JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mempunyai peran penting sebagai pemersatu. Menurut Ketua MPR Zulkifli Hasan, bangsa Indonesia mudah dipecah-pecah. Contohnya saja dalam penentuan Idul Fitri.
Sudah ratusan tahun, belum pernah ada kata sepakat untuk menentukan Idul Fitri jatuh pada hari yang sama. Selain itu, di Indonesia ada kelompok tertentu yang sebenarnya mayoritas, tetapi merasa menjadi minoritas.
Namun, ada pula kelompok minoritas yang merasa seolah-olah menjadi mayoritas. "Di sini, pentingnya ICMI menyatukan berbagai kekuatan yang ada," kata Zulkifli, saat memberi pembekalan dalam Rakernas ICMI di Jakarta, Rabu (10/2).
Zulkifli juga berharap, organisasi yang berisikan cendekiawan Muslim itu turut memelihara toleransi di Indonesia. Apalagi, selama ini Indonesia dikenal sebagai negara yang paling toleran. Tak ada negara di dunia yang toleransinya seperti di Indonesia.
Ia mencontohkan, di Indonesia, hari raya setiap agama diliburkan. Selain itu, siapa pun berhak menjadi pemimpin, tanpa mengenal suku, ras, dan agama. "Indonesia adalah contoh terbaik dalam toleransi," katanya menegaskan.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman berharap ICMI dapat berkontribusi dan memainkan peran signifikan bagi kemajuan umat Islam, negara, dan bangsa Indonesia. Ia ingin kepengurusan ICMI sekarang berbuat lebih dibandingkan yang lalu.
Seperti tujuan awalnya, kata Sohibul, ICMI memang dibentuk untuk meningkatkan kualitas kehidupan rakyat Indonesia, khususnya umat Islam. Karena itu, ICMI dituntut meningkatkan keterlibatannya dengan masalah umat.
Sohibul Iman dan beberapa pimpinan PKS lainnya masuk ke dalam kepengurusan ICMI. Sohibul menjadi anggota Dewan Penasihat Pusat ICMI, dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dipercaya untuk memimpin Dewan Penasihat ICMI.
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufrie terpilih sebagai wakil ketua Dewan Penasihat, Wakil Ketua Majelis Syuro yang juga Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan masuk sebagai anggota Dewan Pakar ICMI. rep: Eko Supriyadi ed: Ferry Kisihandi
Ikuti Whatsapp Channel Republika
