Senin 27 Jun 2016 21:19 WIB

BNN Bentuk Unit Satwa Antinarkoba

Red: Arifin

JAKARTA--Indonesia menjadi pasar narkotika paling menjanjikan dengan banyaknya jumlah penduduk dan mahalnya harga narkotika di Indonesia. Sebab itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) menilai cara-cara penanggulangan harus terus diperbarui.

Salah satu unit penanggulangan baru yang diluncurkan BNN adalah unit satwa yang disebut Unit K9. "K9 itu anjing. Jadi, kita membuat unit anjing dan kita juga kerja sama dengan penjual dan kepolisian yang menguasai soal anjing," ujar Kepala Humas BNN Slamet Pribadi saat dihubungi Republika, Ahad (26/6).

Slamet menjelaskan, unit satwa mampu dijadikan alat untuk mendeteksi keberadaan atau tindak kejahatan penyalahgunaan narkotika. Misalnya, kata dia, penciuman anjing yang tajam diharapkan mampu untuk menemukan keberadaan narkotika tersebut di manapun disembunyikan atau untuk melakukan pengejaran dan melacak keberadaan sindikat narkotika tersebut.

Ia kemudian menjabarkan tentang tren pengedaran narkotika yang juga beragam dan semakin kreatif. Misalnya, kata dia, menggunakan wanita sebagai kurir, memasukkan narkotika di dalam pipa, atau dengan memasukkan narkotika di dalam jilbab. 

Selain itu, ada juga modus dengan memasukkan sabu ke dalam bungkus permen, ke dalam roti, memasukkan sabu ke dalam bungkus cokelat mewah, memasukkan ke dalam pengisi daya telepon genggam, atau memasukkan ke dalam kaleng lem. 

Semua itu dilakukan untuk mengelabui petugas Bea Cukai, aparat di bandara, maupun aparat lainnya yang melakukan penyelidikan. 

Sebanyak 10 anjing pelacak narkoba Unit K-9 tersebut unjuk kebolehan di hadapan Presiden Joko Widodo, kemarin. Atraksi tersebut dipertunjukkan sebagai salah satu rangkaian acara peringatan Hari Antinarkoba Internasional di Kota Tua, Jakarta, kemarin. 

Sepuluh anjing terlatih ditampilkan satu per satu dengan didampingi pelatihnya. Seekor anjing jenis german shepherd yang diberi nama Laica menunjukkan kemampuannya melacak narkoba jenis sabu yang disembunyikan dalam koper. Laica menggonggong dan menggaruk-garukkan kakinya di atas koper berisi sebungkus kecil sabu. Anjing jenis tersebut biasa ditempatkan di bandara atau pelabuhan untuk mengendus kejahatan penyelundupan narkoba. 

Atraksi dilanjutkan dengan penampilan anjing bernama Tina. Ia mampu mengendus narkoba di tengah kerumunan banyak orang. Tina berhasil menemukan narkoba yang disembunyikan di kantong celana seorang anggota BNN. 

Namun, berbeda dengan anjing sebelumnya, Tina tidak menggonggong dan mencakar-cakarkan kukunya. Setelah mengendus-ngendus, ia duduk sambil mengibas-ngibaskan ekornya. Tina memang dilatih memberikan respons pasif agar tidak melukai orang yang membawa narkoba. 

Terakhir, petugas BNN menunjukkan demo melatih anjing jenis beagel. Anjing jenis tersebut sebenarnya adalah anjing peliharaan. Namun, kini telah dikembangkan dan terbukti mampu menjadi anjing terlatih. Beagel bernama Lady itu berhasil menemukan narkoba di dalam sebuah peti kayu. 

Presiden Joko Widodo yang hadir dalam peringatan HANI memberikan tepuk tangannya untuk anjing-anjing pintar milik BNN tersebut. Presiden tampak terkesan dengan ketangkasan mereka.   rep: Mabruroh, Halimatus Sa'diyah, ed: Fitriyan Zamzami 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement