Ahad 28 Aug 2016 17:00 WIB

Hypno Parenting, MUNGKINKAH?

Red:

Marina (34 tahun) mengeluh kebiasaan Putri (13) yang masih mengompol. Setiap hari kasur basahnya harus dijemur dengan bau ompol yang menyengat. Belum lagi, setiap hari cucian seprai dan pakaian terkena ompol menumpuk. Marina kesal dibuatnya. Betapa tidak, Putri tetap saja mengompol.

Lain lagi kasus Susi (32). Ia sering dibuat kesal oleh anaknya, Lusi (4) yang sulit sekali disuruh makan. Jangankan sayur dan buah yang menyehatkan, untuk sesendok nasi pun ia malas membuka mulut.

Psikolog keluarga dari Lembaga Bantuan Psikologi dan Pengembangan Diri, Nana Maznah Prasetyo, mengakui se telah anak lahir, tumbuh, serta ber kembang di lingkungan keluarga, masalah demi masalah baru bermunculan.

Banyak orang tua yang sulit mengatasi masalah-masalah anak. Sebab, tidak semua orang tua terampil mengasuh anak. Sebagian besar orang tua menganggap mendidik dan mengasuh anak akan datang dengan sendirinya, katanya. Padahal, lebih dari 90 persen permasalahan anak disebabkan oleh kesalahan atau ketidaktahuan orang tua, akan cara komunikasi dan penanaman nilai.

Pilihan praktis orang tua

Hypno parenting berasal dari kata hypnosis dan parenting. Hypnosis atau hipnosis berarti proses memasukkan infor masi ke dalam pikiran manusia. Sedangkan parenting berarti segala sesuatu yang berurusan dari orang tua, dengan tugas-tugasnya dalam mendidik dan membesarkan anak. Hypno parenting berarti pembinaan anak dengan memperhatikan pengaruh hipnosis, untuk selalu menanamkan rekaman atau sugesti positif pada jiwa bawah sadar anak.

Nana melihat, banyaknya masalah pengasuhan dan minimnya pengetahuan orang tua mengenai dunia parenting, mem buat hypno parenting menjadi pilihan praktis bagi mereka. Namun, pilihan praktis itu tak selalu dapat dibenarkan. Pilihan hypno parenting dapat dibenarkan jika orang tua datang kepada terapis untuk mencari solusi. Ketika orang tua yang datang ingin membereskan masalah anaknya, dengan membawanya kepada hypnoterapis dengan cuci tangan maka hal ini tidak dapat dibenarkan.

Mengapa? Pepatah mengatakan, jika anak bermasalah, sebenarnya yang bermasalah adalah orang tuanya (keluarga di mana anak dibesarkan), katanya.

Walaupun begitu, hypno parenting bisa membantu mengubah perilaku negatif anak. Namun, sebelum melakukannya harus ada proses dulu, proses tindakan dan ucapan yang baik. Kalau tibatiba hypno, tidak berubah, hypno parenting-nya tidak mempan, ujarnya.

Hypno parenting adalah teknik mempengaruhi orang lain. Pengaruh ini harus di berikan sejak kecil, itu terus yang diulang. Kalau sejak kecil orang tua bicara pada anak dengan nada si, bukan do, orang tua bicara dan membuat anak tidak nyaman, ujarnya.

Hypno parenting memiliki prinsip, apa pun yang dikatakan orang tua pada hakikatnya adalah suatu proses hipnosis, karena akan terpola pada pikiran bawah sadar anak. Pembina (orang tua, wali, guru) sangat diharapkan sehat jiwanya, harus hati-hati dengan pikiran, ucapan, dan tindakannya. Sebab, anak-anak mudah merekam dan akan menjadi memori jangka panjang, terbawa sampai usia remaja bahkan dewasa.

Komunikasi efektif dan positif

Hypno parenting menjembatani masalah komunikasi yang kerap terjadi antara orang tua dan anak. Hypno parenting membuat orang tua jadi lebih mudah berkomunikasi dengan anak.

Teknik ini dilakukan pada saat anak berada pada gelombang pikiran alpha dan theta, karena anak berada dalam keadaan hipnosis seseorang secara selektif menjadi fokus. Hampir 90 persen pemikiran anak-anak didominasi oleh pikiran bawah sadar. Maka itu, di sinilah peran penting orang tua dalam pembentukan program bawah sadar anaknya, ujarnya.

Teknik ini bisa diterapkan kepada anak sehat, difabel, sakit, ataupun pada anak dengan kebutuhan khusus. Teknik ini bisa dilakukan sejak anak umur nol tahun. Bahkan hingga dewasa.

Dalam melakukan hypno parenting, gunakanlah model komunikasi yang efektif dan positif. Orang tua harus mengetahui mekanisme pikiran bawah sadar anak. Misalnya, menghindari kata 'tidak' dan 'jangan' kepada anak di bawah sembilan tahun. Sebab, anak pada usia itu lebih peka terhadap kalimat aktif daripada kalimat pasif dan kalimat negatif.

Orang tua baiknya menggunakan komunikasi verbal, memilih kata yang positif. Ketika anak memiliki nilai buruk dalam mata pelajaran di sekolah, lebih baik mengatakan, Papa percaya Runa akan lebih baik dan lebih rajin lagi da ripada mengatakan, Kamu kok malas, sih.

Dalam proses hipnosis, anak akan menyimpan dalam alam bawah sadarnya kata-kata yang ia dengar, malas atau rajin akan memberikan pengaruh yang berbeda dalam diri anak.

Dalam kondisi rileks (atau gelombang anak dan orang tua sama) bisikan katakata yang diinginkan dengan lembut. Syaratnya, kalimat yang diucapkan harus positif (tidak boleh mengandung kata jangan dan tidak). Dalam bentuk present tense atau saat ini (tidak boleh akan, harus). Lebih singkat pesan lebih baik dan diulang-ulang setiap hari. Misalnya, Saya pandai matematika. Saya bisa menghafal. Atau bisa juga, Mulai hari ini, setiap pagi saya bangun jam enam dengan senang hati.

Selain dari perbuatan, kata-kata juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak-anak. Hindari perkataan negatif, seperti 'jangan', 'tidak boleh', 'kamu malas', 'dasar anak nakal'. Katakata itu akan tertanam dalam pikiran mereka bahwa mereka itu malas, nakal, dan sebagainya. Sebutlah juga anak sesuai apa yang menjadi harapan orang tua, seperti anak 'rajin, anak pintar'.

Sebelum melakukan hypno parenting, sebaiknya orang tua melakukan persiapan. Pertama adalah memahami sifat dan kebiasaan anak. Dengan begitu, tidak melakukan sugesti yang bertentangan dengan sifat si kecil. Setelah itu, orang tua menyeleksi kata-kata yang akan diucapkan.

Untuk melakukan hypno parenting, kata Nana, orang tua harus paham betul konsep dasarnya, bisa bekerja sama dengan anak mengenai cara mene rapkannya. Ia juga mengingatkan untuk menghindari tindakan tidak sepenuh hati atau tidak rela.     Oleh Desy Susilawati, ed: Nina Chairani

Apa itu Hypnosleep?

Saat menjelang tidur atau saat anak tertidur adalah salah satu kondisi pelaksanaan hipnosis yang mudah. Ini dinama kan hypnosleep.

Dalam teknik ini, sebaiknya sugesti yang ingin disampaikan dibuat tertulis, agar orang tua tidak berpikir menyusun kalimat saat melakukan hypnosleep (pendek, singkat, jelas) dan gunakan kata yang tepat.

Selain itu, amati jumlah tarikan napas anak. Hendaknya enam sampai delapan tarikan napas per menit, untuk menjamin bahwa anak sudah tertidur pulas. Atau pemberian sugesti positif menjelang jam tidur anak, 8 sampai 10 menit sebelumnya.

Setelah itu, bisa dekati anak dengan lembut untuk melakukan bypass terhadap pikiran kritisnya. Orang tua bisa menggoyangkan tubuh anak dengan memegang dagunya.

Goyangkan sedikit ke kiri dan kanan sambil mengucapkan kalimat berikut, dengan mantap disertai nada suara rendah dan datar. Ini...(ibu/ayah) yang bicara. Kamu bisa dengar...(ibu/ayah) tapi tetap tutup mata! Kamu bisa dengar...(ibu/ayah) tapi tetap tutup mata! Kamu bisa dengar..(ibu/ayah) tapi tetap tutup mata!.

Jika anak tertidur sangat lelap, kalimat di atas mungkin perlu diulangi beberapa kali sehingga bisa menembus level pikiran bawah sadarnya. Lanjutkan, Jika kamu dengar, gerakkan jari telunjuk atau ibu jari yang (ibu/ayah) sentuh. Jika kamu dengar, gerakkan jari telunjuk yang (ibu/ayah) sentuh.

Jika sugestinya anak akan suka belajar, tunjukkan dengan contoh bahwa orang tua juga suka belajar. Katakan singkat saja pada anak-anak bahwa belajar itu menyenangkan.

Ketika anak mulai menunjukkan perubahan, jangan disabotase dengan kata-kata Kok tumben ya sekarang suka belajar? atau kata-kata semacam itu. Sebaliknya, dukung dengan kalimat, Tampaknya makin hari belajar itu makin menyenangkan bagimu? Jika belum melihat perubahan nyata, jangan pula gusar. Ihhh kok belum terjadi perubahan sih, dasar anak bandel. Susah banget sih jadi baik? Untuk setiap kasus yang Anda sugestikan, beri waktu sampai terjadi perubahan baru beralih ke kasus lain.

Jika ingin mendapatkan hasil maksimal dalam hypno parenting, sugesti positif juga harus terus diberikan paling tidak dalam jangka waktu tertentu. Lakukan ini setiap hari selama 21 hari secara berturutturut tanpa jeda, ujarnya.

Orang tua, kata Nana, harus melakukan dengan konsisten. Perlu diperhatikan juga bagi orang tua untuk tidak melakukan hal yang berlawanan. Jika ingin anaknya berhenti mengompol, tentunya tidak diberikan minuman yang terlalu banyak sebelum tidur.

Keberhasilan hipnosis tak bisa dipastikan dalam waktu yang sama. Ada yang dalam 10 hari perilaku anaknya berubah, ada pula yang membutuhkan waktu lebih dari sebulan. Kesabaran dan kesadaran orang tua untuk mau mendidik dengan lebih baik, merupakan faktor utama sukses tidaknya hypno parenting. Orang tua juga harus proaktif untuk terus belajar, katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement