Jumat 04 Sep 2015 17:00 WIB

Mengintip ‘Jambore’ Pramuka Narapidana

Red:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Siang itu ratusan pria dan wanita berseragam pramuka tampak berbaris di Bumi Perkemahan Cibubur, Jawa Barat. Dari seragam yang digunakan, mereka merupakan anggota pramuka golongan penegak dan pandega, yakni anggota pramuka yang berada di kisaran usia 16-20 dan 21-25 tahun.

Sekilas tidak tampak perbedaan dengan anggota pramuka lain pada umumnya. Namun, jika diperhatikan lebih saksama, usia mereka tampak lebih dewasa dan beberapa dari mereka memiliki tato pada tubuh mereka. Di sekeliling arena perkemahan pun dikelilingi dengan police line alias garis polisi.

Keheranan tadi segera sirna setelah mengetahui gelaran 'jambore' yang tidak biasa ini. Adalah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM yang  mengadakan Gelaran Kepramukaan dan Perkemahan Permasyarakatan 2015 pada 25-27 Agustus lalu. Acara selama tiga hari ini diikuti sekitar 500 warga binaan dari lembaga pemasyarakatan (lapas), rumah tahanan (rutan), dan lembaga pembinaan khusus anak (LPKA) di wilayah Jawa dan Lampung.

Di balik area lapangan yang telah terbalut rapi garis polisi inilah mereka merasakan angin segar sejenak untuk "berkreasi" khas anggota pramuka pada umumnya. Mereka terlibat dalam  berbagai rangkaian kegiatan kepramukaan dan sejumlah acara hiburan, seperti baris-berbaris, lomba yel-yel, api unggun, hingga tarik tambang. Sejak dari lapas masing-masing, para warga binaan ini ditempa secara fisik dan latihan kepramukaan untuk beradu terampil dalam ajang ini.

Kegiatan pramuka di luar tembok penjara ini adalah bagian proses asimilasi untuk memulihkan rasa percaya diri para warga binaan. Dengan begitu, diharapkan nanti mereka siap kembali dalam kehidupan bermasyarakat

Untuk bisa menghirup udara bebas selama tiga hari dalam ajang ini, tidak sembarang napi bisa ikut. Hanya mereka yang memiliki catatan berkelakuan dan kepribadian baik yang bisa ikut. Satu hal lagi, selama acara berlangsung, tidak kurang 360 personel keamanan berjaga-jaga ditambah bantuan petugas kodim dan kepolisian. Mereka berjaga selama 24 jam. ed: Yogi Ardhi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement