohan penonton yang seketika bernada rasis pun tak terbendung. Ia tak pernah bisa melupakan teriakan `negro' yang seakan memenuhi langit-langit arena. Diakui Serena, semua orang kulit putih berkata tak menginginkan keberadaannya.

Peristiwa itu pun dikenal sampai saat ini menjadi alasan utama Wil liams bersaudara memboikot diri dari turnamen tenis bergengsi dunia tersebut. Boikot menjadi bentuk trauma berkepanjangan keduanya akibat insiden itu.

Dengan usia yang masih terbilang mu da, Serena telah menorehkan pres tasi pada beragam turnamen tenis dunia. Sejumlah gelar juara pernah disabetnya. Untuk kategori ganda campuran, ia pernah menyabet kejuaraan Wimbledon maupun AS Terbuka 1998. Pun untuk ganda putri, ia meraih kejuaraan serupa pada tahun berikutnya. Prestasinya pun kian melejit sampai saat ini.

Petenis Afro-Amerika ini memulai karier tenisnya sejak usia 14 tahun. Angka 14 juga seolah mengingat kan kembali tentang dirinya yang pernah puasa bertanding untuk Indian Wells 14 tahun lamanya.

Tetapi, publik kembali dikejutkan dengan keputusan petenis nomor satu dunia itu tampil dalam turnamen Indian Wells pada Maret ini. Hal itu cukup untuk membuat wanita kelahiran Michigan, Amerika Serikat, itu menyedot perhatian para penggemar tenis.

Kendati awalnya sulit, peraih peringkat pertama petenis dunia 2002 ini mengaku mencoba menguatkan diri untuk memulai kembali debutnya di Indian Wells. "Saya memulai kisah perjalanan untuk kembali bermain di Indian Wells dan itu sangat menakjubkan," katanya seperti dilansir BBC.

Laga pertamanya dalam turnamen ini cukup cemerlang. Serena tiga kali mematahkan servis lawan pada masing-masing set untuk maju ke babak 16 besar. Selanjutnya, mudah baginya melenggang ke putaran empat. Dia tak diadang kesulitan berarti saat mengatasi petenis Kazakhstan, Zarina Diyas, 6-2 dan 6-0 pada putaran ketiga.

Sayang, sebagai seorang berjuluk ratu tenis dunia, keputusan Serena kembali terbilang mengejutkan. Peraih 30 gelar grand slamitu harus rela mengakhiri laganya pada babak semifinal. Alasannya karena ia merasa kan sakit pada lutut kanan.

Diakuinya, akibat cedera itu bahkan untuk berjalan pun ia teramat kesulitan. Kendati sungguh kecewa, ia mengaku tak sabar kembali berlaga pada musim depan.

"Meskipun berakhir awal karena cedera tahun ini, saya merasa tidak sabar untuk mencoba lagi tahun depan. Terima kasih semuanya. Saya sangat mencintai kalian," tulisnya melalui akun Instagram-nya.

Mundurnya Serena membuat sang lawan yang seharusnya diha dapi Serena pada semifinal, Simona Halep, langsung lolos ke babak final. Halep akhirnya keluar sebagai juara seusai mengandaskan petenis asal Serbia, Jelena Jankovic. c19, ed: Fernan Rahadi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement