Sabtu 27 Aug 2016 19:52 WIB

Pangkas Antrean Haji

Red: Arifin

Kemenag mengaku tak tahu ada calhaj ilegal yang lolos hingga Arab Saudi. 

YOGYAKARTA -- Pimpinan Pusat Muhammadiyah meminta Kementerian Agama (Kemenag) memotong mata rantai daftar tunggu haji. Dengan demikian, masyarakat yang ingin menu naikan ibadan haji tidak terlalu lama inden.

Hal itu dikemukakan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir seusai membuka Muk tamar ke-13 Nasyiatul Aisyiyah di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat (26/8).

Menurut dia, adanya warga Indonesia yang pergi ke luar negeri dengan menggunakan visa negara lain karena ada ketidakpastian dalam penyelenggaraan haji di Indonesia. `'Dulu orang kanpasti kapan bisa menunaikan ibadah haji,'' katanya. 

Sebaliknya, sekarang masyarakat Indonesia yang akan menunaikan ibadah haji ada yang menunggu sampai12 tahun dan bahkan lebih dari itu. `'Bisa nggakKemenag agar orang tidak terlalu lama inden untuk berhaji. Karena akar masalahnya di situ,"tuturnya.

Menurut Haedar, calon haji yang pergi keluar, termasuk ke Filipina, karena menganggap tak ada kepastian berangkat, bahkan untuk mereka yang inden sekalipun. Ia pun mendesak Kemenag dan Kemenlu segera bertindak terkait 185 WNI yang ditahan imigrasi Filipina. 

Sebaiknya, ada upaya terus- menerus agar ratusan WNI itu bisa secepatnya pulang ke Tanah Air. `'Harus ada prioritas buat me reka,'' ujarnya menyarankan.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, akan ber koordinasi dengan Kemenlu soal empat calhaj asal Jawa Barat yang ikut tertahan di Filipina.

Ia juga berencana membina mereka yang nantinya dideportasi dari negara itu. Menurut dia, tindakan calhaj yang menggunakan paspor Filipi na untuk pergi ke Tanah Suci ter masuk melanggar hukum.

`'Kita akan melakukan pembinaan bahwa hukum internasional harus dihormati. Jangan dilanggar," katanya di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/8).

Pria yang akrab disapa Aher ini mengaku paham dengan keinginan besar para calhaj yang ingin menunaikan ibadah haji, tapi disayangkan karena cara yang ditempuh salah. Setiap negara punya kuota haji dan warga negara lain tak boleh memakainya. 

Inspektur Jenderal Kementerian Agama, Mochammad Jasin, mengaku belum mendapatkan kepastian tentang kabar calon haji yang lolos ke Arab Saudi. Mereka yang dikabarkan berangkat ke Tanah Suci tidak ma suk rombongan 185 WNI yang ditahan di Filipina. 

Ia berpendapat, bisa saja kabar itu cuma sekadar cerita karangan orang mengingat sudah ada ketentuan soal kuota haji setiap negara. Apalagi, bisa dibilang perawakan orang Indonesia dan Filipina memang tidak jauh berbeda sehingga cukup sulit membedakannya.

"Orang Indonesia dan Filipina itu mirip, asal diam tidak bicara pasti tidak ketahuan," kata Jasin. 

Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Joko Asmoro prihatin atas kasus penipuan calon haji yang hendak berangkat dari Filipina. Ia meminta agar kasus penipuan tersebut diusut tuntas dan pelakunya disanksi. 

"Harus diusut tuntas, apalagi mereka tidak memiliki izin resmi," kata Joko. 

rep: Neni Ridarineni, Zuli Istiqomah, Wahyu Suryana, Mabruroh, Fauziah Mursid, ed: Ferry Kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement