Jumat 28 Aug 2015 16:00 WIB

Istana Baru Warga Kampung Pulo

Red:

Bangunan Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Jatinegara Barat tampak tegap berdiri. Kerlip lampu ruang hunian warga satu per satu menyala menyambut senja yang menyapa. Sayup-sayup kumandang azan Maghrib terdengar berkumandang. Berlokasi tak jauh dari Sungai Ciliwung, bangunan 16 lantai itu adalah rumah baru bagi warga Kampung Pulo yang terkena proyek normalisasi.

Ya, warga Kampung Pulo kini mengalami perubahan kehidupan. Mereka yang sebelumnya tinggal di pinggir kali sekarang menempati hunian rusunawa. Rupa bangunan rusunawa tak tampil sesederhana namanya. Di lokasi rusunawa itu disematkan beberapa fasilitas yang lumayan mewah bak sebuah apartemen. Luas kamarnya mencapai 30 meter yang berisikan dapur, dua kamar tidur, dan kamar mandi.

Banyak fasilitas umum yang didapat warga Kampung Pulo yang bersedia direlokasi ke rusun tersebut, seperti puskesmas, perpustakaan, taman bermain, mushala. Pemprov DKI pun berjanji untuk menambah serta melengkapi fasilitas yang masih kurang di rusun tersebut.

Proses relokasi warga Kampung Pulo ke rusunawa memang sempat diwarnai aksi protes yang berujung pada tindakan anarkistis. Namun, pada akhirnya warga Kampung Pulo bersedia untuk pindah ke rumah baru mereka.

Kini, warga Kampung Pulo akan menikmati kehidupan yang lebih manusiawi. Tidak lagi menerjang melawan banjir saat musim hujan tiba, tidak lagi menjadi sosok pembuang sampah dan segala kotoran ke kali, tidak lagi waswas akan nasib anak-anak saat banjir melanda, tidak lagi melanggar hukum dan berlaku egois mementingkan hak sendiri.

Adaptasi dengan lingkungan baru tempat tinggal mereka tentulah memerlukan proses. Pro dan kontra terkait relokasi pun masih santer terdengar. Namun, seiring berjalannya waktu, sedianya warga Kampung Pulo akan mulai mencintai bangunan rusunawa yang kini ditinggali dan memulai lembaran baru cerita kehidupan di istana baru mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement