Ahad 20 Nov 2016 16:00 WIB

Terlambat Bicara, Tapi Cerdas Istimewa

Red:

Johan Flores Van Tiel kala itu berusia tiga tahun. Ia mendapat diagnosis (Spraak) taal ontwikkleing stoornisme (TOS) atau gangguan perkembangan bicara dan bahasa dari dokter tumbuh kembang anak di Belanda. Development dysphasia,  begitu bahasa neurologinya. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai specific language impairment (SLI), delayed speech.

Konsekuensinya, penanganan lebih ditekankan pada intervensi bahasa oleh para ahli linguistik atau guru khusus bahasa, kata Julia Maria Van Tiel, ibunda Johan.

Menurut perempuan yang menetap di Belanda itu, hampir dari setengah jumlah anak usia SD yang dikirim ke bagian psikiater anak di Belanda karena masalah perilaku ternyata mempunyai keterlambatan bicara dan tidak menjadi perhatian. Padahal, sebenarnya anak terlambat bicara ini memiliki potensi yang bagus. Tapi, mereka membutuhkan dukungan dari lingkungan.

Karena itu, adalah tugas orang tua dan guru agar anak terlambat bicara ini bisa percaya diri dan tidak menarik diri dari lingkungan. Kalau tidak distimulasi dengan baik, anak ngomong salah, anak kasihan nantinya, ujarnya.

Sayangnya, jelas Maria, banyak yang belum paham bahwa masalah keterlambatan bicara merupakan ketertinggalan perkembangan berbahasa hingga usia dewasa.

Jika dibiarkan terus-menerus, nanti ketika dewasa anak akan mengalami kesulitan,

Cek pendengaran

Terlambat bicara, menurut Maria, bisa terjadi pada anak gifted alias berbakat. Anak terlambat bicara pada anak gifted memiliki beberapa ciri.  Mereka mengalami keterlambatan bicara setidaknya satu tahun.

Saat anak lain sudah bisa berbicara pada usia dua tahun, anak ini tiga,  empat, bahkan lima tahun baru mulai ngomong.

Kalau satu setengah tahun belum ngomong atau mengeluarkan kata-kata, sebaiknya ke dokter THT, apakah ada gangguan pendengaran, ujar tamatan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia ini.

Seharusnya anak gifted yang mengalami keterlambatan bicara ini tidak mengalami gangguan pendengaran,  gejala gangguan neurologis, dan gangguan kontak (autis) seperti dipanggil hanya menoleh sedikit. Masalah-masalah ini tidak boleh ada. Kalau ada, berarti ada gangguan lain, katanya.

Anak gifted terlambat bicara juga memiliki IQ normal, bahkan tinggi. Tetapi, IQ verbalnya rendah. Tetapi, ini bukan karena masalah asupan bahasa (pengasuhan).  Menurut Maria, anak terlambat bicara memiliki IQ performa baik, kemampuan visual spasial sangat baik, tiga dimensionalnya sangat baik, tetapi kelemahan dalam dua dimensional. Visual spatial learner berpikir simultan (gestalt), tiga dimensional. Sedangkan, auditory learner berpikir sekuensial (berurutan), dua dimensional, ujarnya.

Ia menambahkan, ada juga anak yang terlambat bicara mengalami auditive processing disorder (APD). Mereka mengalami  gangguan pemrosesan pendengaran (melalui telinga), kesulitan mendiskriminasi suara-suara (antara latar belakang dan yang harus didengarkan). Terjadi jeda waktu antara yang didengar dan transfer dalam bentuk gambar di kepala. Penyebab anak mengalami keterlambatan bicara adalah genetik dari ayah dan ibunya. Tidak ada tanda-tanda kecacatan melalui pencitraan otak.

Mendeteksi anak gifted

Maria mengungkapkan, di Belanda sudah ada tata cara untuk mendeteksi anak gifted  Anak berusia sekitar tiga sampai empat tahun sudah bisa terdeteksi.

Anak belum bisa dites IQ usia segitu, tapi orang tua bisa mengamati bahwa ada lompatan perkembangan inteligensi, misalnya, saja si anak bisa menggambar lompat pada tiga dimensional. Biasanya, kalau anak bikin orang-orangan sawah, sekuensial. Kepala dulu lalu mata. Ini nggak. Langsung dia bisa komplet dan sangat detail, jelasnya.

Special education specialist, Adi D Adinugoroho, menjelaskan, anak bisa dibilang gifted lewat skrining  tumbuh kembangnya. Proses tumbuh kembang yang berkarakter gifted biasanya dari kecil sudah terlihat. Lalu kedua untuk memastikannya dilakukan   dengan tes kemampuan berpikir atau kognitif. Caranya bisa dalam bentuk tes IQ atau tes lainnya.

Masalah yang sering dihadapi

Anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara akan mengalami sejumlah masalah. Misalnya, masalah pada jumlah daftar kosakata. Selain itu, anak terlambat bicara juga ada masalah pada kemampuan semantik (pemahaman kata dan bahasa), kemampuan sintaksis (penggunaan gramatika), kemampuan morfologis (membedakan kata-kata), dan kemampuan pragmatik (penggunaan kata-kata dan bahasa).

Anak terlambat bicara juga bermasalah di semua aspek bahasa. Ini merupakan spektrum terbawah dalam sebuah spektrum gangguan berbahasa. Dan akan bermasalah hingga usia dewasa. Mereka juga mengalami gangguan pembentukan kalimat. Bentuk bahasa, yaitu memenuhi syarat gramatika (sintaksis) dan bentuk kata (morfologi), memahami arti bahasa atau kalimat (semantik), menggunakan bahasa atau kalimat secara tepat (pragmatik).

Anak terlambat bicara kuat dalam visual atau tiga dimensional, tetapi lemah dalam auditory atau dua dimensional. Perkembangan belahan otak anak terlambat bicara ini dominasi belahan otak kanan, keterlambatan belahan otak kiri. Gejala anak terlambat bicara, yaitu berbahasa planet, kalimat dengan tata bahasa tidak sempurna (masalah sintaksis), kalimat tidak logis dan salah (gangguan semantik), salah menjawab pertanyaan (gangguan pragmatik), menarik diri (introvert), masalah konsentrasi selektif, dan masalah sosialisasi.

Karena itu, upayakan agar tidak mengalami kesulitan. Caranya, pada waktu menjelaskan sesuatu pelan-pelan, jelaskan baik, masuk baik maka keluarnya baik. Kalau kita sebut terlalu cepat, akan sulit ditangkap. Selain itu, upayakan memiliki daftar kosakata yang cukup. Mempunyai fungsi memori verbal yang baik, mampu melihat hubungan satu dengan yang lainnya serta dapat memisahkan hal-hal yang penting dan kurang penting. Anak-anak dengan gangguan seperti ini kerap juga diikuti dengan gangguan lain, seperti disleksia, disgrafia, dan diskalkulia.

Begitu dekatnya gejala disleksia dan SLI, maka oleh banyak ahli, anak yang mengalami keterlambatan bicara perlu juga diamati dan diperiksa secara berkala tentang kemampuan membaca dan mengeja, teknik membaca, kecepatan membaca dan imla, kata Adi menyarankan.

gifted terlambat bicara

Sebelum melakukan penanganan pada anak gifted terlambat bicara, Anda harus tahu masalah yang tengah dihadapi anak.

Anak-anak yang terlambat bicara mempunyai risiko jauh lebih besar mengalami masalah kejiwaan dan gangguan perilaku, bila dibandingkan dengan anak-anak yang tidak terlambat bicara, jelas Maria.

Karena itu, perlu dilakukan intervensi anak gifted dengan keterlambatan bicara. Populasi anak ini sangat heterogen. Setiap anak mempunyai masalahnya sendiri, tidak ada protokol baku. Maka, diperlukan pengamatan dan intervensi secara empiris.

Adi menjelaskan, sebelum mengajarkan anak gifted, sebaiknya pahami dulu karakteristik tumbuh kembangnya. Menurut dia, siswa cerdas berbakat istimewa (CBI) akan sulit memahami tujuan dan fungsi pembelajaran secara otomatis  bila tiada ketertarikan internal atau personal dari dalam dirinya, jelasnya.   Oleh Desy Susilawati, ed: Nina Chairani

Ayo, Kita Bicara ...

Anak gifted yang mengalami keterlambatan bicara bisa diintervensi dengan sejumlah metode.

1. Pembentukan bunyi kata saat usia dini, misalnya, babbling bahasa planet. Bicara sebanyak mungkin dengan anak, bermain bunyi dan ekspresi wajah. Fokus pada apa yang kira-kira ingin utarakan anak.

2. Inner language, untuk mengeluarkan kemampuan ini, sebutkan atau panggil namanya setiap akan melakukan interaksi, aktivitas dan kegiatan dengan anak.

3. Kemampuan lainnya mengenai joint attention, dapat dilakukan dengan bersuara atau minimum bicara. Caranya, lakukan permainan seperti sembunyi objek, cilukba, menirukan objek.

4. Pengembangan artikulasi dan bunyi kata. Siapkan target bunyi atau artikulasi yang akan diperbaiki atau dikembangkan (buat dalam kelompok bunyi, bisa per suku kata, perkata, perbunyi huruf).

5. Pragmatik. Upayakan anak berkesempatan melatih diri dengan menggunakan bahasa untuk tujuan yang berbeda-beda. Ajarkan kemampuan bertanya, menceritakan kembali dengan sistematis, dan menjelaskan beragam kemungkinan konteks pada suatu kalimat atau percakapan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement