Ahad 28 Aug 2016 17:00 WIB

INTERMEZO - Hidup Ala Hobbit

Red:

Joseph terletak dekat perbatasan Idaho, Oregon. Sebuah kawasan yang jauh dari hiruk-pikuk kehidupan modern dengan biaya tinggi. Sebuah alasan yang tepat bagi Dan Price untuk pindah ke kawasan itu, mewujudkan angan-angannya untuk hidup dengan cara sederhana yang ramah lingkungan.

Price tidak main-main. Ia memutuskan menggunakan tanah di sekitarnya untuk membangun rumah di bawah tanah tanpa listrik. Sebab, ia membangun rumah dan perleng - kapannya dengan keterampilannya menggunakan bahan-bahan dari barang bekas. Alhasil, total ia hanya membutuhkan sekitar lima ribu dolar AS setiap tahunnya dalam gaya hidup bersahaja ini.

Keputusan ekstrem itu diambil pada 1990. Itulah saat Price pindah ke Oregon setelah menjalani hidup gaya 'standar' orang kota. Yakni, harus membayar berbagai tagihan rekening bulanan dan hipotek yang tinggi. Ia ingin menghindari semua jebakan itu.

Price memulai langkahnya dengan menanyakan pada seorang pemilik tanah yang luas. Apakah ia bisa menyewa tanah padang rumput di belakang rumahnya, lengkap dengan mata airnya, sebesar 100 dolar per bulan? Itulah awal gaya hidup barunya.

Begitu lokasi sudah pasti, Price memulai dengan membangun sebuah rumah kecil gaya hobbit (makhluk fiktif bertubuh kecil Red) lengkap dengan pencahayaan matahari dari sebuah skylight dan plastik kedap air yang kuat. Ia memasang sebuah pemanas keramik untuk menghangatkan rumahnya pada musim dingin.

Ingin tidur? Ia naik ke tempat tidurnya dengan memanjat lewat sebuah lubang besar di sebelah ruang tamunya. "Seperti seorang hobo, tapi seorang hobo yang berkelas, mungkin,'' kata Price dalam sebuah wawancara.

Sebuah mesin pemanas kecil membuat pancuran air yang terletak di luar itu cukup hangat meski dalam bulan-bulan musim dingin, dalam iklim kawasan utara sekalipun. Pria yang hidup sendiri ini bahkan menyaring air minumnya sendiri dari mata air yang mengalir di belakang lubang hobbit-nya.

Price meninggalkan pekerjaannya sebagai fotografer berita beberapa tahun yang lalu, untuk menerbitkan Moonlight Chronicles. Sebuah majalah yang disponsori perusahaan sepatu. Dua puluh tahun sudah ia menerbitkan gambar perinci tentang hidupnya dan membuat puluhan isu. Ia sudah menjadi ikon dalam menikmati hal-hal kecil di kehidupan.   ed: Nina Chairani

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement