Sabtu 13 Sep 2014 18:00 WIB

Potensi ‘Baris Kedua’ di Grand Slam

Red: operator

Cilic, Nishikori, dan Wawrinka digadanggadang sebagai ancaman potensial untuk petenis Big Four.

Marin Cilic semakin termotivasi setelah menjuarai Grand Slam Amerika Serikat (AS) Terbuka pada awal pekan ini. Petenis asal Kroasia itu yakin bisa meraih titel grand slamlagi di masa mendatang.

Cilic membuat kejutan besar di AS Terbuka, tahun ini. Ia menak lukkan petenis-petenis yang lebih diunggulkan, seperti Tomas Berdych dan Roger Federer untuk lolos ke final. Di partai puncak, petenis usia 25 tahun itu keluar sebagai pemenang setelah menekuk petenis Jepang Kei Nishikori 6-3, 6-3, dan 6-3 sekaligus merebut titel grand slam pertamanya.

Sejak 2006, hanya ada tiga petenis yang mampu mematahkan dominasi Big Four(Novak Djokovic, Roger Federer, Rafael Nadal, dan Andy Murray) di turnamen grand slam. Petenis itu adalah Juan Martin del Potro (AS Terbuka 2009), Stanislas Wawrinka (Australia Terbuka 2014), dan kini Cilic.

"Ada pertanyaan-pertanyaan di masa lalu apakah saya bisa atau tidak meraih hasil-hasil bagus di turnamen grand slamdan apakah saya akan bisa melakukannya ketika melawan pemain-pemain terbaik di final atau semifinal. Tapi, di sini saya membuktikan itu kepada diri saya,"kata Cilic di Sky Sports.

Final AS Terbuka antara Cilic dengan Nishikori juga layak mendapat catatan khusus mengingat dilakoni oleh dua petenis yang baru kali pertama sampai ke partai puncak grand slam. Reutersmenyebut bahwa dalam periode sembilan tahun terakhir, ini merupakan kali pertama sebuah final grand slam tak melibatkan petenis Big Four putra.

Cilic maupun Nishikori sebelumnya bukanlah petenis yang dijagokan di AS Terbuka. Bahkan, beberapa pekan lalu Cilic hanya menempati posisi ke-16 peringkat dunia. Kini, setelah berhasil melaju ke final, pering katnya terkoreksi menjadi 12 besar dunia. Nishikori saat ini nangkringdi posisi delapan dari sebelumnya ranking11 dunia. Tentu, kenaikan peringkat tersebut bisa menambah ke percayaan diri kedua petenis ke jutan tersebut.

Jika permainan kedua petenis lapis kedua itu konsisten hingga turnamen selanjutnya maka kemungkinan besar keduanya akan tetap ber bicara banyak di turnamen grand slam. Cilic dan Nishikori juga memiliki pelatih bertangan dingin yang pernah menang di turnamen grand slam. Cilic yang sempat terpuruk kala ia dilarang tampil di ajang yang sama pada tahun lalu akibat tak lolos tes doping, berhasil bangkit setelah kedatangan pelatih Goran Ivani sevic. Pelatih Cilic ini tak lain merupakan petenis legendaris Kroasia.

Hal yang sama juga terjadi pada diri Nishikori. Petenis peringkat delapan ini dilatih mantan juara Grand Slam Prancis Terbuka Michael Chang. Chang merupakan lelaki berdarah Asia pertama yang menjuarai grand slam.

Menilik usia, Cilic (25 tahun) dan Nishikori (24), tak pelak kedua petenis muda ini digadang-gadang sebagai sebuah ancaman potensial untuk petenis Big Four, yakni Novak Djokovic (27 tahun), Andy Murray (27), Rafael Nadal (28), dan Roger Federer (33).

Bersama Cilic, Nishikori, dan Wawrinka sebagai petenis putra dari `baris kedua' ada pula nama-nama seperti Grigor Dimitrov (23) yang tahun ini dihentikan Djokovic di semifinal Wimbledon dan Milos Raonic (23) yang juga terhenti di babak empat besar Wimbledon di tangan Federer. "Tentu saja, sekarang kami lebih dekat untuk memenangi titel grand slam lainnya," kata Cilic. rep:c61, ed:endro yuwanto

ENAM FAKTA UNIK SEPUTAR CILIC

1. Juara grand slam tertinggi

Dengan tinggi 1,98 meter, Cilic menyamai tinggi juara AS Terbuka

2009 asal Argentina, Juan Martin del Potro.

2. Petenis Kroasia pertama yang menjuarai grand slam dalam 13 tahun

Petenis Kroasia terakhir sebelum Cilic yang menjuarai grand slam adalah

Goran Ivanisevic pada Wimbledon 2001. Ivanisevic adalah pelatih Cilic

3. Memenangi Dua Gelar ATP di India

Cilic menjuarai Chennai Terbuka di India pada 2009 (mengalahkan

Somdev Devvarman) dan 2010 (mengalahkan Stanislas Wawrinka).

4. Petenis ke-13 yang meraih gelar grand slam untuk kali

pertama di New York (AS Terbuka) sejak Open Era

Cilic bergabung dengan 12 petenis lainnya yang meraih gelar grand

slam perdana di AS Terbu ka, yaitu Arthur Ashe, Stan Smith, Ilie

Nastase, Manuel Orantes, John McEnroe, Pete Sampras, Pat Rafter,

Marat Safin, Lleyton Hewitt, Andy Roddick, Juan Martin del Potro,

dan Andy Murray.

5. Gagal tes doping pada 2013

Cilic gagal tes doping di Muenchen, Jerman,

karena ada kandungan glukosa terlarang dalam

darahnya. Dia dikenai sanksi larangan bertanding

selama sembilan bulan.

6. Untuk kali pertama sejak 2003 ada dua atau lebih

juara baru grand slam dalam satu musim

Pa da 2003 ada Juan Carlos Ferrero, Roger Federer, dan

Andy Roddick meraih gelar grand slam perdana. Tahun

ini, selain Cilic, ada Stanislas Wawrinka yang meraih

gelar grand slam pertama di Australia Terbuka 2014.

Petenis Top yang Dilatih Mantan Petenis Top

Andy Murray dilatih Ivan Lendl (Juara Grand Slam Australia Terbuka 1989, 1990, Prancis Terbuka 1984, 1986, 1987, dan AS Terbuka 1985, 1986, 1987)

Roger Federer dilatih Stefan Edberg (Juara Grand Slam Australian Terbuka 1985, 1987, Wimbledon 1988, 1990, dan AS Terbuka 1991, 1992)

Novak Djokovic dilatih Boris Becker (Juara Grand Slam Australia Terbuka 1991, 1996, Wimbledon 1985, 1986, 1989, dan AS Terbuka 1989)

Marin Cilic dilatih Goran Ivanisevic (Juara Grand Slam Wimbledon 2001)

Kei Nishikori dilatih Michael Chang (Juara Grand Slam Australia Terbuka 1989)

Juara tunggal Putra AS Terbuka Sejak 2000

2014 Marin Cilic (Kroasia)

2013 Rafael Nadal (Spanyol)

2012 Andy Murray (Inggris)

2011 Novak Djokovic (Serbia)

2010 Rafael Nadal (Spanyol)

2009 Juan M del Potro (Argentina)

2008 Roger Federer (Swiss)

2007 Roger Federer (Swiss)

2006 Roger Federer (Swiss)

2005 Roger Federer (Swiss)

2004 Roger Federer (Swiss)

2003 Andy Roddick (AS)

2002 Pete Sampras (AS)

2001 Lleyton Hewitt (Australia)

2000 Marat Safin (Rusia)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement