Judul:Empowerment: Pengembangan Demokratisasi Bisnis
Penulis :Ronald Nangoi
Penerbit:Pustaka Sinar Harapan
Cetakan: I, 2015
Tebal: xx 220 hlm
Perubahan-perubahan mendasar sedang berlangsung dalam dunia bisnis.
Perubahan antara lain bisa dilihat dari perkembangan organisasi bisnis yang makin sarat informasi dan pengetahuan. Juga, penerapan nilai-nilai dan paradigma baru dalam manajemen dan bisnis.
Menurut penulis buku ini, untuk memperkuat posisi saing bisnis kita, empowerment dapat di pertimbangkan sebagai perangkat yang penting oleh para pebisnis Indonesia. Dengan meng adopsi perangkat ini, perusahaan mengoptimalisasi SDM perusahaan di setiap jajaran untuk ikut memikul tanggung jawab dan tugas.
Melalui buku ini, penulis mencoba menyebarluaskan konsep empowermentdi kalangan pebisnis. Menurut penulis, suasana dan iklim demokrasi yang telah berlangsung di Indonesia pasca Orde Baru, membuat konsep empowermentde ngan kandungan demokrasi (industrial) yang kuat relevan bagi dunia bisnis kita.
"Berdasarkan pengalaman, pebisnis kita umumnya mengutamakan bisnis daripada pengem bangan SDM, padahal persaingan global mengandalkan SDM dengan tingkat kompetensi dan daya saing tinggi." (hlm 39)
Secara keseluruhan, buku ini terdiri dari lima bagian utama, yang didahului dengan pendahuluan dan diakhiri dengan catatan penutup.
Bagian pertama membahas faktor-faktor eksternal, serta perubahan-perubahan bisnis yang melatarbelakangi empowerment. Termasuk ke dalamnya globalisasi bisnis, mekanisme pasar, dan proses demokratisasi bisnis.
"Menurut hemat penulis, jika ekonomi internasional terbatas pada perdagangan internasional dan investasi asing, maka ekonomi global lebih maju daripada sekadar kegiatan ekonomi internasional. Ekonomi global melibatkan pertukaran informasi dan uang. Unsur pengetahuan telah mengambil alih peran sumber daya alam, tenaga kerja, dan teknologi sebagai sumber keunggulan bisnis dan ekonomi." (hlm 4)
Kedua, mengupas konsep empowerment yang mengandung nilai pengembangan SDM. Termasuk di dalamnya penerapan empo wermentdalam bisnis, pembelajaran, serta pengembangan kompetensi dan keterampilan.
Ketiga, pendekatan empowermentmelalui perbaikan manajemen. Keempat, membahas penunjang empowerment, khususnya demokrasi industrial, komitmen, dan kemitraan manajemen dan karyawan. Bagian kelima, mengupas tentang pentingnya mempertimbangkan perangkat administrasi, struktur organisasi, dan strategi yang menunjang empowerment tersebut. Irwan Kelana