Jumat 21 Oct 2016 17:00 WIB

PM Irak: Operasi Mosul Lebih Lekas

Red:

MOSUL -- Operasi yang dilakukan Irak untuk merebut kembali Kota Mosul dari kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dinilai akan berlangsung lebih cepat dari rencana. Hal itu dinilai berdasarkan kemajuan yang diraih pasukan sekutu selama empat hari serangan sejak Senin (17/10).

"Pasukan mendorong ISIS ke arah kota lebih cepat dari yang kita duga dan lebih cepat dari yang kita programkan," kata Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi dalam konferensi video yang disiarkan di Irak. Video itu direkam di sela-sela pertemuan internasional di Paris yang membahas tentang Mosul.

Ia memuji kerja sama antara tentara Irak dan pasukan Peshmarga Kurdi. Menurut dia, kedua pasukan berjuang bersama-sama secara harmonis agar wilayah Irak terbebas dari ISIS.

Ia menilai, serangan terhadap Mosul juga merupakan langkah pemulihan hubungan antara pasukan Irak dan Kurdi. Ia memberikan apresiasi terhadap pejuang Kurdi yang melancarkan operasi berskala besar di timur dan utara Mosul. Sedangkan, militer Irak menyerang dari Selatan, dibantu oleh pasukan elite Counter Terrorism Service yang baru bergabung.

Pertemuan di Paris diprakarsai oleh Presiden Prancis Francois Hollande. Dalam pertemuan itu, negara-negara Timur Tengah diminta untuk waspada, mengingat militan ISIS akan banyak yang melarikan diri ke Raqqa.

Serangan ofensif terhadap Mosul dimulai pada Senin (17/10) lalu. Sebanyak 1,5 juta warga sipil diperkirakan masih berada di dalam kota dan dilaporkan menderita kekurangan makanan.

Sedangkan, keberadaan pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi sampai saat ini tidak diketahui. Beberapa laporan mengatakan ia berada di Mosul, tetapi laporan lainnya mengatakan ia telah melarikan diri dari kota tersebut.

Sementara, satu unit pasukan kontraterorisme Irak dan para pejuang Kurdi melancarkan serangan baru untuk mengusir militan ISIS dari desa-desa di sekitar Mosul. Pasukan tersebut juga mendapat dukungan udara dan darat dari koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS).

Serangan howitzer dan mortir yang dimulai pada pukul 06.00 waktu setempat, kemarin, berhasil dilakukan di sejumlah desa yang dikuasai ISIS di timur dan utara Mosul. Dalam serangan hari keempat ini, pasukan koalisi AS dan pasukan Kurdi terus menggempur wilayah terpencil sebelum melakukan serangan besar ke dalam Kota Mosul. "Tujuannya adalah untuk membersihkan sejumlah desa dan membatasi gerakan ISIS," ujar komandan militer Kurdi dalam sebuah pernyataan, pada Kamis (20/10).

Puluhan humvee hitam milik pasukan elite kontraterorisme dipasangi senapan mesin yang mengarah ke wilayah Bartella. Bartella menjadi target utama serangan Irak di bagian timur ISIS. Asap hitam memenuhi beberapa desa, kemungkinan dari minyak yang dibakar militan ISIS untuk melarikan diri dari serangan udara.

Di bagian utara, pasukan Peshmerga Kurdi menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak yang diduga milik ISIS dari Desa Nawaran. Belum diketahui pesawat tak berawak itu membawa bahan peledak atau menjadi alat pengintai. rep: Fira Nursya’bani/reuters, ed: Fitriyan Zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement