Selasa 24 May 2016 18:00 WIB

Muhammadiyah Sumbang Ide Lewat Konvensi

Red:

BANTUL - Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan (KNIB) menjadi sarana bagi Muhammadiyah untuk menyumbang gagasan. Mantan ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, konvensi ini sangat penting bagi Muhammadiyah dan bangsa.

Apalagi, Muhammadiyah sudah menetapkan satu visi yang disebut dengan visi Indonesia berkemajuan. Ini merupakan konsensus yang hendak dicapai. "Muhammadiyah ingin menjadikan Indonesia yang maju, adil, dan makmur," kata Din, Senin (23/5).

Din mengakui, pencapaian Indonesia yang maju merupakan proses panjang yang melibatkan semua pihak. Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia Jimly Asshiddiqie mengatakan,  Muhammadiyah memang hendak mendorong ide dan gagasan.

"Melalui gagasan ini, Muhammadiyah ingin mendobrak tradisi berpikir masyarakat," kata Jimly. Nantinya, gagasan tersebut diserahkan ke penyelenggara negara sebagai bahan masukan. Jimly pun menghargai tujuan tersebut.

Menurut dia, KNIB sekaligus menjadikan peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2016 sebagai momentum. Karena itu, ia memuji penyelenggaraan kegiatan konvensi tersebut. "Kita apresiasi prakarsa Muhammadiyah mendorong kemajuan bangsa di segala bidang," katanya.

Kegiatan tersebut juga dapat menjadi pengingat bagi Indonesia untuk lebih serius lagi menggali potensi kemajuan bangsa.

Rohaniwan Katolik, Franz Magnis Suseno mengapresiasi penyelenggaraan konvensi. Bagi dia, konvensi bukanlah acara biasa melainkan kegiatan yang banyak manfaatnya. "Konvensi ini jelas sangat penting," ungkapnya.

Sebagai sebuah organisasi Islam besar di Indonesia, ujar Franz, Muhammadiyah menunjukkan perannya untuk kepentingan bangsa. Persyarikatan tersebut merumuskan visinya mengenai kemajuan bangsa.

KNIB berlangsung pada Senin (23/5) hingga Selasa (24/5) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Tokoh-tokoh yang menjadi pembicara tak hanya dari kalangan Muslim tetapi juga non-Muslim, seperti Franz Magnis Suseno.

KNIB diharapkan dapat menjadi momentum bersama untuk menggenjot potensi-potensi yang dimiliki oleh Indonesia. Turut pula hadir sebagai pembicara yaitu Ketua MPR Zulkifli Hasan dan mantan wakil presiden Boediono.

Zulkifli berharap, melalui KNIB, Muhammadiyah dapat menyumbangkan gagasan yang kelak menjadi haluan bagi bangsa Indonesia. Dengan demikian, ada panduan yang jelas bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan-tantangan di masa depan.

Saat pembukaan konvensi, Presiden Joko Widodo menandatangani lima prasasti pembangunan amal usaha milik Muhammadiyah di beberapa daerah di Indonesia. Kelimanya adalah peresmian Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.

Selain itu , prasasti pembangunan gedung utama tujuh lantai Universitas Muhammadiyah Surakarta, prasasti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro dari Universitas Muhammadiyah Malang, prasasti pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah Utama di Sumbawa, dan prasasti pembangunan Pusat Konservatorium Astronomi Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara.

"Ini semua wujud persembahan Muhammadiyah untuk Indonesia berkemajuan," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. Menurut dia, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta merupakan universitas pertama di Indonesia yang diselenggarakan oleh pergerakan perempuan, yaitu 'Aisyiyah.

Diakuinya, Muhammadiyah selama seabad terus melakukan yang terbaik melalui amaliyah nyata, bukan kata-kata dan retorika dalam membangun bangsa dan masyarakat Indonesia. Hal itu menurut Haedar, dilakukan melalui amal usaha milik Muhammadiyah.

Muhammadiyah memiliki beberapa amal usaha yang bergerak di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat. Amaliyah yang dilakukan Muhammadiyah sendiri sudah mencapai pulau terluar dan terdepan Indonesia.

Dengan semboyan sedikit bicara banyak bekerja, ilmu amaliyah dan amal ilmiah, dan siapa menanam dia mengetam, kata Haedar, Muhammadiyah terus melakukan kerja nyata bagi masyarakat di seluruh Indonesia.   rep: Qommarria rostianti, Yulianingsih, ed: Ferry Kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement